Halal Expo Indonesia 2023 Kembali Luring dengan Konsep B2B dan Beragam Program Menarik
15 February 2023 |
19:22 WIB
Pasca vakum dua tahun di tengah kondisi pandemi Covid-19, Halal Expo Indonesia akan kembali digelar secara luring pada 25-29 Oktober 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD dengan konsep Business to Business (B2B). Tak hanya mempromosikan produk halal lokal, pameran kali ini juga dilengkapi dengan sejumlah program menarik.
Menurut CFO PT Halal Expo Indonesia, Aryo Wibisono, alasan HEI libur saat pandemi Covid-19 dan tidak melakukannya secara daring adalah ia meyakini bahwa pameran adalah tempat bertemunya langsung antara exhibitor dengan pembeli. Selain itu, pengalaman dalam menghadiri acara tersebut akan kurang terasa jika dilakukan daring.
Baca juga: Begini Tantangan Pengembangan Ekosistem Halal
Aryo mengatakan, HEI 2023 dilaksanakan untuk menunjukkan secara global bahwa Indonesia bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen produk halal. Hal ini didukung oleh banyaknya muslim di Indonesia, yakni 86,7 persen atau setara dengan 237,56 juta jiwa.
Mengusung tema Networking the Global Islamic Industries to the Indonesian Halal Ecosystem, HEI 2023 bekerja sama dengan berbagai negara untuk membantu mitra bisnis lokal dalam mengembangkan dan mengekspor produk-produk mereka ke luar negeri. Negara tujuan ekspor tersebut adalah Arab Saudi, Malaysia, Jepang, Korea, Turki, serta beberapa negara lainnya.
Aryo juga menyampaikan HEI menerima semua pelaku bisnis halal untuk menjadi exhibitor, baik yang UMKM atau yang sudah besar asalkan memenuhi syarat halalnya. Ia menjelaskan bahwa Halal Expo Indonesia ini sendiri adalah ekosistem. Jadi, tidak hanya ada pasar, tetapi juga ada regulator, seperti BPJPH, LPPOM MUI, dan beberapa regulator lain yang mengatur tentang halal.
"Halal Expo Indonesia ini membantu para pelaku usaha, terutama UKM, yang masih bingung caranya bikin sertifikasi halal dan lain-lain," kata Aryo pada Hypeabis.id.
Tidak hanya menjadi kesempatan para pelaku bisnis untuk mengetahui cara membuat sertifikasi halal di Indonesia, para pelaku bisnis bahkan bisa mendapatkan bimbingan dan fasilitas ekspor. HEI 2023 bekerja sama dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) yang mempunyai program Export Academy, ekosistem pengembangan SDM ekspor, untuk meningkatkan skala bisnis ke pasar global.
“Sebenarnya sertifikat halal dari Indonesia itu, tidak serta merta bisa menjadikan mereka lolos produknya di negara tujuan ekspor,” tutur Ketua KPMI Rachmat Sutarnas Marpaung.
Beberapa negara, tambahnya terkadang mempunyai syarat untuk produk yang masuk ke negaranya menggunakan sertifikat halal dari negara tersebut, bukan dari Indonesia.
“Buat kami, kalau sudah punya sertifikat halal Indonesia, itu adalah bagian dari latihan untuk masuk pasar global,” lanjutnya. Oleh karena itu, pelaku bisnis yang ingin membuat sertifikat halal di negara lain, mereka sudah tahu tata caranya.
Tidak hanya pameran bisnis produk halal, HEI 2023 juga mempunyai program pendukung, yakni Halal Run, HEI Women, HEI Youth, HEI Creative & Art, HEI Edutainment Ground, HEI Cooking, dan HEI Coffee.
CMO PT Halal Expo Indonesia Liza Merina menerangkan bahwa semua program tersebut memiliki benang merah dan menekankan pengetahuan pada masyarakat, dari yang muda hingga dewasa, tentang halal tidak hanya pada makanan.
HEI 2023 mengharapkan program yang ada tidak hanya sekadar program, tetapi ada hubungan bisnis atau menguntungkan kedua belah pihaknya. Liza menerangkan kalau pameran B2B tersebut berbeda dengan pameran lain, contohnya HEI Youth.
"Program ini diadakan untuk menggali potensi anak-anak muda yang memiliki karya atau bisnis yang bersentuhan dengan dunia halal atau muslim. [Karya tersebut] bisa tidak kalah saing dengan dunia global atau mereka bisa exchange bisnis, gitu," ujarnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Menurut CFO PT Halal Expo Indonesia, Aryo Wibisono, alasan HEI libur saat pandemi Covid-19 dan tidak melakukannya secara daring adalah ia meyakini bahwa pameran adalah tempat bertemunya langsung antara exhibitor dengan pembeli. Selain itu, pengalaman dalam menghadiri acara tersebut akan kurang terasa jika dilakukan daring.
Baca juga: Begini Tantangan Pengembangan Ekosistem Halal
Aryo mengatakan, HEI 2023 dilaksanakan untuk menunjukkan secara global bahwa Indonesia bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen produk halal. Hal ini didukung oleh banyaknya muslim di Indonesia, yakni 86,7 persen atau setara dengan 237,56 juta jiwa.
Mengusung tema Networking the Global Islamic Industries to the Indonesian Halal Ecosystem, HEI 2023 bekerja sama dengan berbagai negara untuk membantu mitra bisnis lokal dalam mengembangkan dan mengekspor produk-produk mereka ke luar negeri. Negara tujuan ekspor tersebut adalah Arab Saudi, Malaysia, Jepang, Korea, Turki, serta beberapa negara lainnya.
Aryo juga menyampaikan HEI menerima semua pelaku bisnis halal untuk menjadi exhibitor, baik yang UMKM atau yang sudah besar asalkan memenuhi syarat halalnya. Ia menjelaskan bahwa Halal Expo Indonesia ini sendiri adalah ekosistem. Jadi, tidak hanya ada pasar, tetapi juga ada regulator, seperti BPJPH, LPPOM MUI, dan beberapa regulator lain yang mengatur tentang halal.
"Halal Expo Indonesia ini membantu para pelaku usaha, terutama UKM, yang masih bingung caranya bikin sertifikasi halal dan lain-lain," kata Aryo pada Hypeabis.id.
Tidak hanya menjadi kesempatan para pelaku bisnis untuk mengetahui cara membuat sertifikasi halal di Indonesia, para pelaku bisnis bahkan bisa mendapatkan bimbingan dan fasilitas ekspor. HEI 2023 bekerja sama dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) yang mempunyai program Export Academy, ekosistem pengembangan SDM ekspor, untuk meningkatkan skala bisnis ke pasar global.
“Sebenarnya sertifikat halal dari Indonesia itu, tidak serta merta bisa menjadikan mereka lolos produknya di negara tujuan ekspor,” tutur Ketua KPMI Rachmat Sutarnas Marpaung.
Beberapa negara, tambahnya terkadang mempunyai syarat untuk produk yang masuk ke negaranya menggunakan sertifikat halal dari negara tersebut, bukan dari Indonesia.
“Buat kami, kalau sudah punya sertifikat halal Indonesia, itu adalah bagian dari latihan untuk masuk pasar global,” lanjutnya. Oleh karena itu, pelaku bisnis yang ingin membuat sertifikat halal di negara lain, mereka sudah tahu tata caranya.
Tidak hanya pameran bisnis produk halal, HEI 2023 juga mempunyai program pendukung, yakni Halal Run, HEI Women, HEI Youth, HEI Creative & Art, HEI Edutainment Ground, HEI Cooking, dan HEI Coffee.
CMO PT Halal Expo Indonesia Liza Merina menerangkan bahwa semua program tersebut memiliki benang merah dan menekankan pengetahuan pada masyarakat, dari yang muda hingga dewasa, tentang halal tidak hanya pada makanan.
HEI 2023 mengharapkan program yang ada tidak hanya sekadar program, tetapi ada hubungan bisnis atau menguntungkan kedua belah pihaknya. Liza menerangkan kalau pameran B2B tersebut berbeda dengan pameran lain, contohnya HEI Youth.
"Program ini diadakan untuk menggali potensi anak-anak muda yang memiliki karya atau bisnis yang bersentuhan dengan dunia halal atau muslim. [Karya tersebut] bisa tidak kalah saing dengan dunia global atau mereka bisa exchange bisnis, gitu," ujarnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.