Simak Rahasia Mendesain Dapur Kecil
11 July 2021 |
17:10 WIB
Keterbatasan ruang seharusnya tidak menjadi penghalang bagi kalian untuk menghadirkan dapur yang cantik dan berfungsi optimal untuk memasak. Asalkan tahu caranya, kalian bisa mendesain dapur kecil yang maksimal dan relatif cukup lengkap, dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.
Dapur merupakan salah satu ruangan terpenting dan tersibuk di rumah. Setiap hari, kita berjibaku di sana untuk menyiapkan hidangan, baik untuk diri sendiri maupun anggota keluarga. Karena banyaknya aktivitas di sana tak jarang dapur menjadi area paling berantakan dibandingkan dengan ruang lainnya.
Bila tahu cara menata atau mendesainnya, persoalan tersebut dapat kita atasi. Untuk itu Hypeabis berbagi tip kepada kalian seputar tata cara mendesain dapur mungil.
FUNGSIONAL
Sebelum mendesain dapur minimalis ada beberapa aspek yang perlu kalian perhatikan. Di antaranya, fungsional, dengan memperhatikan prinsip kerja segitiga, yakni relasi yang optimal antara area persiapan (kulkas), area kerja (kompor dan meja kerja), dan area cuci.
KONFIGURASI
Kemudian konfigurasi dapur. Lantaran ruang terbatas maka konfigurasi yang paling optimal adalah tipe satu garis, dan tipe L. Selanjutnya standar dimensi ergonomis, yakni berhubungan dengan manusia dan lingkungannya.
Terkait dimensi yang paling umum digunakan adalah kabinet bawah dan meja kerja yaitu P x 60 cm x 85-90 cm (PxLxT), kabinet atas: P x 30-40 cm x T (PxLxT). Jarak antara cabinet atas dan bawah: 55-65 cm. Jarak sirkulasi: 120-150 cm.
TIPE L
Soal konfigurasi yang tepat untuk dapur kecil sebenarnya sangat tergantung dengan bentuk ruangan yang ada. Jika ruangan memungkinkan untuk konfigurasi tipe L maka dianjurkan untuk memilih tipe ini. Konfigurasi tipe L dapat diterapkan pada ruang yang dapat langsung berhubungan dengan ruang lainnya seperti ruang makan tanpa sekat.
Namun bila ruangan dapur tidak dapat mengakomodasi konfigurasi tipe L maka dapat dipilih konfigurasi single line atau satu garis lurus di mana kelemahannya berada pada posisi area persiapan, area kerja, dan area cuci yang berada dalam satu garis.
PENCAHAYAAN
Selain itu kalian juga perlu memperhatikan aspek pencahayaan dan penghawaan alami. Area dapur paling optimal diletakkan di area yang langsung dapat berhubungan dengan ruang luar, sehingga mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami.
WARNA
Soal pemilihan warna pada konsep dapur mungil, kalian disarankan untuk menggunakan warna-warna terang seperti putih, abu-abu, stainless yang dikombinasikan dengan elemen warna natural seperti warna kayu sebagai aksen. Tujuan diberikannya warna terang ini adalah agar ruangan yang kecil akan berkesan menjadi lebih luas.
Adapun warna kabinet bawah dan kabinet atas sebaiknya dibuat seragam guna memberikan kesan kesatuan yang kuat antara keduanya. Makin sedikit elemen warna yang hadir maka kesan ruangan akan makin luas. Tipsnya bisa menggunakan warna putih dan abu-abu untuk kesan.
DINDING
Di samping itu, yang perlu diperhatikan adalah dinding. Sebab dinding umumnya menjadi area yang mudah kotor karena cipratan minyak dan asap dari kompor. Karena itu agar terhindar dari hal tersebut ada baiknya menggunakan material yang licin dan mudah dibersihkan. Material yang cocok untuk melapisi dinding ini adalah material yang digunakan sama dengan yang digunakan pada meja kerja seperti marmer, granit, atau keramik.
Editor: M R Purboyo
Dapur merupakan salah satu ruangan terpenting dan tersibuk di rumah. Setiap hari, kita berjibaku di sana untuk menyiapkan hidangan, baik untuk diri sendiri maupun anggota keluarga. Karena banyaknya aktivitas di sana tak jarang dapur menjadi area paling berantakan dibandingkan dengan ruang lainnya.
Bila tahu cara menata atau mendesainnya, persoalan tersebut dapat kita atasi. Untuk itu Hypeabis berbagi tip kepada kalian seputar tata cara mendesain dapur mungil.
Ilustrasi dapur modern
FUNGSIONAL
Sebelum mendesain dapur minimalis ada beberapa aspek yang perlu kalian perhatikan. Di antaranya, fungsional, dengan memperhatikan prinsip kerja segitiga, yakni relasi yang optimal antara area persiapan (kulkas), area kerja (kompor dan meja kerja), dan area cuci.
KONFIGURASI
Kemudian konfigurasi dapur. Lantaran ruang terbatas maka konfigurasi yang paling optimal adalah tipe satu garis, dan tipe L. Selanjutnya standar dimensi ergonomis, yakni berhubungan dengan manusia dan lingkungannya.
Terkait dimensi yang paling umum digunakan adalah kabinet bawah dan meja kerja yaitu P x 60 cm x 85-90 cm (PxLxT), kabinet atas: P x 30-40 cm x T (PxLxT). Jarak antara cabinet atas dan bawah: 55-65 cm. Jarak sirkulasi: 120-150 cm.
TIPE L
Soal konfigurasi yang tepat untuk dapur kecil sebenarnya sangat tergantung dengan bentuk ruangan yang ada. Jika ruangan memungkinkan untuk konfigurasi tipe L maka dianjurkan untuk memilih tipe ini. Konfigurasi tipe L dapat diterapkan pada ruang yang dapat langsung berhubungan dengan ruang lainnya seperti ruang makan tanpa sekat.
Namun bila ruangan dapur tidak dapat mengakomodasi konfigurasi tipe L maka dapat dipilih konfigurasi single line atau satu garis lurus di mana kelemahannya berada pada posisi area persiapan, area kerja, dan area cuci yang berada dalam satu garis.
PENCAHAYAAN
Selain itu kalian juga perlu memperhatikan aspek pencahayaan dan penghawaan alami. Area dapur paling optimal diletakkan di area yang langsung dapat berhubungan dengan ruang luar, sehingga mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami.
WARNA
Soal pemilihan warna pada konsep dapur mungil, kalian disarankan untuk menggunakan warna-warna terang seperti putih, abu-abu, stainless yang dikombinasikan dengan elemen warna natural seperti warna kayu sebagai aksen. Tujuan diberikannya warna terang ini adalah agar ruangan yang kecil akan berkesan menjadi lebih luas.
Adapun warna kabinet bawah dan kabinet atas sebaiknya dibuat seragam guna memberikan kesan kesatuan yang kuat antara keduanya. Makin sedikit elemen warna yang hadir maka kesan ruangan akan makin luas. Tipsnya bisa menggunakan warna putih dan abu-abu untuk kesan.
DINDING
Di samping itu, yang perlu diperhatikan adalah dinding. Sebab dinding umumnya menjadi area yang mudah kotor karena cipratan minyak dan asap dari kompor. Karena itu agar terhindar dari hal tersebut ada baiknya menggunakan material yang licin dan mudah dibersihkan. Material yang cocok untuk melapisi dinding ini adalah material yang digunakan sama dengan yang digunakan pada meja kerja seperti marmer, granit, atau keramik.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.