Bukan Hanya Genetik, Tinggi Badan Anak Dapat Dimaksimalkan Dengan Cara Ini
01 February 2023 |
19:30 WIB
Susunan genetik atau DNA memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap tinggi badan anak. Orang tua yang memiliki tinggi ideal umumnya akan menurunkan gen tersebut ke anaknya. Bahkan, ada rumus tersendiri untuk mengukur prediksi tinggi badan anak dari gabungan tinggi badan kedua orang tuanya.
Tinggi potensi genetik (TPG) adalah perkiraan tinggi akhir (tinggi dewasa) anak yang dihitung berdasarkan tinggi badan orang tua. Skema perhituangan ini memiliki prevalensi perbedaan 8,5 cm.
Rumus:
TPG anak laki-laki = ((TB ibu + 13 cm) + TB ayah) : 2
TPG anak perempuan = ((TB ayah + 13 cm) + TB ibu) : 2
Baca juga: Pangan Lokal Jadi Kunci untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi
Namun, orang tua tak perlu khawatir jika tidak mewarisi gen tinggi. Sebab, masih ada faktor lain yang juga tak kalah penting dan mesti diperhatikan orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak.
Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Pondok Indah Diana F Suganda mengatakan bahwa kecukupan nutrisi, baik saat anak berada di kandungan maupun setelah lahir, sangat penting dalam menentukan tinggi badan anak.
Orang tua yang memperhatikan nilai gizi dari makanannya sejak mengandung akan membuat bayi mendapatkan asupan nutrisi optimal. Selama mengandung, pastikan ibu tidak mengalami kekurangan nutrisi, defisit zat besi, dan defisiensi folat.
Dengan asupan nutrisi yang cukup, potensi anak akan tumbuh optimal akan makin besar. Bahkan, melebihi ekspektasi dari prediksi tinggi badan hasil genetik.
Tidak ada asupan tertentu yang lebih superior. Ibu hamil hanya perlu memperhatikan kebutuhan energi dan nilai gizi yang seimbang sesuai dengan trimester kehamilan.
Pada kehamilan trimester pertama, ibu hamil umumnya memiliki kebutuhan kalori 1.600 kalori. Kebutuhannya akan meningkat sebanyak 100 kalori setiap kali trimesternya bertambah.
Kemudian, ibu hamil juga perlu mencukupi kebutuhan proteinnya. Diana menjelaskan biasanya ibu hamil menambah asupan protein sebanyak 20 gram sejak kehamilan pertama. Setelahnya, ibu hamil hanya perlu menambah 10 gram protein lagi setiap berganti trimester.
Untuk memenuhi kebutuhan protein, ibu hamil bisa mengonsumsi telur, ayam, ikan, atau jenis makanan lain sesuai selera. Namun, sebaiknya konsumsinya seimbang, antara protein hewani dan protein nabati.
“Selain nutrisi, kalori, protein, lemak baik, vitamin, dan mineral yang lengkap, ibu hamil juga memerlukan tambahan zat besi agar tinggi badan anak lebih optimal," ujar Diana kepada Hypeabis.id.
Setelah anak lahir, orang tua juga masih harus memastikan semua asupan nutrisinya tercukupi. Masa-masa pertumbuhan adalah waktu yang harus dimanfaatkan dengan baik.
Untuk memaksimalkan pertumbuhan, kebutuhan karbohidrat dan protein harus cukup. Sebab, anak-anak terkadang terlalu sering bergerak dan beraktivitas. Jadi, ia membutuhkan energi yang cukup untuk menopang itu.
Kemudian, kalsium juga berperan penting. Kalsium dapat membantu pertumbuhan tulang dengan baik. Sebaiknya, kata Diana, semua kebutuhan nutrisi dan gizi itu didapat dari makanan. Namun, jika dirasa kurang, tak ada salahnya menambah dari suplemen dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
“Pertumbuhan tinggi anak akan lebih bagus jika asupan nutrisi dibarengi stimulus olahraga dan aktivitas fisik lain,” imbuhnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tinggi potensi genetik (TPG) adalah perkiraan tinggi akhir (tinggi dewasa) anak yang dihitung berdasarkan tinggi badan orang tua. Skema perhituangan ini memiliki prevalensi perbedaan 8,5 cm.
Rumus:
TPG anak laki-laki = ((TB ibu + 13 cm) + TB ayah) : 2
TPG anak perempuan = ((TB ayah + 13 cm) + TB ibu) : 2
Baca juga: Pangan Lokal Jadi Kunci untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi
Namun, orang tua tak perlu khawatir jika tidak mewarisi gen tinggi. Sebab, masih ada faktor lain yang juga tak kalah penting dan mesti diperhatikan orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak.
Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Pondok Indah Diana F Suganda mengatakan bahwa kecukupan nutrisi, baik saat anak berada di kandungan maupun setelah lahir, sangat penting dalam menentukan tinggi badan anak.
Orang tua yang memperhatikan nilai gizi dari makanannya sejak mengandung akan membuat bayi mendapatkan asupan nutrisi optimal. Selama mengandung, pastikan ibu tidak mengalami kekurangan nutrisi, defisit zat besi, dan defisiensi folat.
Dengan asupan nutrisi yang cukup, potensi anak akan tumbuh optimal akan makin besar. Bahkan, melebihi ekspektasi dari prediksi tinggi badan hasil genetik.
Tinggi badan anak (Sumber gambar: Freepik)
Tidak ada asupan tertentu yang lebih superior. Ibu hamil hanya perlu memperhatikan kebutuhan energi dan nilai gizi yang seimbang sesuai dengan trimester kehamilan.
Pada kehamilan trimester pertama, ibu hamil umumnya memiliki kebutuhan kalori 1.600 kalori. Kebutuhannya akan meningkat sebanyak 100 kalori setiap kali trimesternya bertambah.
Kemudian, ibu hamil juga perlu mencukupi kebutuhan proteinnya. Diana menjelaskan biasanya ibu hamil menambah asupan protein sebanyak 20 gram sejak kehamilan pertama. Setelahnya, ibu hamil hanya perlu menambah 10 gram protein lagi setiap berganti trimester.
Untuk memenuhi kebutuhan protein, ibu hamil bisa mengonsumsi telur, ayam, ikan, atau jenis makanan lain sesuai selera. Namun, sebaiknya konsumsinya seimbang, antara protein hewani dan protein nabati.
“Selain nutrisi, kalori, protein, lemak baik, vitamin, dan mineral yang lengkap, ibu hamil juga memerlukan tambahan zat besi agar tinggi badan anak lebih optimal," ujar Diana kepada Hypeabis.id.
Setelah anak lahir, orang tua juga masih harus memastikan semua asupan nutrisinya tercukupi. Masa-masa pertumbuhan adalah waktu yang harus dimanfaatkan dengan baik.
Untuk memaksimalkan pertumbuhan, kebutuhan karbohidrat dan protein harus cukup. Sebab, anak-anak terkadang terlalu sering bergerak dan beraktivitas. Jadi, ia membutuhkan energi yang cukup untuk menopang itu.
Kemudian, kalsium juga berperan penting. Kalsium dapat membantu pertumbuhan tulang dengan baik. Sebaiknya, kata Diana, semua kebutuhan nutrisi dan gizi itu didapat dari makanan. Namun, jika dirasa kurang, tak ada salahnya menambah dari suplemen dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
“Pertumbuhan tinggi anak akan lebih bagus jika asupan nutrisi dibarengi stimulus olahraga dan aktivitas fisik lain,” imbuhnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.