Perhatikan Cara Perawatan Mobil Diesel Ini saat Berlaku Solar Nabati B35

Pemerintah akan mengimplementasikan program bahan bakar nabati solar yang dicampur dengan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) 35 persen atau B35 pada awal Februari 2023 setelah sebelumnya mengimplementasikan kebijakan B30. Agen Pemegang Merek pun telah besiap dengan program tersebut.

Attias Asril, Division Head of Business Strategy Divison PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), mengatakan bahwa perusahaan bersama dengan kementerian terkait telah melakukan pengujian kendaraan Isuzu dengan menggunakan bahan bakar B40 pada pertengahan tahun lalu.

Pengujian yang dilakukan sampai dengan 40.000 kilometer (km) itu menunjukkan bahwa tidak ada kendala berarti terhadap kendaraan perusahaan. “Berdasarkan hasil tersebut, kami melihat bahwa unit Isuzu akan tetap dapat beroperasi normal menggunakan bahan bakar biodiesel B35,” katanya.

Baca juga: Enggak Bisa Sembarangan, Cek 5 Tip Ini untuk Memilih Ban Mobil yang Tepat

Dia menambahkan kendaraan Isuzu dapat beroperasi normal dengan memperhatikan beberapa hal. Pertama, usahakan menggunakan bahan bakar biodiesel dengan kualitas yang baik. Kedua, jika terpaksa menggunakan bahan bakar dengan kualitas kurang baik, pemilik kendaraan perlu segera melakukan penggantian filter solar.

Ketiga, lakukan penggantian filter solar dalam jarak tempuh yang lebih pendek. Terkait penggantian ini, dia menyarankan minimal sesuai dengan saran perawatan. Keempat adalah individu perlu melakukan pengurasan tangki bahan bakar secara periodik.

Dia menjabarkan terkait penggunaan kualitas bahan bakar biodiesel yang baik perlu digunakan lantaran pada saat ini mesin Isuzu secara keseluruhan menggunakan teknologi commonrail. “Yang tentunya membutuhkan dukungan kualitas bahan bakar yang baik, sesuai standar produksi pertamina,” katanya.

Sementara itu, pemilik kendaraan perlu mengganti filter solar jika kualitas bahan bakar kurang baik lantaran dapat terjadi banyak partikel-partikel atau kotoran yang menempel pada filter. Kotoran ini dapat menghambat aliran solar.

Kemudian, penggantian filter solar dalam jarak tempuh lebih pendek adalah tindakan preventif terhadap aliran solar terhambat karena terdapat banyak partikel atau kotoran di dalam filter. Adapun, terkait dengan pengurasan tangki bahan bakar secara periodik adalah untuk mengurangi atau membuang dua kontaminan dari biosolar, yakni air dan partikel.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan bahwa semua agen pemegang merek (APM) atau merk yang ada di dalam negeri harus sudah siap dengan program ini.

Dia pun berharap ketersediaan dan distribusi bahan bakar B35 tersebut dapat merata di seluruh di Indonesia. “B30 cukup baik distribusinya,” katanya. Dia menambahkan bahwa pemilik kendaraan dengan mesin diesel perlu melakukan penggantian filter bahan bakar secara rutin agar kendaraan dengan mesin diesel dapat memiliki kinerja yang maksimal dan baik.

Tidak hanya filter, oli mesin juga perlu mendapatkan perhatian dari para pemilik kendaraan dengan mesin diesel. “Iya harus dijaga dari dua-duanya,” katanya. Menurutnya, masalah bio solar yang ada di dalam negeri adalah memiliki kandungan sulfur yang tinggi.

Baca juga: 5 Mobil Pemimpin Dunia dengan Keamanan Tinggi, Ada Indonesia & Rusia

Untuk diketahui, program bahan bakar nabati biodiesel merupakan salah satu program pemerintah untuk menyerap produksi crude palm oil (CPO) di dalam negeri, dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar impor.

Sebelum menerapkan implementasi program B35, pemerintah sudah lebih dahulu menerapkan program B10, B20, dan B30. Program bahan bakar nabati ini pun diharapkan dapat mencapai 100 persen atau B100.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Fajar Sidik