Ilustrasi Covid-19. (Sumber gambar : Freepik)

Kemenkes Deteksi Covid-19 Orthrus, Sudah Ada 14 Kasus

21 February 2023   |   16:07 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kementerian Kesehatan RI menemukan sub varian Covid-19 baru yang terdeteksi di Indonesia. Dinamakan CH.1.1 atau varian Orthrus, varian ini pertama kali ditemukan di India pada Juli 2022. Hingga 18 Januari, dilaporkan lebih dari 12 ribu kasus di 66 negara. Kasus terbanyak tercatat di Inggris, Denmark, Singapura, dan Selandia Baru.

Sama seperti varian Kraken yang namanya diambil dari monster dalam mitologi Yunani, nama Orthrus mengacu pada makhluk mitos berbentuk anjing berkepala dua yang dibunuh oleh Hercules.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril menerangkan tercatat sudah ada 14 kasus yang dilaporkan sejak Oktober 2022 dengan kasus pertama dilaporkan pada 11 Oktober 2022. Sepuluh kasus berasal dari Provinsi DKI Jakarta, sementara empat kasus lainnya berasal dari Lampung, Riau, dan Jawa Barat.

Baca juga: Mampu Menetap di Tubuh Lebih Lama, Cek Ragam Risiko Covid-19 Varian Kraken

Sub varian Orthrus saat ini masuk dalam kategori variants under monitoring (VuM) Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu garis keturunan dari varian BA 2.75. Artinya, varian ini dicurigai memiliki karakteristik virus yang memicu risiko di masa mendatang.

Syahril menyebut saat ini Kementerian Kesehatan terus melakukan pemantauan terhadap varian Orthrus, baik di tingkat nasional maupun daerah, walaupun belum menyebabkan kenaikan kasus. “Kendati demikian kami akan terus lakukan pemantauan,” tegasnya dalam keterangan resmi, Selasa (21/2/2023).

Dari sisi gejala, Komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago, mengatakan tanda-tanda awal varian Orthrus mirip flu. Mereka yang terinfeksi akan mengalami sakit tenggorokan, pilek, hidung tersumbat, dan batuk. Gejala ini disertai penurunan nafsu makan, mual, dan sesak napas. Beberapa pasien juga mengeluh sakit punggung. 

Selain Orthrus, Kemenkes juga melaporkan penambahan kasus Covid-19 varian Kraken di Indonesia. Total ada enam pasien yang terinfeksi. Satu pasien berasal dari pelaku perjalanan luar neger (PPLN), tepatnya Polandia. Kasus kedua yakni pasien yang terinfeksi setelah pulang umroh. 

Kemudian kata Syahril, satu pasien perempuan berusia 46 tahun, sudah melakukan vaksinasi booster kemudian tidak bisa dilanjutkan penyelidikan epidemiologi karena yang bersangkutan tidak tinggal di alamat yang diberikan.

“Terkait hal itu sudah dikomunikasikan ke pengurus desa setempat dan pasien saat ini sudah dinyatakan sembuh,” jelasnya. 

Kasus berikutnya datang dari seorang perempuan berusia 22 tahun, dengan status vaksinasi sudah melakukan booster lebih dari enam bulan. Gejalanya ringan tanpa komorbid, saat ini sudah selesai melaksanakan isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh.

Lalu, pasien laki-laki berusia 47 tahun dan perempuan berusia 37 tahun. Keduanya saat ini sedang proses penyelidikan epidemiologi.

“Sejak Desember 2022 kita ada satu pasien, Januari tambah lima pasien jadi total saat ini ada enam pasien. Gejala pada pasien ini, empat di antaranya tidak bergejala dan dua pasien dengan gejala ringan,” papar Syahril.

Dia mengatakan kedua varian virus memiliki karakteristik lebih cepat menular dibandingkan dengan sub varian sebelumnya. Saat ini masih belum cukup bukti yang menunjukkan tingkat kesakitan dan kematian akibat Orthrus, atau lebih parah dari sub varian sebelumnya.

Kendati demikian, Syahril mengimbau masyarakat tetap melengkapi diri dengan vaksinasi lengkap hingga booster, termasuk booster ke-2 untuk meningkatkan titer antibodi dan memperpanjang masa perlindungan. Dengan vaksinasi, maka tingkat kesakitan dan kematian akibat Covid-19 bisa ditekan.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Bawa Snapdragon 8 Gen 2, Cek Keunggulan Prosesor Samsung Galaxy S23 Series 5G

BERIKUTNYA

Begini Tren Desain Furnitur 2023 Menurut Blackwood

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: