Bawa 55 Musisi Tenar pada Masanya, Sabiphoria Siap Ajak Nostalgia Musik 2000-an
21 February 2023 |
21:30 WIB
Konsep menjadi hal penting dari gelaran festival musik. Setidaknya, konsep dalam festival musik bisa membawa promotor menentukan siapa yang akan menjadi target pasarnya. Belakangan, festival musik dengan konsep nostalgia ala 90-an sedang ramai. Tujuannya sederhana, mengajak generasi 90-an yang tumbuh pada awal 2000-an mengenang masa kecil dan masa remajanya baik lewat musik, mainan, kartun, dan lainnya.
Begitu pula, Sabi Project yang memandang konsep nostalgia menjadi hal menarik untuk diangkat dalam festival musik. Bergerak dalam industri hiburan, Sabi Project tengah menggarap Sabiphoria, sebuah konser nostalgia ala 2000-an.
Baca juga: Begini Cara Membeli Tiket Festival Pasar Musik 2023
Dari konsepnya, jelas bahwa Sabi Project menargetkan usia 20 tahun ke atas, tepatnya yang lahir di akhir 90-an hingga awal 2000-an. Rahmat Rangga Riantho, Ketua Pelaksana Sabiphoria pun mengungkapkan hal sama.
“Ada banyak generasi zaman kita (90-an) yang tumbuh dengan musik-musik dari musisi yang tenar pada masanya. Kita pun sempat riset kalau ibu-ibu muda merindukan sekali untuk sekedar sing along di konser dengan hits 2000-an. Dari sanalah kita gerakan proyek ini,” jelas Rahmat saat ditemui saat Konferensi Pers Sabiphoria di Ruuang Kopi, Blok M, Jakarta.
Rahmat menjalaskan, sedikit sekali festival musik yang dengan sengaja dibesut dengan konsep nostalgia. Memang, beberapa band jadul banyak menghiasi festival. Akan tetapi kehadiran mereka tergabung dengan grup musik yang juga naik daun saat ini. Sabiphoria benar-benar fokus menghadirkan atmisfer ala 2000-an secara penuh. Konsep ini terbilang sangat khusus dengan generasi 90-an.
“Bahkan venue-nya kita buat serasa penonton kembali ke era 2000-an. Ada permainan seperti Tamiya dan laying-layang, sampai alat transportasi ala 2000-an, semua diersiakan mendukung atmosfer supaya terasa kita kembali ke masa lalu,” jelas Rahmat.
Sabiphoria menggaet total 55 musisi yang didominasi oleh kalangan grup band tenar di masanya. Saat ini, Sabiphoria sudah mengumumkan line up pertamanya antara lain Gigi, D'Masiv, Nidji, Kuburan Band, Geisha, Angkasa, The Potters, Element, Letto, PwG, J-rock, dan lainnya. Dalam watu satu bulan ke depan, Sabiphoria berjanji akan mengelkuarkan line up phase 2.
Ato, vokalis grup band Angkasa menyambut baik tentang puluhan band yang menghiasi acara ini. Menurutnya, saat ini industri musik didominasi oleh solois ketimbang grup band. Meskipun hal itu tetap saja bagus, kehadiran banyak grup band di Sabiphoria diharapkan mampu mendorong semangat grup band baru untuk berjuang di dunia musik.
“Sayang sekali kurang banyak band yang bermunculan belakangan ini, padahal warna musik sekarang sudah beragam,. Tidak seperti grup band 2000-an yang rata-rata warna musik kita tuh sama,” jelas Ato Angkasa.
Senada dengan yang disampaikan Ato, Rahmat juga punya misi penting di balik mendorong semangat grup band masa kini.“Kita ingin mengingatkan dan menyadarkan industri musik saat ini, jika band lama punya masterpiece yang erat dengan masa remaja kita. Hal penting lainnya, perlu diakui bahwa mereka masih eksis membuat lagu-lagu dan album hingga sekarang,” jelas Rahmat.
Baca juga: Ini Line-Up Penyanyi di Konser Musik Ajang We Bridge 2023
Sabiphoria akan dilangsungkan di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 12-14 Mei 2023. Rencananya, akan ada tiga panggung di mana masing-masing panggungnya akan diisi oleh 7 musisi per harinya. Bagaimana Genhype, tertarik ikut bernostalgia dengan musik 2000-an bareng Sabiphoria?
Editor: Fajar Sidik
Begitu pula, Sabi Project yang memandang konsep nostalgia menjadi hal menarik untuk diangkat dalam festival musik. Bergerak dalam industri hiburan, Sabi Project tengah menggarap Sabiphoria, sebuah konser nostalgia ala 2000-an.
Baca juga: Begini Cara Membeli Tiket Festival Pasar Musik 2023
Dari konsepnya, jelas bahwa Sabi Project menargetkan usia 20 tahun ke atas, tepatnya yang lahir di akhir 90-an hingga awal 2000-an. Rahmat Rangga Riantho, Ketua Pelaksana Sabiphoria pun mengungkapkan hal sama.
“Ada banyak generasi zaman kita (90-an) yang tumbuh dengan musik-musik dari musisi yang tenar pada masanya. Kita pun sempat riset kalau ibu-ibu muda merindukan sekali untuk sekedar sing along di konser dengan hits 2000-an. Dari sanalah kita gerakan proyek ini,” jelas Rahmat saat ditemui saat Konferensi Pers Sabiphoria di Ruuang Kopi, Blok M, Jakarta.
Rahmat menjalaskan, sedikit sekali festival musik yang dengan sengaja dibesut dengan konsep nostalgia. Memang, beberapa band jadul banyak menghiasi festival. Akan tetapi kehadiran mereka tergabung dengan grup musik yang juga naik daun saat ini. Sabiphoria benar-benar fokus menghadirkan atmisfer ala 2000-an secara penuh. Konsep ini terbilang sangat khusus dengan generasi 90-an.
“Bahkan venue-nya kita buat serasa penonton kembali ke era 2000-an. Ada permainan seperti Tamiya dan laying-layang, sampai alat transportasi ala 2000-an, semua diersiakan mendukung atmosfer supaya terasa kita kembali ke masa lalu,” jelas Rahmat.
Sabiphoria menggaet total 55 musisi yang didominasi oleh kalangan grup band tenar di masanya. Saat ini, Sabiphoria sudah mengumumkan line up pertamanya antara lain Gigi, D'Masiv, Nidji, Kuburan Band, Geisha, Angkasa, The Potters, Element, Letto, PwG, J-rock, dan lainnya. Dalam watu satu bulan ke depan, Sabiphoria berjanji akan mengelkuarkan line up phase 2.
Ato, vokalis grup band Angkasa menyambut baik tentang puluhan band yang menghiasi acara ini. Menurutnya, saat ini industri musik didominasi oleh solois ketimbang grup band. Meskipun hal itu tetap saja bagus, kehadiran banyak grup band di Sabiphoria diharapkan mampu mendorong semangat grup band baru untuk berjuang di dunia musik.
“Sayang sekali kurang banyak band yang bermunculan belakangan ini, padahal warna musik sekarang sudah beragam,. Tidak seperti grup band 2000-an yang rata-rata warna musik kita tuh sama,” jelas Ato Angkasa.
Senada dengan yang disampaikan Ato, Rahmat juga punya misi penting di balik mendorong semangat grup band masa kini.“Kita ingin mengingatkan dan menyadarkan industri musik saat ini, jika band lama punya masterpiece yang erat dengan masa remaja kita. Hal penting lainnya, perlu diakui bahwa mereka masih eksis membuat lagu-lagu dan album hingga sekarang,” jelas Rahmat.
Baca juga: Ini Line-Up Penyanyi di Konser Musik Ajang We Bridge 2023
Sabiphoria akan dilangsungkan di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 12-14 Mei 2023. Rencananya, akan ada tiga panggung di mana masing-masing panggungnya akan diisi oleh 7 musisi per harinya. Bagaimana Genhype, tertarik ikut bernostalgia dengan musik 2000-an bareng Sabiphoria?
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.