Ilustrasi les anak (Sumber gambar: Freepik)

Sebelum Anak Ikut Les Penunjang Bakat, Simak Hal Penting Ini

06 February 2023   |   16:30 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Setiap orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Saat orang tua melihat bakat anak sudah muncul sejak kecil, mereka kerap langsung memasukkan buah hatinya ke tempat kursus atau les tambahan untuk membantu menggali minat anak sejak dini. 

Psikolog Keluarga dan Anak Klinik PION Clinician Astrid WEN mengatakan mengikutsertakan anak ke dalam kegiatan tambahan di luar sekolah sebenarnya sah-sah saja dilakukan.

Namun, orang tua perlu memastikan bahwa les tambahan itu berisi kegiatan yang juga disukai oleh anak. Jika anak sudah senang melakukannya, bakat mereka bisa lebih terasah di tempat les.

Baca juga: 3 Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Akan tetapi, orang tua kerap terjebak bias tentang bakat anak. Mereka terkadang mengarahkan anak untuk mengikuti les tambahan tertentu yang sesuai dengan keinginan orang tuanya. Padahal, si anak tidak begitu tertarik dengan kegiatan tersebut.

“Orang tua perlu peka, ya. Anak bukan penerus mimpi orang tua. Pastikan orang tua memang benar-benar melihat keikutsertaan anak di les murni untuk perkembangan dia,” ujar Astrid kepada Hypeabis.id.

Mesti tidak sesuai dengan keinginan, orang tua mesti menyadari bahwa anak punya kehidupannya sendiri. Astrid menyebut orang tua hanya bisa mendukung apa yang kemudian menjadi ketertarikan dan bakat anak.
 

Ilustrasi anak (Sumber gambar: Freepik)

Ilustrasi anak (Sumber gambar: Freepik)


Anak dengan usia di bawah 14 tahun biasanya sedang rajin-rajinnya mengeksplorasi minat dan bakatnya. Beberapa anak sudah menunjukkan ketertarikan dan minat di bidang tertentu. Namun, bisa saja ada anak yang merasa belum memiliki minat khusus.

Hal itu sangat wajar dan dipengaruhi banyak faktor. Dalam pencarian minat, salah satu faktor yang cukup berpengaruh ialah lingkungan. Di lingkup keluarga, anak biasanya akan terpengaruh dengan hobi-hobi atau kegiatan yang dilakukan orang tuanya.

Namun, setelah anak sekolah, mereka bisa saja terpengaruh dengan lingkungan barunya tersebut. Tidak ada yang salah dengan itu karena pada usia tersebut anak sedang senang mengeksplorasi banyak hal.

Orang tua hanya perlu memantau setiap perkembangan yang terjadi pada anak. Jika anak mulai menunjukkan komitmen terhadap minatnya, tidak ada salahnya untuk memasukkan anak ke les tambahan.

Dengan cara ini, kemampuan anak bisa lebih terasah. Harapannya, saat usianya sudah menginjak 14 tahun, anak bisa menentukan minat-minat mana saja  yang akan diteruskan untuk menjadi pilihan profesi.

“Pada masa ini, penting bagi orang tua untuk mengobservasi anak. Jika dia suka menggambar, cobalah memfasilitasi dengan menyediakan alat gambar. Ketika sudah menunjukkan komitmen, barulah orang tua bisa memasukkan anak ke dalam les tambahan,” imbuhnya.

Namun, observasi tidak berhenti setelah anak ikut les. Orang tua juga perlu terus memantau perkembangan anak di tempat les. Alasannya, ada kalanya anak meminta pindah ikut les karena merasa tidak berbakat dan ingin melakukan hal lain.

Astrid menyarankan agar orang tua mencari tahu dahulu penyebab anak ingin pindah les sebelum mengabulkannya. Misalnya, mungkin saja anak merasa tidak betah di tempat les atau memiliki masalah tertentu dengan teman lesnya.

Kemudian, orang tua juga bisa meminta pendapat dari pelatih di les tersebut. Sebagai orang yang bertanggung jawab, pelatih bisa memberikan penilaian kepada anaknya dengan bijak. Setelah mengetahui sumber masalah utama, orang tua dapat menentukan apakah akan berganti tempat les untuk anaknya atau tidak.

Baca juga: 3 Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Begini Respons KPAI Terkait Maraknya Isu Penculikan Anak

BERIKUTNYA

Keunikan Proyektor LED X1 ViewSonic, Ubah Rumah Jadi Ruang Hiburan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: