Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Michel Camdessus menyaksikan Presiden Soeharto menandatangani nota kesepakatan bantuan IMF di Jalan Cendana, Jakarta Pusat. (Sumber foto: Bisnis)

Bahasa Tubuh Camdessus yang Tertangkap Kamera Bersama Soeharto

20 February 2023   |   17:46 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

A picture is worth a thousand words. Genhype mungkin sering mendengar ungkapan yang secara harfiah berarti sebuah gambar bernilai ribuan kata. Tak terkecuali momen pertemuan Direktur Pelaksana IMF Michel Camdessus dan Presiden Soeharto yang menjadi bagian dari sejarah Indonesia.

Foto di atas merupakan momen yang terjadi pada 15 Januari 1998 di tengah masa krisis yang mengantarkan Indonesia pada penandatanganan Letter of Intent (LoI) kedua dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Momen ini mungkin menjadi peristiwa yang paling banyak diliput pada masanya. Bahkan, setelah penandatanganan LoI tersebut, banyak yang mulai menggali lebih dalam tentang sikap Camdessus terhadap Soeharto.

Tanggapan ini mencuat setelah banyak perbincangan yang secara spesifik membahas bahasa tubuh Camdessus yang tertangkap ratusan kamera yang hari itu hadir di Jalan Cendana.

Baca juga: Kekaguman Pengusaha Ciputra terhadap Karya Seniman Hendra Gunawan

Camdessus berdiri tegak dengan tangan terlipat di sebelah Presiden Soeharto yang membungkuk ke meja untuk menandatangani kesepakatan reformasi finansial. Orang Indonesia, meskipun frustrasi terhadap kondisi di bawah Orde Baru, tersinggung dengan pose tersebut.

Michel Camdessus adalah seorang ekonom dan mantan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) yang sangat berpengaruh dalam dunia keuangan internasional. Sementara itu, Soeharto adalah seorang tokoh politik Indonesia yang menjabat sebagai Presiden Indonesia selama 32 tahun. Meskipun Camdessus dan Soeharto berasal dari bidang yang berbeda, keduanya memiliki hubungan yang kuat dalam sejarah ekonomi Indonesia.

Pada akhir 1997, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang sangat parah. Pada saat itu, Camdessus memimpin IMF, badan yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan finansial kepada negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi. Camdessus dan Soeharto kemudian bertemu untuk membahas bagaimana IMF bisa membantu Indonesia mengatasi krisis tersebut.

Camdessus mendorong Soeharto untuk melakukan reformasi ekonomi yang radikal dan menyelesaikan krisis dengan melalui restrukturisasi hutang dan privatisasi bisnis-bisnis besar. Namun, Soeharto enggan untuk melakukan reformasi yang cukup besar, karena ia khawatir bahwa hal tersebut akan mengancam stabilitas politik dan keamanan nasional.

Pada akhirnya, Camdessus dan IMF memberikan paket bantuan finansial sebesar US$23 miliar kepada Indonesia. Namun, kondisi yang ditetapkan oleh IMF sebagai syarat untuk bantuan tersebut tidak berhasil diimplementasikan oleh Soeharto. Kondisi-kondisi tersebut termasuk reformasi perbankan, pengurangan subsidi, dan privatisasi sejumlah bisnis milik negara.

Camdessus dan Soeharto memiliki pandangan yang berbeda tentang cara mengatasi krisis ekonomi di Indonesia. Camdessus memandang bahwa reformasi ekonomi yang cepat dan radikal adalah satu-satunya cara untuk mengatasi krisis tersebut, sementara Soeharto merasa bahwa reformasi yang lambat dan bertahap akan lebih efektif dalam menjaga stabilitas politik. 

Hypeabis.id sebagai bagian dari grup media Bisnis Indonesia, memiliki dokumentasi foto yang autentik dalam kanal Kilas Foto dan Hypevirtual tentang pertemuan bersejarah dengan IMF tersebut. Yuk Intip momen-momen penting era kejatuhan Orde Baru lainnya di sini.
 

 

Tampilan Kilas Foto di Hypeabis.id


Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Intip Karakter Wang Tao Zi yang Bikin Madam Lim Terperangah di Taxi Driver 2

BERIKUTNYA

Demi Motif Tradisional Naik Kelas, Desainer Milenial Harus Punya Cara Sendiri

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: