Siap-Siap, Belanja Masyarakat pada Ramadan Bakal Meningkat Lagi
24 February 2023 |
22:49 WIB
Ramadan selalu menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, tidak terkecuali pelaku bisnis. Pada bulan penuh berkah ini sudah menjadi suatu kebiasaan bagi masyarakat muslim untuk saling berbagi, sehingga tren belanja masyarakat pada momentum bulan puasa umumnya selalu meningkat.
Memang sekitar 2 tahun lalu ketika pandemi masuk ke Indonesia, hanya ada 7 dari 10 konsumen yang memilih akan belanja karena ketidakpastian kondisi ekonomi pada saat itu. Namun berbeda dengan sekarang.
Baca juga: Strategi Menangkan Hati Konsumen untuk Berbelanja di TikTok saat Ramadan
VP of Tokopedia Marketing Solutions Edwin Chayadi mengatakan bahwa terdapat survei yang menyatakan 9 dari 10 konsumen pengikut survei menyatakan akan berbelanja pada bulan Ramadan.
Menurut data Tokopedia tahun 2022 terdapat lebih dari 50% peningkatan pada produk yang ditampilkan di halaman (page view). Hal tersebut tentunya menunjukkan bahwa ada keinginan untuk belanja lebih besar saat Ramadan. Bukan hanya itu, terdapat 77% peningkatan yang dapat dilihat dari sisi penjualan produk. “Orang-orang itu sudah mulai mencari produk-produk Ramadan itu sebulan sebelum bulan puasa itu dimulai,” Kata Edwin saat berbicara di Bale Nusa pada 23 Februari 2023.
Salah satu produk yang selalu dicari masyarakat pada bulan suci tersebut adalah makanan dan parsel.
Marketing Director Garudafood Ferry Haryanto mengatakan bahwa pada tahun ini Garudafood menargetkan agar dapat menaikan penjualannya sebesar 50?ri penjualan di tahun sebelumnya.
“Mungkin dari Garudafood untuk Tokopedia kita (targetkan naik) sekitar 50% tahun ini karena tahun lalu sudah naik 179%. Angka 50% cukup untuk Ramadan, hanya untuk hampers, ” ucap Ferry.
Edwin memprediksi bahwa penjualan pada Ramadan tahun ini akan meningkat ketika masyarakat memperoleh gaji dan menginjak tanggal 4 bulan 4, tanggal kembar yang sudah menjadi tradisi untuk belanja lebih banyak dari biasanya. Perkiraan lain terkait puncak tingginya lonjakan belanja adalah ketika Tunjangan Hari Raya (THR) turun.
Beberapa faktor tersebut dapat memengaruhi lonjakan yang akan terjadi pada semua kategori produk. Hal tersebut tentunya membuka peluang bagi para pelaku bisnis online yang perlu menyiapkan strateginya untuk memaksimalkan penjualan.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh penjual untuk menarik minat pembeli adalah dengan mengaktifkan fitur gratis ongkir. Saat ini, gratis ongkir menjadi salah satu penentu apakah pembeli akan membeli produk atau tidak.
“Kita lihat di 1 tahun 2 tahun terakhir ini, bebas ongkir itu sudah menjadi satu ekspektasi dasar. Jadi buat brand-brand atau merchant-merchant kalau mereka tidak mengaktifkan bebas ongkir, mereka mungkin akan kalah saing,” ucap Edwin.
Selain itu, pengiriman juga menjadi aspek lain yang cukup berpengaruh. Kecenderungan masyarakat yang ingin menerima pesanannya dengan cepat perlu diperhatikan oleh penjual. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk para penjual mengaktifkan fitur pengiriman instant dan same day.
Editor: Fajar Sidik
Memang sekitar 2 tahun lalu ketika pandemi masuk ke Indonesia, hanya ada 7 dari 10 konsumen yang memilih akan belanja karena ketidakpastian kondisi ekonomi pada saat itu. Namun berbeda dengan sekarang.
Baca juga: Strategi Menangkan Hati Konsumen untuk Berbelanja di TikTok saat Ramadan
VP of Tokopedia Marketing Solutions Edwin Chayadi mengatakan bahwa terdapat survei yang menyatakan 9 dari 10 konsumen pengikut survei menyatakan akan berbelanja pada bulan Ramadan.
Menurut data Tokopedia tahun 2022 terdapat lebih dari 50% peningkatan pada produk yang ditampilkan di halaman (page view). Hal tersebut tentunya menunjukkan bahwa ada keinginan untuk belanja lebih besar saat Ramadan. Bukan hanya itu, terdapat 77% peningkatan yang dapat dilihat dari sisi penjualan produk. “Orang-orang itu sudah mulai mencari produk-produk Ramadan itu sebulan sebelum bulan puasa itu dimulai,” Kata Edwin saat berbicara di Bale Nusa pada 23 Februari 2023.
Salah satu produk yang selalu dicari masyarakat pada bulan suci tersebut adalah makanan dan parsel.
Marketing Director Garudafood Ferry Haryanto mengatakan bahwa pada tahun ini Garudafood menargetkan agar dapat menaikan penjualannya sebesar 50?ri penjualan di tahun sebelumnya.
“Mungkin dari Garudafood untuk Tokopedia kita (targetkan naik) sekitar 50% tahun ini karena tahun lalu sudah naik 179%. Angka 50% cukup untuk Ramadan, hanya untuk hampers, ” ucap Ferry.
Edwin memprediksi bahwa penjualan pada Ramadan tahun ini akan meningkat ketika masyarakat memperoleh gaji dan menginjak tanggal 4 bulan 4, tanggal kembar yang sudah menjadi tradisi untuk belanja lebih banyak dari biasanya. Perkiraan lain terkait puncak tingginya lonjakan belanja adalah ketika Tunjangan Hari Raya (THR) turun.
Beberapa faktor tersebut dapat memengaruhi lonjakan yang akan terjadi pada semua kategori produk. Hal tersebut tentunya membuka peluang bagi para pelaku bisnis online yang perlu menyiapkan strateginya untuk memaksimalkan penjualan.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh penjual untuk menarik minat pembeli adalah dengan mengaktifkan fitur gratis ongkir. Saat ini, gratis ongkir menjadi salah satu penentu apakah pembeli akan membeli produk atau tidak.
“Kita lihat di 1 tahun 2 tahun terakhir ini, bebas ongkir itu sudah menjadi satu ekspektasi dasar. Jadi buat brand-brand atau merchant-merchant kalau mereka tidak mengaktifkan bebas ongkir, mereka mungkin akan kalah saing,” ucap Edwin.
Selain itu, pengiriman juga menjadi aspek lain yang cukup berpengaruh. Kecenderungan masyarakat yang ingin menerima pesanannya dengan cepat perlu diperhatikan oleh penjual. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk para penjual mengaktifkan fitur pengiriman instant dan same day.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.