Berkali Gagal Program Bayi Tabung, Ternyata Ini Penyebabnya
09 July 2021 |
16:29 WIB
Tak pernah berhenti berusaha dan pantang menyerah melakukan segala upaya, menjadi kunci utama bagi pasangan suami istri untuk memiliki buah hati. Salah satu upaya yang banyak dicoba adalah dengan program Teknologi Reproduksi Berbantu bayi tabung/IVF.
Seperti pasangan Febriyanti Sukmasari (39) dan Nur Mukhlis Fiandardo (38) yang menjalani program kehamilan melalui progam bayi tabung hingga akhirnya mendapatkan buah hati setelah delapan tahun pernikahan.
Sebelum memiliki buah hati, banyak lika-liku yang harus dilalui Febriyanti dan suami selama pernikahannya tersebut.
Febriyanti pun terus menjalani beragam program hamil (promil) selama pernikahan sampai berkali-kali program bayi tabung, tapi selalu gagal. Ternyata yang menjadi penyebab kegagalan tersebut adalah karena riwayat level AMH (anti-mullerian hormone) yang rendah pada istri dan Oligospermia pada suami.
Lalu apa sih oligospermia itu? Yaitu suatu kondisi ketika sperma dalam air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi berjumlah sedikit. Oligospermia bisa menjadi penyebab utama ketidaksuburan pada pria, jalan keluarnya harus melalui bayi tabung dengan perbaikan nutrisi dan gaya hidup sebelum mulai program.
dr. Aryando Pradana, SpOG, dokter kebidanan Morula IVF Jakarta, sekaligus dokter yang menangani pasangan Febriyanti dan suami, mengatakan bahwa saat menjalani program IVF normalnya level AMH dari wanita berada di 1.5 ng/ mL.
“Nah untuk mom Febriyanti ini saat program kemarin memiliki level AMH rendah 0,05 ng/mL (di bawah 0.1), ini yang menjadi penyebab sulitnya mendapatkan buah hati dengan program hamil alami,” ujarnya.
Berkali-kali menghadapi kegagalan membuat pasangan ini hampir putus asa. Meski diliputi duka dan kecewa, Febriyanti dan suami mencoba untuk kembali bangkit.
“Setelah mencoba program hamil sampai ke Penang, kita juga sudah promil inseminasi sebanyak dua kali, hasilnya tetap negatif, tapi kita nggak mau putus asa. Akhirnya kita putuskan untuk coba lagi fokus program IVF dengan dr. Aryando Pradana, SpOG di Morula IVF Jakarta,” kata Febriyanti.
Di Morula IVF Jakarta, biaya satu kali paket program bayi tabung saat ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp70 juta melalui promo yang berlaku. Teknologi bayi tabung/IVF dikenal sebagai salah satu upaya program kehamilan yang membantu pasangan mendapatkan keturunan apalagi dengan kondisi infertilitas.
Tak menunggu lama, perjuangan pun membuahkan hasil. “Subhanallah Alhamdulillah, akhirnya anak kami Zavier Atharrazka Fiandardo lahir dengan sehat dan selamat, setelah penantian panjang dan perjuangan kami,” tutur Febriyanti.
Editor: M R Purboyo
Seperti pasangan Febriyanti Sukmasari (39) dan Nur Mukhlis Fiandardo (38) yang menjalani program kehamilan melalui progam bayi tabung hingga akhirnya mendapatkan buah hati setelah delapan tahun pernikahan.
Sebelum memiliki buah hati, banyak lika-liku yang harus dilalui Febriyanti dan suami selama pernikahannya tersebut.
Febriyanti pun terus menjalani beragam program hamil (promil) selama pernikahan sampai berkali-kali program bayi tabung, tapi selalu gagal. Ternyata yang menjadi penyebab kegagalan tersebut adalah karena riwayat level AMH (anti-mullerian hormone) yang rendah pada istri dan Oligospermia pada suami.
Lalu apa sih oligospermia itu? Yaitu suatu kondisi ketika sperma dalam air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi berjumlah sedikit. Oligospermia bisa menjadi penyebab utama ketidaksuburan pada pria, jalan keluarnya harus melalui bayi tabung dengan perbaikan nutrisi dan gaya hidup sebelum mulai program.
dr. Aryando Pradana, SpOG, dokter kebidanan Morula IVF Jakarta, sekaligus dokter yang menangani pasangan Febriyanti dan suami, mengatakan bahwa saat menjalani program IVF normalnya level AMH dari wanita berada di 1.5 ng/ mL.
“Nah untuk mom Febriyanti ini saat program kemarin memiliki level AMH rendah 0,05 ng/mL (di bawah 0.1), ini yang menjadi penyebab sulitnya mendapatkan buah hati dengan program hamil alami,” ujarnya.
Berkali-kali menghadapi kegagalan membuat pasangan ini hampir putus asa. Meski diliputi duka dan kecewa, Febriyanti dan suami mencoba untuk kembali bangkit.
“Setelah mencoba program hamil sampai ke Penang, kita juga sudah promil inseminasi sebanyak dua kali, hasilnya tetap negatif, tapi kita nggak mau putus asa. Akhirnya kita putuskan untuk coba lagi fokus program IVF dengan dr. Aryando Pradana, SpOG di Morula IVF Jakarta,” kata Febriyanti.
Di Morula IVF Jakarta, biaya satu kali paket program bayi tabung saat ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp70 juta melalui promo yang berlaku. Teknologi bayi tabung/IVF dikenal sebagai salah satu upaya program kehamilan yang membantu pasangan mendapatkan keturunan apalagi dengan kondisi infertilitas.
Tak menunggu lama, perjuangan pun membuahkan hasil. “Subhanallah Alhamdulillah, akhirnya anak kami Zavier Atharrazka Fiandardo lahir dengan sehat dan selamat, setelah penantian panjang dan perjuangan kami,” tutur Febriyanti.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.