Model memperagakan busana dalam pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/2/2023). (Sumber foto: Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Mengenal Karawo, Seni Sulam Khas Gorontalo yang Mentereng di IFW 2023

22 February 2023   |   16:13 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Like
Desainer Indonesia punya banyak cara memadukan motif tradisional dalam busana modern. Melepas stigma desain yang kaku, ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 membawa angin segar melalui ide kreatif dari desainer muda. Meski menampilkan ragam baju berkonsep kekinian, IFW tidak melepas akarnya sebagai pewadah kreatifitas desainer di Indonesia.

Kali ini, IFW 2023 menyorot satu tema yang berfokus pada kesenian sulam khas Gorontalo bernama Karawo. Dilansir dari situs Kemenparekraf, Karawo dianggap sebagai salah satu produk seni budaya dengan nilai seni tinggi yang proses penyulamannya dilakukan secara manual.

Karawo terbilang rumit sekaligus unik. Semua pembuatan Karawo dilakukan dengan kerajinan tangan. Metode pembuatannya juga sejalan dengan nama Karawo yang dalam Bahasa Gorontalo berarti sulaman tangan. Dapat dikatakan, Karawo merupakan produk sulaman berteknik tinggi. Diperlukan ketekunan dan kemahiran khusus untuk menciptakan kain Karawo ini.

Baca juga: IFW 2023: Usung Sulam Karawo, Penyelenggara Dorong Wastra Indonesia dengan Desain Kekinian

Sulam Karawo dibuat dengan kerajinan tangan yang melalui sekelumit proses panjang, mulai dari menggambar, mengiris, hingga mencabut bagian tertentu sebelum akhirnya disulam dan diikat membentuk sebuah kain. Proses desain Karawo pun menyentuh garis turun temurun. Sudah tercipta sejak 1600-an, kain Karawo sempat mati suri dan kembali hidup pada 1990-an.

Keterampilan seni Karawo banyak dikuasai oleh kaum wanita di Gorontalo. Seni dan segala metodenya diwariskan secara turun-menurun sejak zaman Kerjaan berjaya di Gorontalo. Tak heran jika Karawo sangat berkaitan dengan kaum wanita Gorontalo sebagai para penggelutnya. Bahkan Pemerintah Gorontalo pun rutin mengedepankan acara tahunan untuk menggali kreatifitas seni Karawo melalui agenda Karnaval Karawo.
 

Model memperagakan busana dalam pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/2/2023). (Sumber foto: Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Model memperagakan busana dalam pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/2/2023). (Sumber foto: Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Melihat semangat dan animo tinggi mengenai Karawo, IFW 2023 ingin memperluas dan memperkenalkan tentang uniknya kesenian ini. Poppy Dharsono, Ketua Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) mengatakan, ada sisi unik dari kain Karawo yang belum dieksplorasi secara maksimal.

“Mereka sudah punya keterampilan tetapi hanya meletakkannya di atas kain, kita ingin Karawo bisa menjadi produk fashion kekinian, supaya anak muda pun suka dengan produk bermotif wastra Indonesia,” jelas Poppy.

Senada dengan yang diungkap Poppy, Gamaria Purnamawati Monoarfa, Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo mengatakan, saat ini desainer Gorontalo sedang melakukan banyak pelatihan dari APPMI untuk meningkatkan desain, padu padan warna, dan pola pikir pengrajin dalam mengembangkan busana.

“Desainer kita ini kebanyakan otodidak, jadi terbantu sekali dengan pelatihan supaya mereka bisa lebih eksplorasi,” kata Gamaria dalam Press Conference IFW 2023, 22 Februari 2023 di JCC Senayan, Jakarta.

Menghadirkan ratusan desainer muda, kain Karawo akan disulap menjadi produk fashion kekinian di tangan perancang dari kalangan Gen Z dan milenial. Desainer muda tentu mempunyai pandangan dan filosofinya tersendiri untuk menggebrak industri fashion berbasis kain tradisional.

Setidaknya, itulah yang menjadi harapan Poppy terkait visi dan misi desainer muda yang diharapkan lebih segar lagi dalam membesut busana bermotif tradisional. Dengan identitas fashion sendiri, wastra Indonesia diharapkan mampu mengisi kebutuhan produk fashion di rumahnya sendiri. Tahun ini, produk heritage itu diangkat dalam tema IFW 2023 bertajuk Sagara dari Timur.

Sagara diartikan sebagai lautan dalam Bahasa Sansekerta. Poppy menjelaskan, tema ini memang terinspirasi dari keindahan laut dan pantai di wilayah Timur Indonesia, termasuk Gorontalo yang menjadi sorotan di tahun ini.

IFW 2023 juga mendukung upaya pemerintah Gorontalo untuk membawa kain Karawo naik kelas. Dilansir dari situs Pemerintah Gorontalo, saat ini pemerintah Gorontalo tengah getol menyiapkan pendaftaran Karawo sebagai warisan budaya tak beda di UNESCO. Pengumuman itu disampaikan dalam agenda Karnaval Karawo 2022 lalu.

Namun hingga saat ini, pihak pemerintah Gorontalo  masih mengupayakan sertifikat pembuktian hasil budaya sebelum didaftarkan ke UNESCO. Kadis Kominfo Gorontalo, Sumanti Maku juga mengonfirmasi jika upaya ini dibuat untuk memperkenalkan Karawo di level nasional dan internasional.

Baca juga: Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 Digelar 5 Hari, Hadirkan Tema Sagara dari Timur

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

IFW 2023: Usung Sulam Karawo, Penyelenggara Dorong Wastra Indonesia dengan Desain Kekinian

BERIKUTNYA

Resep Ayam Krispy Viral, Bahannya Cuma Tempe!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: