Belum Setahun, Meta Hentikan Fitur NFT di Facebook dan Instagram
14 March 2023 |
19:30 WIB
Tren aset digital berupa non-fungible token (NFT) memang sempat menjadi fenomena besar di masyarakat. Sejumlah perusahan pun merambah dalam dunia per-NFT-an termasuk Meta, perusahan induk dari Facebook dan Instagram. Namun, belum setahun, Meta justru berencana menghentikan pengembangan fitur tersebut.
Pasalnya, Meta sedang berusaha fokus pada beberapa proyek prioritas yang lebih efisien bagi perusahaan. "Kami menghentikan koleksi digital (NFT) untuk saat ini untuk fokus pada cara lain untuk mendukung kreator, orang dan bisnis," tulis Kepala Perdagangan dan Teknologi Keuangan Meta, Stephane Kasriel, di Twitternya,Selasa (14/3/23).
Keputusan tersebut tak pelak membuat Meta menghentikan uji coba mereka dalam penjualan NFT di media sosial. Tak hanya itu opsi ini juga akan berdampak pada proses pembagian NFT di Instagram dan Facebook selama beberapa pekan ke depan.
Baca juga: Tren Teknologi 2023: Metaverse Makin Nyata hingga Perkembangan Komputasi Kuantum
Kasriel menambahkan bahwa perusahaan saat ini akan berfokus pada peluang monetisasi untuk Reel dan pembayaran pesan di seluruh Meta. Pasalnya, proyek tersebut disebut lebih memiliki dampak besar dibanding NFT yang selama ini mereka kerjakan.
"Kami akan terus berinvestasi dalam alat tekfin yang dibutuhkan orang dan bisnis di masa depan. Salah satunya lewat pembayaran di Meta Pay, yang membuat checkout jadi lebih mudah, dan berinvestasi dalam pembayaran perpesanan di Meta," imbuhnya.
Meta pertama kali menguji coba fitur NFT di Instagram secara terbatas di Instagram dan Facebook pada Mei-Juni 2022. Pada Juli 2022 Meta kemudian memperluas dukungan NFT di Instagram untuk kreator di 100 negara. Namun, kurang dari setahun dukungan itu dimatikan.
Mark Zuckerberg, bos dari Meta sebelumnya memiliki visi untuk mengintegrasikan NFT dengan metaverse yang dibangun oleh perusahaanya. Hal ini sebagaimana diungkap lewat sambutannya pada gelaran South by Southwest (SXSW) 2022, di Austin, Texas.
Diketahui, Meta telah mengganti nama perusahaan dari sebelumnya Facebook sebagai bentuk komitmen untuk menyongsong era dunia baru metaverse. Era terbaru dunia internet ini diketahui juga tidak lepas dari pemanfaatan sejumlah tren teknologi termasuk NFT.
Namun, Kasriel tidak merinci mengapa Meta membalikkan arah pada NFT, yang sebelumnya disebut berperan dalam rencana metaverse perusahaan. Kendati begitu, sejumlah sumber menyebut ditinggalkannya proyek NFT merupakan salah satu korban dari upaya Zuckerberg untuk menjadikan 2023 sebagai tahun efisiensi bagai Meta.
Tren NFT meski telah ditinggalkan Meta dan memperlihatkan tanda-tanda penurunan, tapi sejumlah perusahaan lain masih meramaikan pasar NFT. Baru-baru ini Reddit bahkan masih mempromosikan avatar NFT, sedangkan Starbucks berhasil menjual 2.000 NFT berbentuk perangko digital yang masing-masing terjual senilai US$ 100 di gerai meraka.
Editor: Fajar Sidik
Pasalnya, Meta sedang berusaha fokus pada beberapa proyek prioritas yang lebih efisien bagi perusahaan. "Kami menghentikan koleksi digital (NFT) untuk saat ini untuk fokus pada cara lain untuk mendukung kreator, orang dan bisnis," tulis Kepala Perdagangan dan Teknologi Keuangan Meta, Stephane Kasriel, di Twitternya,Selasa (14/3/23).
Some product news: across the company, we're looking closely at what we prioritize to increase our focus. We’re winding down digital collectibles (NFTs) for now to focus on other ways to support creators, people, and businesses. [1/5]
— Stephane Kasriel (@skasriel) March 13, 2023
Keputusan tersebut tak pelak membuat Meta menghentikan uji coba mereka dalam penjualan NFT di media sosial. Tak hanya itu opsi ini juga akan berdampak pada proses pembagian NFT di Instagram dan Facebook selama beberapa pekan ke depan.
Baca juga: Tren Teknologi 2023: Metaverse Makin Nyata hingga Perkembangan Komputasi Kuantum
Kasriel menambahkan bahwa perusahaan saat ini akan berfokus pada peluang monetisasi untuk Reel dan pembayaran pesan di seluruh Meta. Pasalnya, proyek tersebut disebut lebih memiliki dampak besar dibanding NFT yang selama ini mereka kerjakan.
"Kami akan terus berinvestasi dalam alat tekfin yang dibutuhkan orang dan bisnis di masa depan. Salah satunya lewat pembayaran di Meta Pay, yang membuat checkout jadi lebih mudah, dan berinvestasi dalam pembayaran perpesanan di Meta," imbuhnya.
Meta pertama kali menguji coba fitur NFT di Instagram secara terbatas di Instagram dan Facebook pada Mei-Juni 2022. Pada Juli 2022 Meta kemudian memperluas dukungan NFT di Instagram untuk kreator di 100 negara. Namun, kurang dari setahun dukungan itu dimatikan.
Mark Zuckerberg, bos dari Meta sebelumnya memiliki visi untuk mengintegrasikan NFT dengan metaverse yang dibangun oleh perusahaanya. Hal ini sebagaimana diungkap lewat sambutannya pada gelaran South by Southwest (SXSW) 2022, di Austin, Texas.
Diketahui, Meta telah mengganti nama perusahaan dari sebelumnya Facebook sebagai bentuk komitmen untuk menyongsong era dunia baru metaverse. Era terbaru dunia internet ini diketahui juga tidak lepas dari pemanfaatan sejumlah tren teknologi termasuk NFT.
Namun, Kasriel tidak merinci mengapa Meta membalikkan arah pada NFT, yang sebelumnya disebut berperan dalam rencana metaverse perusahaan. Kendati begitu, sejumlah sumber menyebut ditinggalkannya proyek NFT merupakan salah satu korban dari upaya Zuckerberg untuk menjadikan 2023 sebagai tahun efisiensi bagai Meta.
Tren NFT meski telah ditinggalkan Meta dan memperlihatkan tanda-tanda penurunan, tapi sejumlah perusahaan lain masih meramaikan pasar NFT. Baru-baru ini Reddit bahkan masih mempromosikan avatar NFT, sedangkan Starbucks berhasil menjual 2.000 NFT berbentuk perangko digital yang masing-masing terjual senilai US$ 100 di gerai meraka.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.