Model memperagakan busana dalam pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/2/2023). (Sumber foto: Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Jelang Lebaran, Sulam Karawo Dapat Banyak Permintaan Ekspor ke Malaysia

25 February 2023   |   06:30 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Like
Indonesia dengan segala warisannya selalu menarik untuk dikulik. Warisan dalam industri kain tradisional menjadi salah satu produk heritage yang tak kalah mencuri perhatian. Selain batik atau tenun, Indonesia bagian Timur punya kesenian uniknya sendiri.

Misalnya sulam Karawo yang dinilai rumit nan unik. Karawo merupakan sulaman dengan tangan yang menghasilkan kerajinan tangan dengan kain tradisional yang khas. Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo, Gamaria Purnamawati Monoarfa mengatakan, Karawo sama sekali tidak menggunakan alat dalam pembuatannya.

Semua pengerjaan dilakukan dengan menggunakan tangan yang dibuat dalam lima tahap. Tahapannya dilakukan dengan membuat pola, kemudian pengrajin melakukan pengirisan bahan sebelum akhirnya mencabut kain dan menyulamnya. 

“Penyulamannya pun dilakukan dengan benang tipis sampai delapan kali dibulak-balik, jadi prosesnya panjang bisa memakan sekitar satu hingga dua pekan,” ungkap Gamaria kepada Hypeabis.id. Untuk beberapa desain dengan pola yang lebih sulit, pengrajin Karawo bisa memakan waktu hingga satu bulan penuh.

Baca juga: Mengenal Karawo, Seni Sulam Khas Gorontalo yang Mentereng di IFW 2023

Di balik pola dan cara pengerjaannya yang rumit, Gamaria mengaku punya misi lain yang dinilai penting yaitu mengangkat derajat hidup pada pengrajin Karawo di daerah. “Dekranasda melihat selama ini kesejahteraan pengrajin Karawo masih dibawah rata-rata. Penghasilan satu bulan mereka dengan pengerjaan yang rumit begini ternyata masih dibawah UMP,” jelas Gamaria.

Bahkan, pengrajin Karawo rela meninggalkan pekerjaannya saat musim panen tiba. Hal ini karena penghasilan dari panen atau kegiatan lainnya dinilai lebih besar dibanding membuat kain Karawo. Upah pengrajin Karawo yang kecil pun menjadi perhatian khusus bagi Dekranasda Provinsi Gorontalo.

Setidaknya, pengrajin Karawo bisa banyak dillirik setelah ditampilkan di panggung Indonesia Fashion Week (IFW) 2023. Karya para pengrajin ini pun diharapkan bisa mendapat peluang pasar besar yang juga dapat meningkatkan harga Karawo dan membantu biaya hidup serta pendidikan anak dari para pengrajinnya.

Dekranasda Provinsi Gorontalo mendapat banyak saran dari Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) tentang eksplorasi kain Karawo yang masih belum maksimal dibuat dalam bentuk produk fashion.

Dari sanalah, Dekranasda Provinsi Gorontalo mulai berbenah untuk meningkatkan Karawo. Benang yang semulanya memiliki kualitas yang kurang baik pun diganti dengan benang yang lebih berkualitas. Konsep membuat kain tradisional dalam bentuk busana modern pun mulai digalakkan dalam pelatihan yang dilakukan pengrajin Karawo bersama APPMI.

Beberapa edukasi yang diberikan pada pengrajin Karawo perlahan membuahkan hasil. Terakhir, busana Karawo diekspor ke  Malaysia  pada Desember 2022 dengan harga US$30.000 atau sekitar Rp456 juta. Karawo juga sudah mengantongi dua rencana ekspor ke Malaysia pada bulan ini dan Maret 2023 untuk keperluan busana lebaran.  

Menariknya, produk Karawo yang diekspor ini sudah merupakan barang jadi dalam bentuk pakaian. Artinya, tujuan untuk mewujudkan Karawo dalam produk fashion pun mulai mendapatkan perhatian. Produk busana Karawo dijual mulai dari Rp600.000, sementara Karawo dalam bentuk kain dimulai dengan harga Rp300.000.

Selain seninya yang rumit, ternyata Karawo juga memiliki filosofi yang khas di balik motif-motifnya. Setiap motif yang dibuat dalam sulam Karawo ternyata mendoakan bagi yang menggunakannya. Salah satu motif paling terkenal dari Karawo adalah Perisai Kemakmuran yang mengartikan kesuksesan dan kesejahteraan.

Baca juga: IFW 2023: Usung Sulam Karawo, Penyelenggara Dorong Wastra Indonesia dengan Desain Kekinian
 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Dorong Kulit Garut Naik Kelas, Poppy Dharsono Bawa Koleksi Leather ala Ekspertis Italia

BERIKUTNYA

Yogurt Baik untuk Pencegahan Hipertensi? Cek Dulu Ini!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: