IFW 2023: Usung Sulam Karawo, Penyelenggara Dorong Wastra Indonesia dengan Desain Kekinian
22 February 2023 |
14:02 WIB
Dunia fesyen seperti tak pernah surut. Bahkan pada masa-masa pandemi, belanja online dalam kategori fesyen tetap mencatat angka signifikan. Laporan NielsenIQ melaporkan, fashion menjadi produk paling laris manis saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sepanjang 2021.
Meski demikian, tak sedikit konsumen fashion yang ingin merasakan dan menyentuh langsung bagaimana sebuah busana dibuat. Hal itu tidak hanya terjadi di kalangan konsumen, tetapi juga desainer yang ingin merasakan atmosfer nyata saat karyanya dibuat dan disaksikan banyak orang.
Baca juga: Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 Digelar 5 Hari, Hadirkan Tema Sagara dari Timur
Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 pun menyambut baik keinginan itu. Setelah beberapa tahun berlangsung secara daring, kini IFW 2023 membuka panggung megah untuk para desainer berkreasi. Dilangsungkan mulai 22 Februari 2023, di JCC Senayan, Jakarta, IFW tahun ini menjadi perayaan ke-10 dari geliat industri fashion Indonesia.
Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) sebagai penyelenggara IFW 2023 menjanjikan akan ada hal yang berbeda dari gelaran tahun ini. Hal itu berkaitan dengan misi APPMI untuk menyelaraskan kampanye IFW 2023 mengenai motif tradisional dari timur Indonesia dalam konsep Sagara dari Timur.
Poppy Dharsono, Ketua APPMI mengatakan, konsep ini berfokus pada produk unggulan sulam Karawo dari Gorontalo. Ratusan desainer ditantang untuk melaksanakan perlombaan di daerah yang konsisten dalam tema sulam Karawo. Menariknya, IFW 2023 banyak menggaet desainer muda. Bahkan mereka sempat membuat kompetisi khusus desainer muda bertajuk Young Fashion Designer Competition.
Tak hanya sebagai kompetisi, event ini bertujuan menjadi wadah tukar pikiran dan inspirasi antara desainer yang sudah lama berkarier di dunia fashion dengan para desainer muda yang belum lama terjun di industri fashion. Desainer muda di kota dan daerah saling menginspirasi untuk menumpahkan kreatifitas mereka dalam mengolah dan menciptakan produk fashion unggulan dengan motif khas Sulam Karawo.
“Kamu bekerja sama dengan profesional muda di bidangnya yang membantu menciptakan wajah kampanye yang tetap mengedepankan wastra Indonesia dengan gaya Gen Z, supaya kampanye Sagara dari Timur tetap menarik audiens muda dan mengajak mereka mencintai produk Indonesia,” jelas Poppy.
Hadirnya banyak desainer muda merupakan respon IFW terhadap perkembangan zaman dan tren fashion yang marak diisi generasi muda. Dari 300 desainer yang berpartisipasi dalam pekan mode ini, setiap harinya akan ada sekitar 3-4 fashion show yang mendatangkan puluhan desainer dan brand-nya di atas panggung. Kegiatan juga akan diikuti dengan talkshow, press conference, dan trunkshow.
Selain dibanjiri desainer muda, yang membedakan IFW tahun ini dengan tahun sebelumnya adalah tampilan yang lebih segar dan kekinian. Akan banyak desain fashion yang hadir mengikuti tren, tetapi tetap dengan identitas kebudayaan Indonesia yang menjadi konsep utama dari setiap penyelenggaraan IFW dari tahun ke tahun.
“Antusiasme dan peningkatan jumlah desainer yang tinggi dari tahun sebelumnya menjadi harapan besar dari semangat industri fashion untuk bangkit. APPMI ingin terus memfasilitasi dan mengawal perkembangan industri fashion di Indonesia melalui event ini,” ungkap Poppy.
Baca juga: Angkat Tema Sagara dari Timur, Indonesia Fashion Week 2023 Bakal Eksplorasi Wastra Gorontalo
Editor: Dika Irawan
Meski demikian, tak sedikit konsumen fashion yang ingin merasakan dan menyentuh langsung bagaimana sebuah busana dibuat. Hal itu tidak hanya terjadi di kalangan konsumen, tetapi juga desainer yang ingin merasakan atmosfer nyata saat karyanya dibuat dan disaksikan banyak orang.
Baca juga: Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 Digelar 5 Hari, Hadirkan Tema Sagara dari Timur
Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 pun menyambut baik keinginan itu. Setelah beberapa tahun berlangsung secara daring, kini IFW 2023 membuka panggung megah untuk para desainer berkreasi. Dilangsungkan mulai 22 Februari 2023, di JCC Senayan, Jakarta, IFW tahun ini menjadi perayaan ke-10 dari geliat industri fashion Indonesia.
Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) sebagai penyelenggara IFW 2023 menjanjikan akan ada hal yang berbeda dari gelaran tahun ini. Hal itu berkaitan dengan misi APPMI untuk menyelaraskan kampanye IFW 2023 mengenai motif tradisional dari timur Indonesia dalam konsep Sagara dari Timur.
Poppy Dharsono, Ketua APPMI mengatakan, konsep ini berfokus pada produk unggulan sulam Karawo dari Gorontalo. Ratusan desainer ditantang untuk melaksanakan perlombaan di daerah yang konsisten dalam tema sulam Karawo. Menariknya, IFW 2023 banyak menggaet desainer muda. Bahkan mereka sempat membuat kompetisi khusus desainer muda bertajuk Young Fashion Designer Competition.
Tak hanya sebagai kompetisi, event ini bertujuan menjadi wadah tukar pikiran dan inspirasi antara desainer yang sudah lama berkarier di dunia fashion dengan para desainer muda yang belum lama terjun di industri fashion. Desainer muda di kota dan daerah saling menginspirasi untuk menumpahkan kreatifitas mereka dalam mengolah dan menciptakan produk fashion unggulan dengan motif khas Sulam Karawo.
“Kamu bekerja sama dengan profesional muda di bidangnya yang membantu menciptakan wajah kampanye yang tetap mengedepankan wastra Indonesia dengan gaya Gen Z, supaya kampanye Sagara dari Timur tetap menarik audiens muda dan mengajak mereka mencintai produk Indonesia,” jelas Poppy.
Hadirnya banyak desainer muda merupakan respon IFW terhadap perkembangan zaman dan tren fashion yang marak diisi generasi muda. Dari 300 desainer yang berpartisipasi dalam pekan mode ini, setiap harinya akan ada sekitar 3-4 fashion show yang mendatangkan puluhan desainer dan brand-nya di atas panggung. Kegiatan juga akan diikuti dengan talkshow, press conference, dan trunkshow.
Selain dibanjiri desainer muda, yang membedakan IFW tahun ini dengan tahun sebelumnya adalah tampilan yang lebih segar dan kekinian. Akan banyak desain fashion yang hadir mengikuti tren, tetapi tetap dengan identitas kebudayaan Indonesia yang menjadi konsep utama dari setiap penyelenggaraan IFW dari tahun ke tahun.
“Antusiasme dan peningkatan jumlah desainer yang tinggi dari tahun sebelumnya menjadi harapan besar dari semangat industri fashion untuk bangkit. APPMI ingin terus memfasilitasi dan mengawal perkembangan industri fashion di Indonesia melalui event ini,” ungkap Poppy.
Baca juga: Angkat Tema Sagara dari Timur, Indonesia Fashion Week 2023 Bakal Eksplorasi Wastra Gorontalo
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.