CEO dan Founder Bubu Shinta W. Dhanuwardoyo, Senin (31/8/2020). (Sumber foto: Bisnis Indonesia/Himawan L Nugraha)

Shinta Dhanuwardoyo, Perempuan yang Berdaya & Diberdayakan dengan Teknologi

20 March 2023   |   20:00 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Kiprah perempuan di bidang teknologi enggak bisa diremehkan. Mereka berhasil membuktikan bahwa perempuan pun tangguh berkontribusi di bidang tersebut. Ranah yang selama ini cenderung didominasi oleh laki-laki. Satu dari perempuan-perempuan tangguh itu adalah Shinta Dhanuwardoyo. 

Dia merupakan figur penting di balik berdirinya bubu.com, perusahaan pengembangan web pada 1996. Jadi, jauh sebelum ingar bingar internet saat ini, dia sudah lebih dahulu berkecimpung di sana. Hal ini menjadikan bubu.com, sebagai pelopor perusahaan teknologi di Indonesia. Sekarang, perusahaan ini sudah melebarkan sayapnya ke berbagai sektor bisnis daring. 

Enggak cuma itu, dia juga membuat ajang Bubu Awards buat orang-orang di industri digital Tanah Air. Kemudian, bikin forum IDByte buat mempertemukan orang-orang di industri digital lokal dan global. Hal ini membuktikan bahwa kontribusinya terhadap sektor digital enggak bisa dipandang sebelah mata.

Bahkan, dia juga jadi angel investor buat beberapa startup. Pada 2013, tercatat, dia mendirikan Bubu Ventures, dan sebelumnya jadi Managing Partner di Nusantara Ventures, salah satu firma venture capital pertama di Indonesia. 

Baca juga: Kekaguman Pengusaha Ciputra terhadap Karya Seniman Hendra Gunawan

Mengutip bisnis.com, Shinta bilang kalo peran perempuan di industri digital sekarang sudah berubah banyak dari dulu pertama kali dia bikin bubu.com. Sekarang banyak perempuan yang bikin startup dan bisa sukses. Kemudian, banyak juga cewek yang jadi posisi penting di perusahaan teknologi.

Kalo dilihat dari jumlahnya, laki-laki masih lebih banyak yang jadi pelaku industri digital daripada cewek-cewek. Akan tetapi sekarang perempuan Indonesia, menurutnya, sudah punya banyak pilihan buat jadi bagian dari industri digital.

Menurut Shinta, bukan masalah kalo cewek enggak bisa jalanin teknologi. Yang penting, mereka harus punya interest atau ketertarikan di dunia digital. Makanya, semua orang harus sadar kalo cewek juga bisa jadi bagian penting di industri digital.

"Sebenarnya bukan masalah perempuan tidak bisa menjalankan teknologi, tetapi masalah choice apakah mereka punya interest di dunia digital atau tidak," ujar Shinta.

Oleh sebab itu, dia melihat penting ada role model perempuan yang bisa menjadi inspirasi bagi sesama mereka. Sebab, perempuan Indonesia masih terkungkung dengan sistem sosial dan kultur yang menghambat langkah mereka. Misalnya, masih ada anggapan kalau perempuan sudah punya anak ya harus ngurusin anaknya saja. Padahal, sekarang sudah banyak banget cewek yang bisa stay at home dan jadi pengusaha di dunia digital.

Oleh karenanya, dia optimistis, perempuan harus berdaya dan diberdayakan lewat teknologi. Hal ini penting dilakukan mengingat peran mereka sentral dalam menggerakkan roda-roda ekonomi. Sebagai gambaran, sebagian besar pedagang-pedagang di pasar adalah perempuan. Dengan adanya teknologi, peran mereka akan dimudahkan. Satu sisi sebagai penggerak ekonomi, sisi lainnya sebagai ibu rumah tangga.

Hypeabis.id memiliki kanal Kilas Foto yang menyajikan foto dengan beragam topik, dari ekonomi hingga hiburan. Simak informasi selengkapnya di sini. 

Baca juga: Bahasa Tubuh Camdessus yang Tertangkap Kamera Bersama Soeharto

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

Keunggulan Sony DSC-HX99 RNV, Kamera Proyeksi Retina Khusus Gangguan Penglihatan

BERIKUTNYA

5 Tips Jitu Mengatasi Kelebihan Bagasi Pesawat

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: