Wuih, Replika Mobil di Film Fast & Furious Mejeng di Ajang IIMS 2023
Untuk kalian ketahui, muscle car adalah mobil yang dirancang untuk berkendara dengan performa tinggi. Kecepatan kendaraan ini lebih cepat dibandingkan dengan mobil pada umumnya.
Baca juga: Ada Dewa 19 dan Yura Yunita, Cek Daftar Musisi yang Tampil di IIMS 2023
Kendaraan replika yang baru berupa bodi dan mesin itu menjadi salah satu instalasi yang menarik banyak pengunjung. Ariel Adonis, Project Manager Kuno.id, mengatakan bahwa pilihan untuk menampilkan karya replika Camaro 1969 lantaran beberapa faktor. Salah satunya adalah kendaraan ini cukup banyak tampil di film-film box office, seperti Tranformers dan Fast & Furious.
“Akhirnya kami memutuskan Camaro [1969] [Dibandingkan dengan yang lain],” katanya.
Kendaraan replika ini dibangun dari nol. Proses pembuatannya dimulai dari pembuatan wooden buck berdasarkan blue print atau cetak biru. Kemudian, kerangka tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat bodi mobil dengan bahan galvanized steel.
Setelahnya, bodi mobil dikerok hingga mencapai bare metal agar nantinya hasil cat dapat menempel dengan sempurna dan tahan lama. Tahap selanjutnya dalam pembuatan replika ini adalah proses epoxy, pendempulan, pengecetan, dan clear coat.
Camaro tipe RS/SS (sumber gambar: hypeabis.id/ Yudi Supriyanto)
Dia menuturkan penggunaan bahan galvanized steel dalam pembuatan replika kendaraan yang belum jadi ini agar sesuai dengan bobot asli kendaraan tersebut. Tidak hanya itu, tim juga membutuhkan waktu dari 12 sampai 15 bulan jika ingin kendaraan replika yang belum jadi ini menjadi sebuah kendaraan yang dapa.
Proses pembuatan replika sebuah kendaraan memakan waktu lama lantaran pengerjaannya adalah berupa kerajinan tangan. Tidak hanya itu, tim juga perlu melakukan riset dan belajar tentang kendaraan Camaro 1969 tipe RS/SS sebelum merealisasikannya.
Sementara itu, proyek pembuatan replika kendaraan ini merupakan yang pertama bagi perusahaan. Sejauh ini, pekerjaan yang diterima oleh perushaan adalah mengerjakan restorasi terhadap sebuah kendaraan.
Dia pun berharap penampilan kendaraan replika ini dapat membuat sejumlah orang yang ingin memiliki kendaraan muscle car, tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar.
Menurutnya, para pencinta kendaraan berotot dari Paman Sam ini bisa didapat dengan harga yang relatif lebih murah. Namun, bisa memperoleh bentuk yang asli dan interior yang asli. “Jadi, harapannya untuk anak custom, kalau ingin punya mobil muscle car tidak perlu semahal itu karena ada alternatif, yakni replika,” katanya.
Jika harga sebuah kendaraan muscle car original bisa sampai Rp2 miliar, kendaraan replikanya bisa berada pada kisaran Rp750 juta – Rp1 miliar.
Camaro 1969 tipe RS/SS (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Yudi Supriyanto)
Tantangan
Saat ini, para pemain di industri kendaraan mobil custom masih menghadapi beragam tantangan. Salah satunya adalah terkait denga surat tanda nomor kendaraan (STNK) atau surat-surat lainnya. Namun, rencana pengajuan STNK khusus untuk kendaraan custom yang diwacanakan oleh beberapa pihak membawa angin segar.
Para pemain di industri ini biasanya menggunakan bahan-bahan dari kendaraan “donor” terkait surat dalam membuat mobil custom. Sebagai contoh, para pemain di industri ini menggunakan surat-surat dari mobil Crown jika menggunakan sasis kendaraan itu untuk nomor rangka.
Surat-surat membuat sejumlah kolektor atau para individu pencinta mobil custom kerap menyimpan kendaraannya di dalam rumah atau berkeliling di sekitar rumah. “Tapi untuk di jalan raya belum 100 persen [legal],” katanya.
Dia berharap surat tanda nomor kendaraan (STNK) khusus untuk kendaraan custom bisa terwujud, agar industri custom kendaraan di dalam negeri bisa hidup. Menurutnya, banyak talenta-talenta modifikasi mobil di dalam negeri yang tidak kalah dengan talenta dari luar negeri.
Hanya, talenta-talenta itu belum mendapatkan dukungan. “Tapi dengan ada periinan itu diresmikan, pasti di dunia custom jauh lebih berkembang, dan kita bisa go internasional mungkin,” katanya.
Untuk diketahui, berdasarkan laman Volo Auto Museum, Camaro adalah kendaraan yang dibuat sebagai pesaing Ford Mustang. Pada pertengahan 1960an, sebelum Camaro mulai diproduksi, Ford Mustang memiliki posisi dominan di pasar mobil poni.
Sebagai pesaing, perusahaan menyadari bahwa Corvair tidak akan laku dengan baik untuk menutup celah dengan Mustang. Pada saat itu, pers mencatat Corvair memiliki beberapa masalah keamanan, dan desain mesin belakang membuatnya tidak menarik bagi banyak konsumen.
Perusahaan pun kemudian merancang mobil poin dengan konfigurasi mesin depan dan penggerak belakang, seperti desain mobil pesaing mereka. Saat itu, wakil presiden General Motors Ed Rollet dan Manajer Penjualan Bob Lund memiliki ide menggunakan nama Camaro setelah membaca kata Camaro dalam kamus Prancis-Inggris.
Kata ini merujuk pada kawan, teman, atau sahabat. Meskipun bukan kata Prancis resmi, keduanya menyukai kata itu dan melihatnya sebagai nama yang sempurna untuk mobil yang ingin dianggap sebagai teman oleh sang pemilik.
Mereka pun menambah pelintiran tersendiri terhadap kata itu untuk memperjelas niat, dan mengatakan bahwa kata itu merujuk pada hewan kecil yang memakan mustang. Camaro memulai debut pada musim gugur 1966, dan menawarkan kepada konsumen sebagai model 1967, dan terus berevolusi hingga saat ini.
Baca juga: CRF250L Meluncur di IIMS 2023, Tunggangan Untuk Para Pencinta Offroad
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.