EKI Dance Company Tampilkan Cerita Baru Tokoh Ken Dedes di Panggung Teater
02 February 2023 |
15:13 WIB
Genhype, kalian harus tahu. Dalam kisah kerajaan Nusantara, dikenal satu nama permaisuri yang disebutkan sebagai perwujudan kecantikan sempurna, dialah Ken Dedes. Namun, Ken Dedes adalah tokoh yang sulit didefinisikan. Tak ada sumber catatan sejarah yang ajeg.
Ken Dedes hanya diceritakan dalam Pararaton, tidak ada dalam catatan histori lainnya. Bahkan, Ken Dedes tak disebut dalam Nagarakretagama, hanya Ken Angrok yang dituliskan sebagai awal silsilah keluarga Majapahit.
Dalam Pararaton, Ken Dedes disebutkan sebagai perempuan Ardanareswari, yang artinya memiliki pertanda sebagai perempuan utama. Kendati demikian, dia juga dicitrakan seperti perempuan yang terombang-ambing oleh laki-laki. Dia terkesan tak banyak berperan ketika Tunggul Ametung dibunuh, dan dia pun menjalin cinta dengan Ken Angrok tanpa ada pertentangan.
Baca juga: Cerita Pendalaman Karakter Ara Ajisiwi dalam Drama Musikal Ken Dedes
Namun, terlepas dari penggambaran Ken Dedes yang seperti menjadi korban ambisi laki-laki dalam berebut kekuasaan, dia bisa dianggap sebagai figur matriarki dalam tahta Dinasti Rajasa. Sebab, berawal dari rahimnyalah raja-raja Singasari hingga Majapahit dilahirkan.
Tidak adanya sumber catatan sejarah yang ajeg tentang Ken Dedes, memunculkan beberapa interpretasi baru dari berbagai kalangan yang dihadapkan dengan realitas hari ini. Seperti yang diupayakan oleh EKI Dance Company untuk menggelar pertunjukan Musikal Ken Dedes.
Setelah menggelar gala pertunjukan dalam versi pendek, EKI Dance Company kini akan menyuguhkan pementasan penuh perdana Musikal Ken Dedes pada 18-19 Maret 2023 di Theater Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Titien Wattimena selaku penulis skenario menuturkan pertunjukan musikal ini akan menyajikan kisah yang relatif jarang ditampilkan oleh berbagai versi Ken Dedes yang pernah ada. Dalam prosesnya, perempuan yang akrab disapa Tinut itu melakukan riset dengan membaca sejumlah narasi dari berbagai versi kisah Ken Dedes.
"Setiap versi itu beda-beda ceritanya, tapi menariknya bagaimana kemudian menginterpretasikan sendiri bersama tim pertunjukan ini tentang perjalanan hidup Ken Dedes, Ken Arok, dan Ken Umang," ujarnya.
Untuk pertunjukan ini, Tinut meramu kisah dari sisi yang berbeda dari sosok Ken Dedes. Jika kebanyakan cerita menggambarkan sosoknya sebagai perempuan yang cantik, berkuasa, dan dominan, dalam pementasan ini akan mengulik kisah di balik dari semua citra tersebut.
"Di balik kecantikan, kekayaan, dan kekuasaannya itu ada tabungan luka yang banyak dan sederet narasi baru yang akan kita lihat nanti dalam pertunjukan," imbuh penulis peraih Piala Citra tersebut.
Musikal Ken Dedes sendiri akan dibawakan oleh sejumlah pemain musikal muda berbakat seperti di antaranya Ara Ajisiwi, Taufan Purbo, Nala Amrytha, Uli Herdi, Fatih Unru, Geraldo Tanor, dan Nino Prabowo. Berdurasi sekitar 2 jam, pertunjukan ini akan dimainkan oleh sebanyak 70 pemain termasuk para penari pendukung dan pemusik.
Meski mengangkat kisah sejarah Nusantara, musikal ini dipastikan akan menyuguhkan suatu pementasan yang segar dan menghibur. Tak hanya menyajikan cerita yang baru, pertunjukan ini juga akan dilengkapi dengan sejumlah efek-efek spesial seperti salah satunya permainan lighting atau tata cahaya.
Rusdy Rukmarata selaku Direktur Artistik EKI Dance Company mengatakan secara penyajian, pertunjukan akan terbagi menjadi beberapa babak, di mana setiap bagiannya akan menampilkan set panggung dan kostum yang berbeda-beda. Sementara untuk menunjang pementasan, akan disuguhkan juga musik yang bervariatif.
"Dari segi tempo juga kami akan lebih fleksibel dan tidak terlalu lama, tapi ceritanya akan tetap jelas," terang pria yang juga merupakan koreografer itu.
Diakui oleh Rusdy bahwa proses persiapan Musikal Ken Dedes memakan waktu hingga enam bulan lebih, di mana merumuskan konsep dan merampungkan skenario cerita menjadi proses yang cukup lama. Sebab, dia dan tim harus menyelaraskan seluruh elemen mulai dari koreografi, musik, dan dramaturgi menjadi harmoni.
Dalam sebuah pertunjukan musikal, musik tentu menjadi salah satu elemen yang cukup penting. Dalam hal ini, EKI Dance Company mempercayakan Oni Krisnerwinto sebagai penata musik. Oni menuturkan dalam Musikal Ken Dedes, dia telah menyiapkan suguhan musik dengan beragam genre.
Tak hanya menjadi pengiring, musik yang dibuat akan menyesuaikan dengan kebutuhan setiap adegan dari pemain. Bahkan, dalam proses persiapan, Oni mengaku melakukan pendekatan pada setiap pemain untuk menghasilkan bentuk irama yang sesuai.
"Musik yang dibuat melihat keseluruhan bagian dari pertunjukan. Bukan hanya membuat musik yang bagus, tapi bagaimana itu bisa menjadi kesatuan Musikal Ken Dedes yang utuh," ujarnya.
Editor: Indyah Sutriningrum
Ken Dedes hanya diceritakan dalam Pararaton, tidak ada dalam catatan histori lainnya. Bahkan, Ken Dedes tak disebut dalam Nagarakretagama, hanya Ken Angrok yang dituliskan sebagai awal silsilah keluarga Majapahit.
Dalam Pararaton, Ken Dedes disebutkan sebagai perempuan Ardanareswari, yang artinya memiliki pertanda sebagai perempuan utama. Kendati demikian, dia juga dicitrakan seperti perempuan yang terombang-ambing oleh laki-laki. Dia terkesan tak banyak berperan ketika Tunggul Ametung dibunuh, dan dia pun menjalin cinta dengan Ken Angrok tanpa ada pertentangan.
Baca juga: Cerita Pendalaman Karakter Ara Ajisiwi dalam Drama Musikal Ken Dedes
Namun, terlepas dari penggambaran Ken Dedes yang seperti menjadi korban ambisi laki-laki dalam berebut kekuasaan, dia bisa dianggap sebagai figur matriarki dalam tahta Dinasti Rajasa. Sebab, berawal dari rahimnyalah raja-raja Singasari hingga Majapahit dilahirkan.
Tidak adanya sumber catatan sejarah yang ajeg tentang Ken Dedes, memunculkan beberapa interpretasi baru dari berbagai kalangan yang dihadapkan dengan realitas hari ini. Seperti yang diupayakan oleh EKI Dance Company untuk menggelar pertunjukan Musikal Ken Dedes.
Setelah menggelar gala pertunjukan dalam versi pendek, EKI Dance Company kini akan menyuguhkan pementasan penuh perdana Musikal Ken Dedes pada 18-19 Maret 2023 di Theater Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Titien Wattimena selaku penulis skenario menuturkan pertunjukan musikal ini akan menyajikan kisah yang relatif jarang ditampilkan oleh berbagai versi Ken Dedes yang pernah ada. Dalam prosesnya, perempuan yang akrab disapa Tinut itu melakukan riset dengan membaca sejumlah narasi dari berbagai versi kisah Ken Dedes.
"Setiap versi itu beda-beda ceritanya, tapi menariknya bagaimana kemudian menginterpretasikan sendiri bersama tim pertunjukan ini tentang perjalanan hidup Ken Dedes, Ken Arok, dan Ken Umang," ujarnya.
Untuk pertunjukan ini, Tinut meramu kisah dari sisi yang berbeda dari sosok Ken Dedes. Jika kebanyakan cerita menggambarkan sosoknya sebagai perempuan yang cantik, berkuasa, dan dominan, dalam pementasan ini akan mengulik kisah di balik dari semua citra tersebut.
"Di balik kecantikan, kekayaan, dan kekuasaannya itu ada tabungan luka yang banyak dan sederet narasi baru yang akan kita lihat nanti dalam pertunjukan," imbuh penulis peraih Piala Citra tersebut.
Proses Persiapan
Musikal Ken Dedes sendiri akan dibawakan oleh sejumlah pemain musikal muda berbakat seperti di antaranya Ara Ajisiwi, Taufan Purbo, Nala Amrytha, Uli Herdi, Fatih Unru, Geraldo Tanor, dan Nino Prabowo. Berdurasi sekitar 2 jam, pertunjukan ini akan dimainkan oleh sebanyak 70 pemain termasuk para penari pendukung dan pemusik.Meski mengangkat kisah sejarah Nusantara, musikal ini dipastikan akan menyuguhkan suatu pementasan yang segar dan menghibur. Tak hanya menyajikan cerita yang baru, pertunjukan ini juga akan dilengkapi dengan sejumlah efek-efek spesial seperti salah satunya permainan lighting atau tata cahaya.
Rusdy Rukmarata selaku Direktur Artistik EKI Dance Company mengatakan secara penyajian, pertunjukan akan terbagi menjadi beberapa babak, di mana setiap bagiannya akan menampilkan set panggung dan kostum yang berbeda-beda. Sementara untuk menunjang pementasan, akan disuguhkan juga musik yang bervariatif.
"Dari segi tempo juga kami akan lebih fleksibel dan tidak terlalu lama, tapi ceritanya akan tetap jelas," terang pria yang juga merupakan koreografer itu.
Diakui oleh Rusdy bahwa proses persiapan Musikal Ken Dedes memakan waktu hingga enam bulan lebih, di mana merumuskan konsep dan merampungkan skenario cerita menjadi proses yang cukup lama. Sebab, dia dan tim harus menyelaraskan seluruh elemen mulai dari koreografi, musik, dan dramaturgi menjadi harmoni.
Dalam sebuah pertunjukan musikal, musik tentu menjadi salah satu elemen yang cukup penting. Dalam hal ini, EKI Dance Company mempercayakan Oni Krisnerwinto sebagai penata musik. Oni menuturkan dalam Musikal Ken Dedes, dia telah menyiapkan suguhan musik dengan beragam genre.
Tak hanya menjadi pengiring, musik yang dibuat akan menyesuaikan dengan kebutuhan setiap adegan dari pemain. Bahkan, dalam proses persiapan, Oni mengaku melakukan pendekatan pada setiap pemain untuk menghasilkan bentuk irama yang sesuai.
"Musik yang dibuat melihat keseluruhan bagian dari pertunjukan. Bukan hanya membuat musik yang bagus, tapi bagaimana itu bisa menjadi kesatuan Musikal Ken Dedes yang utuh," ujarnya.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.