Tragedi 1998 adalah salah satu peristiwa sejarah penting bagi Bangsa Indonesia yang menorehkan catatan kelam masa lalu, sekaligus membuka asa perubahan sebagaimana yang dirasakan masyarakat dewasa ini. Mei 30 tahun silam, para mahasiswa se-Indonesia bergerak ke Jakarta untuk mengkudeta Rezim Orde Baru dan menuntut reformasi pemerintahan yang dinilai sudah tidak sejalan dengan amanat rakyat. Sebagaimana perjuangan bangsa-bangsa di dunia yang menuntut perubahan cepat dalam kehidupan (revolusi), gerakan reformasi tersebut juga harus dibayar mahal dengan terjadinya situasi chaos yang tak terkendali di sebagian besar daerah di Ibu Kota Jakarta.
Pada saat mahasiswa berjuang lewat aksi unjuk rasa hingga menduduki gedung wakil rakyat, di luar sana ada banyak aksi massa yang tak terkendali sehingga menimbulkan berbagai peristiwa kerusuhan dan pembakaran di jantung Ibu Kota yang menelan banyak korban dan kerugian material. Kini, sejarah kelam itu dikenang sebagai tragedi 98. Ada banyak dokumentasi foto yang mengabadikan peristiwa unjuk rasa dan kekacauan situasi selama Mei 1998. Misalnya, foto ribuan mahasiswa yang menduduki Gedung DPR/MPR RI di Senayan, Jakarta adalah objek visual paling banyak ditangkap oleh berbagai media massa pada saat itu.
Selain itu, gambaran tentang situasi mencekam berupa asap hitam mengepul di antara gedung pertokoan dan perkantoran di sejumlah titik di Ibu Kota juga menjadi gambaran nyata bahwa pada Mei 1998 situasinya benar-benar tidak terkendali akibat amuk massa atas ketidakpuasan terhadap pemerintahan saat itu. Sebagaimana diketahui, dampak krisis moneter yang menimpa Indonesia pada 1998 membuat situasi perekonomian menjadi sulit, sehingga mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan. Setelah 30 tahun berlalu, potret kelam Tragedi 98 itu coba dihadirkan kembali ke dalam galeri virtual sebagai bahan refleksi bersama bahwa Bangsa ini telah melalui dinamika sosial dan politik yang berat sehingga masyarakat menjadi lebih dewasa. Tidak hanya menampilkan potret unjuk rasa dan kerusuhan, koleksi fotografi dari rekaman peristiwa Mei 1998 ini juga menangkap sisi-sisi humanisme dari peristiwa yang tertangkap kamera para jurnalis foto senior Bisnis Indonesia yang bertugas kala itu.
Salah satunya ditunjukan lewat foto para tentara yang berjoget bersama di sela-sela rehat tugasnya mengamankan aksi massa di sekitar Gedung DPR/MPR, Jakarta. Selain itu, bagaimana pula instabilitas sosial-politik membawa efek rentetan ke berbagai aktivitas sehari-hari masyarakat seperti terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak yang menimbulkan antrean kendaraan yang cukup panjang di SPBU, hingga terjadi aksi penarikan dana bank secara besar-besaran oleh para nasabahanya. Sekelumit gambaran tentang tragedi 98 itu coba dihadirkan kembali lewat galeri virtual ini yang menampilkan 31 karya fotografi orisinal milik Bisnis Indonesia. Harapannya, semoga dapat menjadi bahan refleksi dan pelajaran penting bagi masyarakat, terutama bagi generasi milenial dan generasi Z yang hidup pada era digital ini. Selamat mengamati karya-karya fotografi paling bersejarah ini!
