Jumat Agung adalah hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota (Sumber gambar: Alicia Quan/Unsplash)

Peringatan Penyaliban Yesus, Ini Makna Jumat Agung bagi Umat Kristiani

15 April 2022   |   09:07 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Hari ini, Jumat (15/4/2022), umat Kristiani di seluruh dunia merayakan Jumat Agung. Menurut kepercayaan Kristiani, Jumat Agung adalah hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota.

Jumat Agung, lekat dengan salib dan kematian Yesus yang menyerahkan nyawanya di kayu salib. Usai dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, Yesus memanggul sendiri salib-Nya ke bukit tengkorak atau Golgota.

Yesus memanggul salibnya dalam kondisi penuh luka dan hampir hilang tenaga. Puncaknya adalah saat Dia wafat.
 

n

Bagi Yesus, salib justru wujud nyata tanggung jawab-Nya (Sumber gambar: Francesco Alberti/Unsplash)

Melansir laman resmi Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia (Komkat KWI), Romo Fransiskus Emanuel de Santo, sekretaris Komkat KWI menyebutkan bahwa pada saat itu, salib merupakan wujud hukuman yang sangat berat, di mana hanya seorang pemberontak kaliber yang dihukum dengan salib.

Bagi orang Yahudi, salib juga berarti sebuah penghinaan yang paling dahsyat. Sebab, mereka yang tersalib seperti dipertontonkan dan dihina sebagai orang yang terbuang dan tersingkir.

Begitupun bagi para murid Yesus pada saat itu, salib adalah simbol kehancuran dan keputusasaan. Yesus yang tersalib membuat mereka merasa kehilangan harapan, kehilangan masa depan. 

Namun, bagi Yesus, salib justru wujud nyata tanggung jawab-Nya atas perutusan Bapa Salib yang menjadi keterlibatan-Nya dengan penderitaan manusia. Salib merupakan wujud penyertaan-Nya pada manusia dan merupakan kehadiran-nya yang paling jelas dalam situasi manusia yang paling tidak enak, menyakitkan dan tak berdaya.

“Salib merupakan korban-Nya bagi umat manusia. Itulah salib yang Yesus terima dengan rela. Sebagai ungkapan cinta-Nya kepada Bapa dan kepada manusia. Cinta yang tuntas, cinta yang sampai sehabis-habisnya. Cinta sampai menderita,” tulis Romo Fransiskus Emanuel de Santo.

(Baca juga: Kesederhanaan & Kepedulian Jadi Pesan Paus Fransiskus pada Natal Tahun Ini)


Makna peringatan Jumat Agung

Jumat Agung biasanya diperingati dengan mengikuti misa atau ibadah yang dilakukan di Gereja. Dalam misa atau ibadah Jumat Agung, umat Kristiani memperingati penebusan Yesus Kristus yang wafat di kayu salib. Dengan kematian-Nya, umat Kristiani percaya Yesus telah menebus dosa-dosa umat manusia.

Menurut Romo Fransiskus Emanuel de Santo, peringatan Jumat Agung dapat dimaknai sebagai refleksi untuk lebih mencintai Yesus yang telah begitu mencintai umat-Nya. Di momen ini, lanjut Romo Fransiskus, umat Kristiani harus tunduk hormat dengan penuh kerendahan hati sambil menyadari dosa-dosa yang telah diperbuat.

Sebab, karena dosa-dosa itulah, Yesus disalibkan. “Dia rela menderita dan wafat di salib untuk menebus dan menyelamatkan kita. Kenapa dia begitu mencintai kita? Jawabannya karena kita berharga di hati-Nya. Dia begitu mengasihi kita agar kita diselamatkan,” kata Romo Fransiskus.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

5 Rekomendasi Tayangan di Netflix yang Bikin Rindu Jalan-jalan

BERIKUTNYA

Tidak Punya Meja & Kursi, Ini 4 Cara Desain Ruang Kerja Lesehan yang Nyaman

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: