Kunci Content Creator dalam Memuaskan Audience
02 February 2023 |
14:43 WIB
Pada saat ini, generasi muda begitu dekat dengan dunia kreator. Hal ini didukung dengan perkembangan media sosial yang semakin masif. Sayang rasanya jika platform ini tidak dimanfaatkan dengan baik untuk mewadahi hal-hal positif. Media sosial selalu bersinggungan dengan orang yang terjun di dalamnya, yaitu content creator.
Sebanyak 100 generasi muda berdisuksi dalam program Every U Does Good Heroes Summit(EUDGHS) dari Unilever, memperbincangkan bagaimana peran anak muda menjadi sociopreneurs pada masa depan, termasuk dalam kreasi konten. Sesi Content Creation: Plan, Produce, Publish merupakan salah satu dari total delapan sesi yang menarik sekitar 80 pesertanya.
Sesi yang berlangsung via Zoom itu dibawakan oleh mentor Every U Does Good Heroes Summit, Astri Puji Lestari, seorang praktisi content creator. Untuk sukses menjadi content creator, Astri menyebut pemahaman akan tipe pengguna media sosial penting untuk diperhatikan.
Baca juga: 4 Rekomendasi Aplikasi Green Screen Untuk Bikin Konten di HP Android
Sebelum memulai menjadi content creator, tentu kita harus melakukan perencanaan matang. Mengenali intensi, skill, nilai, dan aksi sebelum membuat konten. Setiap content creator akan menemukan pasarnya dengan tipe konten yang dibangun, seperti tipe konten menghibur, mengedukasi, atau menginspirasi, bergantung pada intensi masing-masing.
“Makin humanis, dia akan makin cocok dengan audience umum. Kita bisa menjadi diri kita sendiri untuk mendapat audience yang nyambung. Maka jadilah diri sendiri dan seadanya,” jelas Astri dalam program Every U Does Good Heros Summit.
Setiap konten yang dibangun tentu memiliki tujuan di baliknya. Astri menyarankan untuk memikirkan tujuan utama dan efek yang lahir setelah konten ini dibuat. Mulailah dari pertanyaan mengapa ingin membuat konten tersebut. Tentukan konsep ide dari konten, kemudian buat timeline dan kerja sebelum produksi konten dilakukan.
Seiring berjalannya produksi konten, content creator akan menemukan bagaimana audience memberi respon. Astri membagi tiga kategori pengguna media sosial saat ini yaitu tipe pendengar, tipe aktivis, dan tipe spammer. Ada audience yang pasif dan hanya ingin mendengarkan, ada pula yang aktif membagikan reaksinya terlepas dari baik atau buruk, dan terakhir adaah tipe yang mencari perhatian di jagat maya.
Untuk bisa menjadi bagian penting dalam perhatian audience, seorang content creator harus menempatkan posisinya di kaki pendengar. Astri menyampaikan, konten yang baik adalah tentang apa yang audience ingin dengar, bukan apa yang kita katakan. Maka, mengenali siapa audieince dari setiap content creator adalah hal penting. Dapat dikatakan, inilah cara content creator memuaskan para audience-nya.
Hal ini juga bersinggungan dengan nilai konten pada audience yang tepat. Setelah memilih tipe konten dan mengenali audience, content creator mampu mendorong partisipasi audience-nya untuk berfokus pada isu tertentu, atau bahkan membantu audience menyelesaikan permasalahannya dengan cara yang ringan. Ini akan membangun bagaimana keterikatan audience dan content creator.
Selain sesi Content Creation, EUDGHS juga menghadirkan mentor dari berbagai praktisi dalam ragam topik seputar sociopreneurs, seperti bisnis, strategi kolaborasi, dan personal branding. Para mentor ini berbagi pandangan dari pengalaman mereka membuat gerakan positif yang kekinian.
Program ini diikuti oleh 100 finalis dari berbagai wilayah Indonesia dengan total lima mentor berpengalaman. Seluruh finalis yang datang dari generasi muda ini memanfaatkan materi dan modul dari mentor untuk menjaring pengetahuan dan pengalamanmenjadi sociopreneurs tangguh.
Para finalis juga sudah membawa konsepnya masing-masing untuk mengaktualisasi diri sebagai sociopreneur. Program EUDGHS dari Unilever dimaksudkan mempertajam tujuan serta program yang mereka usung dengan nilai manfaat untuk masyarakat khususnya di Indonesia.
Editor: Indyah Sutriningrum
Sebanyak 100 generasi muda berdisuksi dalam program Every U Does Good Heroes Summit(EUDGHS) dari Unilever, memperbincangkan bagaimana peran anak muda menjadi sociopreneurs pada masa depan, termasuk dalam kreasi konten. Sesi Content Creation: Plan, Produce, Publish merupakan salah satu dari total delapan sesi yang menarik sekitar 80 pesertanya.
Sesi yang berlangsung via Zoom itu dibawakan oleh mentor Every U Does Good Heroes Summit, Astri Puji Lestari, seorang praktisi content creator. Untuk sukses menjadi content creator, Astri menyebut pemahaman akan tipe pengguna media sosial penting untuk diperhatikan.
Baca juga: 4 Rekomendasi Aplikasi Green Screen Untuk Bikin Konten di HP Android
Sebelum memulai menjadi content creator, tentu kita harus melakukan perencanaan matang. Mengenali intensi, skill, nilai, dan aksi sebelum membuat konten. Setiap content creator akan menemukan pasarnya dengan tipe konten yang dibangun, seperti tipe konten menghibur, mengedukasi, atau menginspirasi, bergantung pada intensi masing-masing.
“Makin humanis, dia akan makin cocok dengan audience umum. Kita bisa menjadi diri kita sendiri untuk mendapat audience yang nyambung. Maka jadilah diri sendiri dan seadanya,” jelas Astri dalam program Every U Does Good Heros Summit.
Setiap konten yang dibangun tentu memiliki tujuan di baliknya. Astri menyarankan untuk memikirkan tujuan utama dan efek yang lahir setelah konten ini dibuat. Mulailah dari pertanyaan mengapa ingin membuat konten tersebut. Tentukan konsep ide dari konten, kemudian buat timeline dan kerja sebelum produksi konten dilakukan.
Seiring berjalannya produksi konten, content creator akan menemukan bagaimana audience memberi respon. Astri membagi tiga kategori pengguna media sosial saat ini yaitu tipe pendengar, tipe aktivis, dan tipe spammer. Ada audience yang pasif dan hanya ingin mendengarkan, ada pula yang aktif membagikan reaksinya terlepas dari baik atau buruk, dan terakhir adaah tipe yang mencari perhatian di jagat maya.
Untuk bisa menjadi bagian penting dalam perhatian audience, seorang content creator harus menempatkan posisinya di kaki pendengar. Astri menyampaikan, konten yang baik adalah tentang apa yang audience ingin dengar, bukan apa yang kita katakan. Maka, mengenali siapa audieince dari setiap content creator adalah hal penting. Dapat dikatakan, inilah cara content creator memuaskan para audience-nya.
Hal ini juga bersinggungan dengan nilai konten pada audience yang tepat. Setelah memilih tipe konten dan mengenali audience, content creator mampu mendorong partisipasi audience-nya untuk berfokus pada isu tertentu, atau bahkan membantu audience menyelesaikan permasalahannya dengan cara yang ringan. Ini akan membangun bagaimana keterikatan audience dan content creator.
Selain sesi Content Creation, EUDGHS juga menghadirkan mentor dari berbagai praktisi dalam ragam topik seputar sociopreneurs, seperti bisnis, strategi kolaborasi, dan personal branding. Para mentor ini berbagi pandangan dari pengalaman mereka membuat gerakan positif yang kekinian.
Program ini diikuti oleh 100 finalis dari berbagai wilayah Indonesia dengan total lima mentor berpengalaman. Seluruh finalis yang datang dari generasi muda ini memanfaatkan materi dan modul dari mentor untuk menjaring pengetahuan dan pengalamanmenjadi sociopreneurs tangguh.
Para finalis juga sudah membawa konsepnya masing-masing untuk mengaktualisasi diri sebagai sociopreneur. Program EUDGHS dari Unilever dimaksudkan mempertajam tujuan serta program yang mereka usung dengan nilai manfaat untuk masyarakat khususnya di Indonesia.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.