Peringati Hari Sarung Nasional, Indonesian Fashion Chamber Ajak Masyarakat Turun ke Jalan Pakai Sarung

Dalam rangka memperingati Hari Sarung Nasinal, Indonesian Fashion Chamber (IFC) mengajak masyarakat Indonesia untuk mengenakan sarung sebagai pilihan busana sehari-hari. Hari Sarung Nasional dicanangkan Presiden Jokowi pada 2019.

Presiden Jokowi mengusulkan supaya orang Indonesia memakai sarung setidaknya sebulan sekali. Kampanye sarung ini juga didukung oleh sederet desainer lokal secara online melalui media sosial mereka dengan menggaungkan tagar #sarongismynewstyle.

Baca juga: Sejarah Hari Sarung Nasional

Hari Sarung Nasional membawa harapan supaya kain-kain Indonesia yang begitu banyak jenisnya tersebut bisa di pakai dalam keseharian masyarakat. IFC jugaterus menggalakkan kampanye sarung ini sejak 2011, supaya sarung sejajar dengan gaya berpakaian barat yang dipakai sehari-hari.

"Jadi kalau kita punya blouse, kemeja, jaket, rok, celana, yuk kita juga sekarang harus punya sarung," kata Dina Midiani dari Indonesian Fashion Chamber.

Lebih lanjut dia memaparkan, dengan menyampaikan sarung sebagai gaya busana keseharian, diharapkan nanti berdampak baik untuk pengrajin, pembatik, dan penenun. Seperti yang diketahui makin lama makin sedikit orang yang mau membatik dan menenun karena daya jualnya menurun.

"Kalau sarung dipopulerkan, orang jadi terbiasa melihat sarung dan beranggapan pakai sarung ternyata keren," ujar Dina

Diharapkan, budaya memakai sarung ini tidak hanya dilakukan orang Indonesia saja melainkan turis mancanegara. Turis yang datang biasanya bingung saat melihat sarung. Sehingga kalaupun mereka membeli sarung tidak akan di pakai, justru malah dijadikan taplak meja dan lain sebagainya.

"Kalau kita populerkan, diharapkan sarung bisa menjadi salah satu alternatif cara berpakaian," kata Dina.

Memperingati Hari Sarung Nasional, IFC mengajak masyarakat Indonesia untuk sama-sama memakai sarung dan mengunggah foto bersarung di sosial media. Pada 5 Maret juga akan ada kegiatan turun ke jalan memakai busana bergaya sarung.

"Kami mengundang semua orang untuk hadir jam 6 pagi saat CFD,  rutenya mulai dari Kemenparekraf ke Sarinah dan kembali ke Kemenparekraf lagi dan ada activity di sana," jelas Dina.

Sepanjang 2023 kami berharap teman-teman semua, masing-masing bereksperimen dengan gaya sarung dan mempopulerkan gaya sarung, terutama menceritakan bahwa gaya ini bisa keren. Semoga Indonesia bisa menjadi pelopor yang membawa gaya sarung yang notabene adalah gaya berpakaian timur supaya bisa sejajar dengan gaya berpakaian barat.

Selain di Jakarta, aksi turun ke jalan mengenakan sarung ini juga dilakukan di beberapa daerah di Indonesia salah satunya di Semarang, Jawa Tengah. Beragam jenis kain sarung nusantara yang dikenakan mulai dari motif batik, tenun, hingga songket. 

 
Mengutip dari Antara, para pegiat budaya menggelar parade "Sarung On The Street" yang berlokasi di jalan MT Haryono kota Semarang, Jawa Tengah pada Kamis, 2 Maret 2023. Ajang ini menjadi sarana untuk mengenalkan aneka motif sarung nusantara pada masyarakat luas.

Rute sarung on the street dimulai dari Klub Merby jalan MT Haryono kemudian berjalan ke arah traffic light Bangkong, kemudian melakukan ajang fasion show di zebra cross. Melalui parade ini orang-orang bebas mengespresikan gaya bersarung seunik dan sekreatif mungkin.

Ada yang memadu padankan sarung dengan kebaya, ataupun busana lain yang kasual sampai glamor. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat supaya melestarikan budaya memakai sarung dalam keseharian mereka.

Editor: Dika Irawan