Cegah Ancaman ke Bumi, Ilmuwan China Siapkan 23 Roket buat Tabrak Asteroid
10 July 2021 |
19:50 WIB
Kamu pernah dengar kan kalau dinosaurus punah karena hantaman asteroid. Nah, untuk menghindari nasib serupa pada umat manusia, para ilmuwan di China katanya akan meluncurkan lebih dari 20 roket pembelok asteroid ke luar angkasa untuk menyelamatkan bumi kita ini.
Target mereka adalah asteroid bernama Bennu, batuan luar angkasa seberat 85,5 juta ton (77,5 metrik ton) yang berada pada jalur untuk menukik dalam jarak 4,6 juta mil (7,5 juta kilometer) dari orbit Bumi antara tahun 2175 dan 2199.
Peluang Bennu menabrak Bumi memang hanya 1:2.700. Kendati demikian, apabila tabrakan terjadi, asteroid setinggi gedung pencakar langit Empire Stateitu akan menjadi bencana besar bagi bumi.
Perkiraan energi kinetik dari tabrakan Bennu dengan Bumi adalah 1.200 megaton, yang kira-kira 80.000 kali lebih besar dari energi bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Sebagai perbandingan, batu luar angkasa yang memusnahkan dinosaurus menghasilkan sekitar 100 juta megaton energi.
Para ilmuwan di Pusat Sains Antariksa Nasional China menghitung bahwa 23 roket Long March 5, masing-masing seberat 992 ton (900 metrik ton), diperlukan untuk mengalihkan asteroid menjauh dari orbit Bumi sejauh hampir 6.000 mil (9.000 km) atau 1,4 kali jari-jari bumi.
“Tabrakan asteroid menimbulkan ancaman besar bagi semua kehidupan di Bumi. Membelokkan asteroid pada lintasan tabrakan sangat penting untuk mengurangi ancaman ini,” ujar Mingtao Li, insinyur ilmu antariksa dari National Space Science Center di Beijing dan penulis utama studi ini.
Adapun rencana ilmuan China mengikuti proposal serupa yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS) melalui NASA. Negara adidaya ini sebelumnya membuat misi yang disebut Hypervelocity Asteroid Mitigation Mission for Emergency Response (HAMMER).
NASA akan mengirim armada pesawat ruang angkasa setinggi 9 meter dengan pendobrak untuk menabrak asteroid keluar jalur. Pesawat ruang angkasa HAMMER akan diluncurkan 10 tahun sebelum Bennu bertabrakan dengan Bumi. Pesawat ini akan dibenturkan 34-53 kali untuk menggeser asteroid dari orbit Bumi.
Sejauh ini NASA sudah mengirim pesawat ruang angkasa yang disebut Osiris-Rex untuk mengejar sampel dari asteroid tersebut. Osiris-Rex tiba di atas Bennu pada Oktober 2020, mengambang di atasnya cukup lama untuk mengumpulkan potongan-potongan yang lepas dari permukaannya dengan lengan 10 kaki (3 m). Osiris-Rex diperkirakan akan kembali membawa sampel ke Bumi pada 2023.
Editor: Fajar Sidik
Target mereka adalah asteroid bernama Bennu, batuan luar angkasa seberat 85,5 juta ton (77,5 metrik ton) yang berada pada jalur untuk menukik dalam jarak 4,6 juta mil (7,5 juta kilometer) dari orbit Bumi antara tahun 2175 dan 2199.
Peluang Bennu menabrak Bumi memang hanya 1:2.700. Kendati demikian, apabila tabrakan terjadi, asteroid setinggi gedung pencakar langit Empire Stateitu akan menjadi bencana besar bagi bumi.
Perkiraan energi kinetik dari tabrakan Bennu dengan Bumi adalah 1.200 megaton, yang kira-kira 80.000 kali lebih besar dari energi bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Sebagai perbandingan, batu luar angkasa yang memusnahkan dinosaurus menghasilkan sekitar 100 juta megaton energi.
Para ilmuwan di Pusat Sains Antariksa Nasional China menghitung bahwa 23 roket Long March 5, masing-masing seberat 992 ton (900 metrik ton), diperlukan untuk mengalihkan asteroid menjauh dari orbit Bumi sejauh hampir 6.000 mil (9.000 km) atau 1,4 kali jari-jari bumi.
“Tabrakan asteroid menimbulkan ancaman besar bagi semua kehidupan di Bumi. Membelokkan asteroid pada lintasan tabrakan sangat penting untuk mengurangi ancaman ini,” ujar Mingtao Li, insinyur ilmu antariksa dari National Space Science Center di Beijing dan penulis utama studi ini.
Adapun rencana ilmuan China mengikuti proposal serupa yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS) melalui NASA. Negara adidaya ini sebelumnya membuat misi yang disebut Hypervelocity Asteroid Mitigation Mission for Emergency Response (HAMMER).
NASA akan mengirim armada pesawat ruang angkasa setinggi 9 meter dengan pendobrak untuk menabrak asteroid keluar jalur. Pesawat ruang angkasa HAMMER akan diluncurkan 10 tahun sebelum Bennu bertabrakan dengan Bumi. Pesawat ini akan dibenturkan 34-53 kali untuk menggeser asteroid dari orbit Bumi.
Sejauh ini NASA sudah mengirim pesawat ruang angkasa yang disebut Osiris-Rex untuk mengejar sampel dari asteroid tersebut. Osiris-Rex tiba di atas Bennu pada Oktober 2020, mengambang di atasnya cukup lama untuk mengumpulkan potongan-potongan yang lepas dari permukaannya dengan lengan 10 kaki (3 m). Osiris-Rex diperkirakan akan kembali membawa sampel ke Bumi pada 2023.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.