Mobil Tipe 2 Kursi Apakah Cocok Buat Pengemudi Indonesia?
17 February 2023 |
14:11 WIB
Mobil 2 seater atau mobil dua kursi masih cukup jarang ditemui di Indonesia. Mobil jenis ini masih kalah pamor dibanding Multi Purpose Vehicle (MPV), Sport Utility Vehicle (SUV), atau Low Cost Green Car (LCGC). Namun, pesona mobil dua kursi ini menarik untuk terus disimak.
Mobil dengan tipe dua penumpang sering kali identik dengan mobil sport. Harganya yang premium membuat jenis mobil ini diperuntukkan untuk kalangan kelas atas.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy sepakat bahwa jenis mobil dua pintu mayoritas masih berada di model sport. Mobil sport memiliki ciri khusus berupa fokus utamanya ialah pada performa yang sangat tinggi ketimbang kapasitas angkutnya.
Baca juga: 5 Mobil Pemimpin Dunia dengan Keamanan Tinggi, Ada Indonesia & Rusia
Mobil sport juga memiliki penampilan yang berbeda sehingga tidak seperti mobil pada umumnya. Secara harga, jenis mobil ini juga memiliki target pasar premium.
“Dengan demikian, untuk market-nya sendiri pun lebih niche, ya. Market di kelas ini cenderung mencari excitement dan fun to drive feelings tanpa memikirkan hal-hal yang lebih konvensional, seperti efisiensi, kapasitas penumpang, dan sebagainya,” kata Anton kepada Hypeabis.id.
Menurut Anton, beberapa orang di segmen ini biasanya adalah sport car enthusiasts. Oleh karena itu, mobil sport pada umumnya selalu menawarkan pengalaman berkendara yang berbeda dan lebih menyenangkan. Toyota sendiri kini memiliki pilihan mobil 2 pintu, yakni Toyota GR 86, Toyota GR Yaris, dan Toyota GR Supra.
Walaupun ceruk pasarnya masih kecil, Anton mengatakan ketiga mobil dua pintu dari Toyota itu mendapatkan sambutan yang sangat positif. Hal ini terbukti dari setiap peluncuran masing-masing mobil, demand selalu tinggi.
Dirinya lantas mencontohkan Toyota GR 86 yang sejak diluncurkan pada GIIAS tahun lalu, seluruh unitnya kini telah habis. Begitu juga pada GR Supra, secara rata-rata sejak dihadirkan pada 2019-2022, komposisinya terjual sebanyak sembilan unit per tahunnya.
Selain itu, Toyota GR Yaris yang disediakan terbatas 127 unit juga langsung ludes terjual pada momen pameran GIIAS 2021. Pangsa pasarnya ada dan terus bergeliat meski masih dalam sekrup kecil. Namun, kini mobil dengan tipe 2 penumpang tidak hanya ada di mobil jenis sport. Tipe ini juga mulai diterapkan di mobil mini meski jumlahnya masih belum banyak.
Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, beberapa city car hingga mobil listrik kini mulai menerapkan model dua pintu.
Salah satu yang cukup banyak diperbincangkan ialah mobil Smart for Two. Soal harga, tentu jauh dibanding kelas sport. Kisarannya Rp300-an juta. Namun, meski secara harga terpaut jauh, nyatanya minat pasar terhadap mobil dua pintu masih kecil.
Yannes menilai kurang tertariknya masyarakat Indonesia karena sebagian besar masih melirik fungsi dan kebutuhan komunal. Sementara itu, mobil dua pintu lebih mengarah ke kebutuhan lifestyle, baik untuk city car maupun sport.
Mobil dua pintu juga terkesan individualis. Padahal, masyarakat Indonesia masih bersifat komunal. Sebagian besar masyarakat Indonesia lebih menyukai tipe mobil dengan jumlah kursi penumpang yang banyak, seperti jenis MPV.
Meskipun demikian, jumlah kursi yang banyak pada mobil juga tidak benar-benar terpakai. Dalam survei yang dilakukan ITB, sebanyak 67 persen pengguna mobil MPV dipakai sendirian, 25 persen dipakai berdua sampai bertiga.
“Jadi, orang membeli mobil di Indonesia lebih karena faktor emosional sebenarnya. Anggapan bahwa mobil harus serbaguna dan daya angkut harus banyak masih terus lestari. Meski dalam praktiknya, jarang seluruh jok mobilnya terisi,” ujar Yannes kepada Hypeabis.id.
Oleh karena itu, ketika jumlah jok mobil berkurang, otomatis akan menurunkan minat orang untuk memiliki mobil tersebut. Situasi yang unik itu membuat pangsa mobil dua pintu akan cukup kesulitan berkembang di Indonesia.
Terlebih, tradisi itu masih cukup diamini sebagian besar pembelian mobil pertama. Namun, bagi kalangan kelas atas yang sudah menganggap mobil adalah gaya hidup, pandangan tersebut sudah berbeda lagi.
Meskipun demikian, mobil dua pintu masih punya harapan untuk diminati dan bertemu dengan pasar yang pas. Yannes menyebut pasar mereka ialah generasi generasi Z akhir dan generasi setelahnya.
Generasi tersebut punya karakteristik berbeda. Mereka lebih teknikal. Jadi, kalau butuh mobil untuk dua orang, mereka akan mencari tipe seperti itu. Tidak lagi mempertimbangkan faktor komunal bahwa mobilnya akan berguna jika punya empat kursi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Mobil dengan tipe dua penumpang sering kali identik dengan mobil sport. Harganya yang premium membuat jenis mobil ini diperuntukkan untuk kalangan kelas atas.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy sepakat bahwa jenis mobil dua pintu mayoritas masih berada di model sport. Mobil sport memiliki ciri khusus berupa fokus utamanya ialah pada performa yang sangat tinggi ketimbang kapasitas angkutnya.
Baca juga: 5 Mobil Pemimpin Dunia dengan Keamanan Tinggi, Ada Indonesia & Rusia
Mobil sport juga memiliki penampilan yang berbeda sehingga tidak seperti mobil pada umumnya. Secara harga, jenis mobil ini juga memiliki target pasar premium.
“Dengan demikian, untuk market-nya sendiri pun lebih niche, ya. Market di kelas ini cenderung mencari excitement dan fun to drive feelings tanpa memikirkan hal-hal yang lebih konvensional, seperti efisiensi, kapasitas penumpang, dan sebagainya,” kata Anton kepada Hypeabis.id.
Menurut Anton, beberapa orang di segmen ini biasanya adalah sport car enthusiasts. Oleh karena itu, mobil sport pada umumnya selalu menawarkan pengalaman berkendara yang berbeda dan lebih menyenangkan. Toyota sendiri kini memiliki pilihan mobil 2 pintu, yakni Toyota GR 86, Toyota GR Yaris, dan Toyota GR Supra.
Walaupun ceruk pasarnya masih kecil, Anton mengatakan ketiga mobil dua pintu dari Toyota itu mendapatkan sambutan yang sangat positif. Hal ini terbukti dari setiap peluncuran masing-masing mobil, demand selalu tinggi.
Dirinya lantas mencontohkan Toyota GR 86 yang sejak diluncurkan pada GIIAS tahun lalu, seluruh unitnya kini telah habis. Begitu juga pada GR Supra, secara rata-rata sejak dihadirkan pada 2019-2022, komposisinya terjual sebanyak sembilan unit per tahunnya.
Selain itu, Toyota GR Yaris yang disediakan terbatas 127 unit juga langsung ludes terjual pada momen pameran GIIAS 2021. Pangsa pasarnya ada dan terus bergeliat meski masih dalam sekrup kecil. Namun, kini mobil dengan tipe 2 penumpang tidak hanya ada di mobil jenis sport. Tipe ini juga mulai diterapkan di mobil mini meski jumlahnya masih belum banyak.
Ilustrasi sport car. (Sumber gambar: Freepik)
Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, beberapa city car hingga mobil listrik kini mulai menerapkan model dua pintu.
Salah satu yang cukup banyak diperbincangkan ialah mobil Smart for Two. Soal harga, tentu jauh dibanding kelas sport. Kisarannya Rp300-an juta. Namun, meski secara harga terpaut jauh, nyatanya minat pasar terhadap mobil dua pintu masih kecil.
Yannes menilai kurang tertariknya masyarakat Indonesia karena sebagian besar masih melirik fungsi dan kebutuhan komunal. Sementara itu, mobil dua pintu lebih mengarah ke kebutuhan lifestyle, baik untuk city car maupun sport.
Mobil dua pintu juga terkesan individualis. Padahal, masyarakat Indonesia masih bersifat komunal. Sebagian besar masyarakat Indonesia lebih menyukai tipe mobil dengan jumlah kursi penumpang yang banyak, seperti jenis MPV.
Meskipun demikian, jumlah kursi yang banyak pada mobil juga tidak benar-benar terpakai. Dalam survei yang dilakukan ITB, sebanyak 67 persen pengguna mobil MPV dipakai sendirian, 25 persen dipakai berdua sampai bertiga.
“Jadi, orang membeli mobil di Indonesia lebih karena faktor emosional sebenarnya. Anggapan bahwa mobil harus serbaguna dan daya angkut harus banyak masih terus lestari. Meski dalam praktiknya, jarang seluruh jok mobilnya terisi,” ujar Yannes kepada Hypeabis.id.
Oleh karena itu, ketika jumlah jok mobil berkurang, otomatis akan menurunkan minat orang untuk memiliki mobil tersebut. Situasi yang unik itu membuat pangsa mobil dua pintu akan cukup kesulitan berkembang di Indonesia.
Terlebih, tradisi itu masih cukup diamini sebagian besar pembelian mobil pertama. Namun, bagi kalangan kelas atas yang sudah menganggap mobil adalah gaya hidup, pandangan tersebut sudah berbeda lagi.
Meskipun demikian, mobil dua pintu masih punya harapan untuk diminati dan bertemu dengan pasar yang pas. Yannes menyebut pasar mereka ialah generasi generasi Z akhir dan generasi setelahnya.
Generasi tersebut punya karakteristik berbeda. Mereka lebih teknikal. Jadi, kalau butuh mobil untuk dua orang, mereka akan mencari tipe seperti itu. Tidak lagi mempertimbangkan faktor komunal bahwa mobilnya akan berguna jika punya empat kursi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.