Beragam film akan terjasi di Arthouse Cinema edisi ke-10 (Sumber gambar: Goethe-Institut Jakarta)

Arthouse Cinema Edisi 10 Bakal Tayangkan 33 Film Jerman

14 March 2023   |   20:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Ada kabar gembira bagi pencinta film Jerman, baik karya lawas maupun terbaru. Goethe-Institut akan menyelenggarakan Arthouse Cinema edisi ke-10 dalam format hibrida dari Maret sampai Desember 2023. Ajang ini akan menampilkan 33 film yang rilis sepanjang 1931–2021. 

Kepala Bagian Program Budaya Goethe-Institut Indonesien, Ingo Schöningh mengatakan Arthouse Cinema 2023 ingin mengajak para penonton ke dalam petualangan sinematik seru sambil 'menyelami' kompleksitas hakikat kemanusiaan dengan mengusung tema horor, teror, drama, dan ketagangan.  

“Semua film yang kami seleksi untuk edisi tahun ini menampilkan ragam perasaan dan emosi seputar ketakutan, tantangan, atau bahkan perasaan jijik yang mungkin saja timbul dalam konteks personal dan komunal kita sebagai manusia,” katanya.

Baca juga: Kompetisi Produksi Film Pendek 'Layar Indonesiana' Hadir Lagi, Waktunya Sineas Muda Berkarya!

Dia menuturkan, program yang akan berlangsung selama sembilan bulan itu diselenggarakan dalam dua format. Pertama adalah Goethe Institut akan menyangkan secara langsung 24 film di GoetheHaus Jakarta. Sementara itu, format kedua adalah penyelenggara akan menayangkan sebanyak sembilan film secara daring (online) melalui Goethe-on-Demand mulai April 2023.

Goethe-on-Demand merupakan platform streaming yang dibuat untuk memutar film secara perorangan dan dikelola oleh Goethe Institut.

Dia menambahkan, ajang Arthouse Cinema akan dibuka pada Sabtu, 18 Maret 2023 di GoetheHaus Jakarta dengan memutar dua film, yakni Vier Könige (2015) yang mendapatkan arahan dari Sutradara Theresa von Eltz pada pukul 14.00 WIB. Film kedua berjudul Nosferatu – Phantom der Nacht (1979) yang merupakan karya sutradara Werner Herzog. Karya ini akan diputar pada pukul 16.00 WIB.

Menurutnya, kedua film itu bercerita tentang tokoh yang harus berjuang mengatasi berbagai permasalahan batin dan trauma psikis. Dalam Nosferatu, tokoh Jonathan Harker dihantui oleh pertemuan dengan vampir Count Dracula.

Sang karakter dipaksa menghadapi kefanaan dan ketakutan agar dapat mengalahkan sang vampir. Serupa, para karakter dalam film Vier Könige juga mengalami masalah-masalah psikis dan pergulatan batin yang harus diatasi demi memperoleh kesembuhan dan dukungan.

Ajang itu juga akan menampilkan film karya beberapa perempuan sutradara terkenal yang berasal dari Jerman, seperti Hannah Arendt oleh Margarethe von Trotta; Grüße aus Fukushima oleh Doris Dörrie; Wild oleh Nicolette Krebitz; Systemsprenger oleh Nora Fingscheidt; Zustand und Gelände oleh Ute Adamczewski; Schwimmen oleh Luzie Loose.

Kemudian, Tanzträume: Jugendliche tanzen “Kontakthof” von Pina Bausch oleh Anne Linsel, serta Walchensee Forever oleh Janna Ji Wonders. “Aneka gaya mereka yang unik dan memicu perenungan itu mengeksplorasi jalinan yang kompleks antara kenangan, trauma, dan kekuatan gambar,” katanya.

Arthouse Cinema juga akan menyangkan film dengan cerita yang lebih ringan seperti Magical Mystery karya Arne Feldhusen atau menyoroti dunia politik dan kejahatan yang memikat seperti Aus dem Nichts karya Fatih Akin.

Tidak hanya itu, film yang membahas tantangan dalam mengarungi perubahan norma-norma kemasyarakatan seperti Gundermann karya Andreas Dresen juga akan ditayangkan dan siap menghibur para penonton.

Gundermann merupakan film salah satu film yang menyoroti sejarah Jerman pasca Perang Dunia II dan dampaknya terhadap kehidupan individu. Melalui kisah para tokohnya, film tersebut menghadirkan potret yang kompleks dan kaya nuansa mengenai Jerman dan orang-orangnya
.
Selalu ada ketegangan di antara tujuan pribadi dan ideologi politik serta tantangan untuk mengarungi norma-norma kemasyarakatan yang terus berubah.

Baca juga: Review Film Berbalas Kejam, Eksplorasi Rasa Kehilangan & Dendam yang Tajam

Goethe-Institut Indonesien telah memutar beragam film cerita dan dokumenter Jerman maupun Indonesia dalam rangka program Arthouse Cinema sejak Sejak 2012. Selama masa pandemi Covid-19, ajang ini terselenggara secara daring pada 2021. Pemutaran film secara luring akhirnya kembali setelah terhenti selama tiga tahun.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

pH-1 Siap Gelar Konser di Jakarta Mei 2023, Cek Harga Tiket & Seat Plan

BERIKUTNYA

Belum Setahun, Meta Hentikan Fitur NFT di Facebook dan Instagram

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: