Sampah plastik menjadi masalah bagi lingkungan (Sumber gambar ilustrasi: pexels/ Catherine Sheila)

Gaya Hidup Ini Penting Untuk Mengurangi Sampah Plastik

24 February 2023   |   08:28 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Penanganan sampah merupakan masalah yang menjadi perhatian banyak orang lantaran keberadaannya sangat menganggu dan terus bertambah. Beragam cara pun dilakukan oleh banyak pihak untuk mengatasinya. Salah satunya adalah menjalankan gaya hidup guna ulang hingga memakai barang pengganti plastik.

Executive Director Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) Tiza Mafira mengatakan gaya hidup yang disebut guna ulang adalah sebuah cara hidup yang menjalankan prinsip pakai, habiskan, dan kembalikan.

Baca juga: Kemasan Bekas Jadi Reward Poin Belanja, Begini Cara Blibli Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 2023

“Familiar dengan penggunaan air galon yang harus dikembalikan setelah airnya habis terpakai? Prinsip pakai, habiskan, kembalikan dari penggunaan air galon inilah yang kemudian direplikasi terhadap cara kita mengonsumsi produk rumah tangga lainnya agar sampah yang dihasilkan minim,” katanya.

Tidak hanya mengurangi sampah, gaya hidup ini juga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca lantaran dapat mengurangi produksi plastik dari bahan mentah atau daur ulang dan meniadakan limbah di pembuangan akhir.

Menurutnya, plastik yang digunakan kembali oleh masyarakat setidaknya memancarkan 50 persen emisi gas rumah kaca ketimbang plastik hasil proses daur ulang. Penggunaan kembali plastik bahkan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca sampai 80 persen jika terdapat standarisasi terkait hal itu.

Dia menambahkan pada saat ini terdapat inisiatif bernama Gerakan Guna Ulang Jakarta (GGUJ) untuk mewujudkan ekosistem yang dapat mendukung gaya hidup ini.

Diluncurkan pada tahun lalu, warga Jakarta – terutama generasi muda, cukup reseptif dengan solusi mengatasi sampah plastik ini karena cukup nyaman dan dapat dijangkau. Dengan begitu, maka inisiatif ini diklaim dapat memudahkan warga di Ibu Kota Negara untuk menjalankan gaya hidup guna ulang.

Penggagas Gerakan Guna Ulang Jakarta adalah GIDKP dan Zero Waste Living Lab dari Enviu. Inisiatif ini memiliki tujuan mengurangi plastik sekali pakai dari produk sehari-hari, seperti kemasan makanan, kemasan produk rumah tangga, dan kemasan plastik dari layanan pesan-antar makanan secara daring.

Gerakan Guna Ulang Jakarta melibatkan tiga startup, yaitu Alner, ALLAS, dan QYOS dalam mengembangkan solusi yang dapat mendukung gaya hidup guna ulang. Alner adalah startup berbasis digital yang menyediakan kebutuhan harian dalam kemasan guna ulang.

Startup yang dahulu dikenal dengan nama Koinpack itu menjual kebutuhan harian dengan kemasan guna ulang di lebih dari 100 titik, termasuk di sejumlah bank sampah. Sebanyak lebih dari 349.000 kemasan sekali pakai telah digantikan oleh kemasan guna ulang dari startup ini.

Sementara itu, ALLAS adalah startup yang menghadirkan kemasan guna ulang untuk makanan yang dipesan secara daring. Perusahaan rintisan ini bekerja sama dengan 24 mitra F&B dalam menyediakan kemasan guna ulang untuk makanan yang dipesan secara daring. Startup ini disebut telah menggantikan 5000 kemasan makanan sekali pakai dengan kemasan makanan guna ulang.

Adapun, QYOS adalah startup berbasis digital yang menyediakan stasiun refill otomatis untukproduk rumah tangga yang ditempatkan di toko-toko di area tinggal masyarakat. Perusahaan ini telah bekerja sama dengan empat grup FMCG dalam menyediakan 11 mesin isi ulang otomatis produk rumah tangga. QYOS juga diklaim telah mencegah penumpukan 100 kg sampah plastik. 

Indonesia Program Lead dari Enviu Darina Maulana mengatakan GGUJ telah membantu masyarakat di Jakarta untuk menjalankan prinsip pakai, habiskan, dan kembalikan dengan menyediakan kemasan guna ulang produk rumah tangga, homecare, dan makanan & minuman.

“Hal ini menunjukkan bahwa gaya hidup guna ulang dapat menjadi pilihan yang nyata. GGUJ akan secara berkala dipantau dengan harapan, implementasinya dapat lebih konsisten serta diperluas ke wilayah sekitar Jakarta dengan merangkul lebih banyak lagi produsen, ritel dan masyarakat sebagai pengguna,” katanya.

Sementara itu, Figur Publik Dan Duta Diet Kantong Plastik Nadia Mulya berhasil mematahkan anggapan yang kerap ada di pikiran banyak orang tentang gaya hidup guna ulang yang susah, ribet dan mahal untuk diterapkan.

Dia mengatakan sudah banyak vendor dari produk rumah tangga sampai kafe dan restoran di Jakarta yang mendukung gaya hidup guna ulang. “Sudah banyak vendor yang menjual produk sehari-hari keperluan rumah tangga, seperti minyak goreng, bumbu dapur, detergen hingga sabun cuci piring, dengan kemasan guna ulang,” ujarnya.

Baca juga: Kurangi Sampah Plastik di Lautan, ASDP Letakkan Mesin ini di Berbagai Pelabuhan

Dia menuturkan kerap membeli sejumlah produk di platform dalam jaringan (Daring/online). Kemudian, kemasan produk tersebut dijemput secara gratis setelah isinya habis.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

3 Talenta Baru Trinity Entertainment Siap Curi Perhatian Jagat Hiburan

BERIKUTNYA

Pertandingan Pekan Kedua MPL ID Pertemukan ONIC x RRQ

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: