Antara Cap Go Meh dan Imlek, Apa Bedanya?
06 February 2023 |
20:35 WIB
2. Cap Go Meh
Dilansir dari laman Tionghoa Info, istilah ini berasal dari dialek Hokkian. Bila diartikan secara harfiah berarti 15 hari atau malam setelah Imlek. Bila dipenggal per kata, cap berarti sepuluh, go adalah lima dan meh berarti malam.Perayaan Cap Go Meh atau Perayaan Lampion ini tidak hanya dirayakan di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Di negara China, festival Cap Go Meh dikenal dengan nama Festival Yuanxiao atau Festival Shanyuan.
Festival ini awalnya dirayakan sebagai hari penghormatan kepada Dewa Thai Yi, yang dianggap sebagai dewa tertinggi di langit oleh Dinasti Han (206 SM-221 M). Dahulu, perayaan ini dilakukan tertutup hanya untuk kalangan istana dan belum dikenal secara umum oleh masyarakat China.
(Sumber foto: Bisnis/Muhammad Noli Hendra)
Ketika pemerintahan Dinasti Han berakhir dan digantikan oleh pemerintahan Dinasti Tang, perayaan ini menjadi lebih terbuka untuk umum. Perayaan ini pun menjadi sebuah festival yang bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Cap Go Meh identik dengan festival lampion merah yang dianggap sebagai simbol keberuntungan, kemakmuran, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Begitu pula dengan kehadiran barongsai.
Pertunjukan barongsai biasanya dilakukan di sepanjang jalan besar dengan harapan bisa mengusir hal negatif serta membawa kesuksesan atau keberuntungan. Arak-arakan barongsai juga digelar dengan iringan musik khas Imlek yang nyaring.
Selain perayaan, ada pula sajian khas yakni lontong Cap Go Meh yang merupakan makanan peranakan-Jawa. Mengutip Indonesia Travel, hidangan ini dianggap sebagai pengganti yuanxiao yang terbuat dari tepung beras. Zaman dahulu, yuanxiao sulit ditemukan dan akhirnya para perantau dari China yang banyak menikah dengan orang Indonesia, menjadikan hidangan lontong ini.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.