Dorong Kreativitas Wanita Muslim, Indonesia Hijabfest Bakal Digelar untuk ke-11 Kalinya
02 March 2023 |
16:27 WIB
Indonesia termasuk dalam salah satu dari deretan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. World Population Review mencatat, Indonesia memiliki 231 juta orang yang beragama Islam. Dengan jumlah penduduk yang besar tersebut, Indonesia menjadi pasar yang empuk dalam industri fashion muslim.
Berbagai jenis produk fashion muslim yang mendukung kebutuhan pakaian muslim ini tak lepas dari ide dan ragam kreatifitas penggiat fashion. Meskipun terlihat memiliki pasar yang sangat tersegmentasi, nyatanya Indonesia terus mencatat angka penjualan fashion muslim yang signifikan. Apalagi, saat ini makin banyak penyelenggara yang menggerakkan kreasi desainer fashion muslim dalam gelaran festival.
Indonesia Hijabfest menjadi salah satu gerakan yang mewadahi kreasi desainer fashion muslim. Konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi kreastif dalam industri fashion muslim, Indonesia Hijabfest kembali digelar untuk ke-11 kalinya mulai 2-5 Maret 2023 mendatang.
Menyasar pasar daerah, Indonesia Hijabfest 2023 digelar di Sabuga, Bandung. Tujuan dari digelarnya festival ini adalah untuk mempertemukan target pasar yang tepat dan sesuai dengan masing-masing penggiat industri fashion muslim khususnya dalam produk hijab. Berlangsung selama tiga hari, Indoensia Hijabfest digelar lagi berkat animo yang besar di tahun sebelumnya.
Founder Indonesia Hijabfest, Sheena Krisnawati menyebutkan, pada 2022 lalu gelaran Indonesia Hijabfest berhasil menjembatani antara kreasi desainer hijab dengan kebutuhan konsumen yang tersegmentasi.
Bahkan, ratusan ribu pengunjung hadir di Indonesia Hijabfest 2022. “Dalam situasi pasca pandemi tahun lalu, Indonesia Hijabfest 2022 berhasil mencetak pencapaian omset hingga 48 miliar rupiah dari total 198 ribu pengunjung,” jelas Sheena dalam keterangan pers pada 1 Maret 2023.
Dengan omzet puluhan miliar tersebut, Indonesia Hijabfest menyambut antusias pengguna hijab yang diprediksi akan makin besar. Sheena menyebut, event tahunan ini menargetkan omzet hingga Rp50 miliar untuk gelaran tahun ini.
Selain omzet, tujuan untuk mengembangkan komunitas hijab melalui kolaborasi produk kreatif dan inovatif juga digalakkan. Ini tak lepas dari tujuan Indonesia Hijabfest untuk mendorong kreatifitas wanita muslim dalam meciptakan produk hingga menggunakan kreasi hijab dalam dunia modest fashion.
Dalam perannya di dunia fashion muslim, festival ini diharapkan menjadi wadah untuk berinteraksi dan memperluang jaringan bisnis wanita muslim, sekaligus mendukung program pemerintah dalam menyukseskan industri ekonomi kreatif, termasuk juga menciptakan beragam kolaborasi transformatif dalam ekosistem ekonomi syariah dan ekonomi kreatif.
“Acara ini bukan hanya sekadar menyajikan destinasi belanja, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha maupun pengunjung untuk mendapatkan lebih banyak wawasan mengenai industri hijab dan fashion modest,” imbuh Sheena.
Co-Owner Monel Brand, Irma Maryam, menyebut jika industri hijab memang makin berkembang signifikan. Dia merasakan bagaimana peningkatan jumlah konsumen dan kuantitas yang dibeli oleh pelanggannya. Sehingga yang menjadi tantangan bagi penggiat industri hijab saat ini adalah tentang kreativitas dan inovatif dalam produk yang dibuat. “Pelaku usaha terus berupaya menciptakan produk inovatif supata tetap bisa bersaing dengan pasar,” jelas Irma Maryam.
Amir Hamzah, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Madya menyebutkan, dunia fashion masih menjadi salah satu subsector utama dalam dunia ekonomi kreatif Indonesia. Dunia fashion menyumbang penghasilan yang besar hingga menempatkan Indonesia pada peringkat tiga besar dunia dalam kontribusi PDB nasional. Total persentasenya mencapai 7,8 persen.
Baca juga: Sejarah Hari Hijab Sedunia yang Diperingati Setiap 1 Februari
“Ini menunjukkan bahwa industri fashion memiliki potensi yang besar untuk dapat terus dikembangkan. Secara keseluruhan, perkembangan industri hijab di Indonesia memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional melalui berbagai sektor,” ungkap Amir Hamzah dalam keterangan pers pada 1 Maret 2023.
Editor: M R Purboyo
Berbagai jenis produk fashion muslim yang mendukung kebutuhan pakaian muslim ini tak lepas dari ide dan ragam kreatifitas penggiat fashion. Meskipun terlihat memiliki pasar yang sangat tersegmentasi, nyatanya Indonesia terus mencatat angka penjualan fashion muslim yang signifikan. Apalagi, saat ini makin banyak penyelenggara yang menggerakkan kreasi desainer fashion muslim dalam gelaran festival.
Indonesia Hijabfest menjadi salah satu gerakan yang mewadahi kreasi desainer fashion muslim. Konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi kreastif dalam industri fashion muslim, Indonesia Hijabfest kembali digelar untuk ke-11 kalinya mulai 2-5 Maret 2023 mendatang.
Menyasar pasar daerah, Indonesia Hijabfest 2023 digelar di Sabuga, Bandung. Tujuan dari digelarnya festival ini adalah untuk mempertemukan target pasar yang tepat dan sesuai dengan masing-masing penggiat industri fashion muslim khususnya dalam produk hijab. Berlangsung selama tiga hari, Indoensia Hijabfest digelar lagi berkat animo yang besar di tahun sebelumnya.
Founder Indonesia Hijabfest, Sheena Krisnawati menyebutkan, pada 2022 lalu gelaran Indonesia Hijabfest berhasil menjembatani antara kreasi desainer hijab dengan kebutuhan konsumen yang tersegmentasi.
Bahkan, ratusan ribu pengunjung hadir di Indonesia Hijabfest 2022. “Dalam situasi pasca pandemi tahun lalu, Indonesia Hijabfest 2022 berhasil mencetak pencapaian omset hingga 48 miliar rupiah dari total 198 ribu pengunjung,” jelas Sheena dalam keterangan pers pada 1 Maret 2023.
Indonesia Hijabfest (Sumber gambar Indonesia Hijabfest)
Dengan omzet puluhan miliar tersebut, Indonesia Hijabfest menyambut antusias pengguna hijab yang diprediksi akan makin besar. Sheena menyebut, event tahunan ini menargetkan omzet hingga Rp50 miliar untuk gelaran tahun ini.
Selain omzet, tujuan untuk mengembangkan komunitas hijab melalui kolaborasi produk kreatif dan inovatif juga digalakkan. Ini tak lepas dari tujuan Indonesia Hijabfest untuk mendorong kreatifitas wanita muslim dalam meciptakan produk hingga menggunakan kreasi hijab dalam dunia modest fashion.
Dalam perannya di dunia fashion muslim, festival ini diharapkan menjadi wadah untuk berinteraksi dan memperluang jaringan bisnis wanita muslim, sekaligus mendukung program pemerintah dalam menyukseskan industri ekonomi kreatif, termasuk juga menciptakan beragam kolaborasi transformatif dalam ekosistem ekonomi syariah dan ekonomi kreatif.
“Acara ini bukan hanya sekadar menyajikan destinasi belanja, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha maupun pengunjung untuk mendapatkan lebih banyak wawasan mengenai industri hijab dan fashion modest,” imbuh Sheena.
Co-Owner Monel Brand, Irma Maryam, menyebut jika industri hijab memang makin berkembang signifikan. Dia merasakan bagaimana peningkatan jumlah konsumen dan kuantitas yang dibeli oleh pelanggannya. Sehingga yang menjadi tantangan bagi penggiat industri hijab saat ini adalah tentang kreativitas dan inovatif dalam produk yang dibuat. “Pelaku usaha terus berupaya menciptakan produk inovatif supata tetap bisa bersaing dengan pasar,” jelas Irma Maryam.
Amir Hamzah, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Madya menyebutkan, dunia fashion masih menjadi salah satu subsector utama dalam dunia ekonomi kreatif Indonesia. Dunia fashion menyumbang penghasilan yang besar hingga menempatkan Indonesia pada peringkat tiga besar dunia dalam kontribusi PDB nasional. Total persentasenya mencapai 7,8 persen.
Baca juga: Sejarah Hari Hijab Sedunia yang Diperingati Setiap 1 Februari
“Ini menunjukkan bahwa industri fashion memiliki potensi yang besar untuk dapat terus dikembangkan. Secara keseluruhan, perkembangan industri hijab di Indonesia memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional melalui berbagai sektor,” ungkap Amir Hamzah dalam keterangan pers pada 1 Maret 2023.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.