Pedagang menjual pernak pernik Cap Go Meh di kawasan Kota Tua Padang, Sumatra Barat, Kamis (2/1/2023). (Sumber foto: Bisnis/Muhammad Noli Hendra)

Antara Cap Go Meh dan Imlek, Apa Bedanya?

06 February 2023   |   20:35 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Puncak perayaan Cap Go Meh berlangsung meriah di sejumlah daerah. Salah satunya berlangsung di Jalan Surya Kencana, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/2/2023). Warga Bogor dan sekitarnya tumpah ruah di salah satu lokasi wisata kuliner itu untuk menyaksikan parade seni budaya hingga barongsai.

Bicara Cap Go Meh, festival yang berasal dari komunitas migran China ini memang erat kaitannya dengan Imlek. Jika Imlek dikenal sebagai pembuka, Cap Go Meh adalah penutup perayaan tahun baru tersebut. 

Baca juga: Menengok Ragam Kuliner Imlek yang Sarat Makna Kehidupan

Nah, buat kamu yang masih bingung antara Imlek dan Cap Go Meh, berikut perbedaannya yang dirangkum Hypeabis.id.

1. Imlek

Imlek merupakan perayaan masyarakat China dalam menyambut tahun baru berdasarkan fase bulan atau kalender mereka. Oleh karena itu, hari raya besar umat China ini diperingati setiap tanggal 1 bulan pertama kalender China hingga tanggal 15 pada bulan tersebut. 

Disebut juga sebagai Festival Musim Semi atau Sin Cia, asal usul Imlek penuh dengan legenda. Salah satunya, Imlek dibuat untuk menakuti monster bernama Nian yang menyerang penduduk desa setiap awal tahun baru. 

Maka untuk mengusir tersebut, masyarakat China kala itu membunyikan suara keras, membuat cahaya terang, dan menggunakan warna merah yang sangat ditakuti monster. Hal inilah yang menjelaskan mengapa Imlek identik dengan merah yang juga melambangkan kebahagiaan, pesta lampion, dan pertunjukan barongsai yang begitu nyaring musik pengiringnya. 

Saat Imlek, ada pula tradisi pembagian angpao sambil memberikan salam ketika bertemu atau berkunjung dari yang tua kepada yang lebih muda. Pemberian amplop merah berisi uang tersebut merupakan simbol berbagi rezeki. 

Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahayana Tanah Suci Indonesia YM. Dr. (H.C) Maha Bhiksu Dutavira Sthavira mengatakan ada tujuh step peringatan Imlek, diawali dengan bersih-bersih rumah dan altar. Dilanjutkan dengan kumpul keluarga, membersihkan pikiran yang kotor-kotor (buang yang buruk-buruk jangan menjadi beban).

Langkah berikutnya memaju energi gembira (hari esuk pasti akan cerah kembali), sembahyang leluhur (menghormati pahlawan keluarga). Lalu, berdoa dan melakukan sembah yang di rumah), dan yang terakhir yaitu berbagi menabur bibit kebaikan biar masuk tahun baru dengan jiwa yang baru.

Di Indonesia, perayaan Imlek dan keberadaan orang China mulai diakui secara terbuka di era Presiden RI ke-4 K.H. Abdurrahman Wahid. Dia hadir pada perayaan Imlek Nasional ke-2 di Istora Senayan pada 2001.
 

(Sumber foto: Bisnis/Muhammad Noli Hendra)

(Sumber foto: Bisnis/Muhammad Noli Hendra)

1
2


SEBELUMNYA

Apple Dikabarkan Garap iPhone Ultra, Seperti Apa Spesifikasinya?

BERIKUTNYA

Begini Cara Membeli Tiket Festival Pasar Musik 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: