Resep Putu Mayang, Kue Tradisional Khas Betawi yang Manis & Wangi
18 January 2023 |
14:01 WIB
1
Like
Like
Like
Kali ini kita enggak membicarakan tentang nama mayang sebagai sosok perempuan, tetapi mayang sebagai kue tradisional khas Betawi. Kue ini tidak hanya memiliki penampilan yang elok, penuh warna, tetapi juga bersahabat di lidah. Tertarik untuk membuatnya?
Betawi memang memiliki segudang makanan khas kaya bahan, mulai dari kasta tertinggi seperti gabus pucung, semur daging, dan soto, hingga teringan seperti dongkal, gemblong, dan telur gabus. Untuk putu mayang, makanan ini termasuk dalam kategori camilan ringan yang mudah dijumpai di tukang-tukang kue.
Baca juga: Kuliner Khas Betawi, Cek Resep Roti Buaya Mini Yuk
Dalam kebiasaan masyarakat Betawi, kue putu mayang biasa disajikan sebagai makanan berbuka atau dikonsumsi usai salat tarawih. Oleh karena itu, ketika bulan puasa, kue-kue ini banyak dijajakan di pinggir jalan sebagai menu takjil.
Sebagai jajanan tradisional, kue putu mayang memiliki cerita tersendiri di kalangan masyarakat Betawi. Berdasarkan informasi dari laman Lembaga Kebudayaan Betawi, putu mayang memiliki beragam cerita di baliknya. Ada yang menyebut, kue ini memiliki kaitan dengan cerita rakyat Rakyat Jampang Mayangsari. Kata Mayang kabarnya merujuk pada nama Mayang Sari nan jelita. Adapun, Mayangsari adalah tokoh perempuan dalam cerita Si Jampang.
Versi lainnya menyebut bahwa kue ini sebenarnya terinspirasi dari kue mayam, yang berasal dari India Selatan. Cerita ini semakin kuat jika merujuk pada posisi Batavia sebagai kota pelabuhan, sehingga tak menutup kemungkinan adanya kontak para pendatang dari India dengan warga lokal.
Tidak cuma itu, kue ini juga disebut-sebut terinspirasi dari mi, makanan yang dibawa oleh masyarakat China pada masa lalu ke Nusantara. Meski begitu, belum ada fakta sejarah pasti tentang asal-usul kue ini.
Bagi kalian penggemar makanan Betawi atau penganan tradisional, Hypeabis.id sudah menyiapkan resep kue putu mayang untuk kalian. Dihimpun dari buku Betawi Punye Rase karya Chef Nchank Tamberang & Utari Ninghadiyati, simak resepnya berikut ini. (Catatan untuk 20 buah)
Baca juga: Anak Betawi Asli Merapat, Yuk Kepoin Cerita Si Pitung & Mariyam lewat Wayang Golek
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Betawi memang memiliki segudang makanan khas kaya bahan, mulai dari kasta tertinggi seperti gabus pucung, semur daging, dan soto, hingga teringan seperti dongkal, gemblong, dan telur gabus. Untuk putu mayang, makanan ini termasuk dalam kategori camilan ringan yang mudah dijumpai di tukang-tukang kue.
Baca juga: Kuliner Khas Betawi, Cek Resep Roti Buaya Mini Yuk
Dalam kebiasaan masyarakat Betawi, kue putu mayang biasa disajikan sebagai makanan berbuka atau dikonsumsi usai salat tarawih. Oleh karena itu, ketika bulan puasa, kue-kue ini banyak dijajakan di pinggir jalan sebagai menu takjil.
Asal Usul Kue Putu Mayang
Sebagai jajanan tradisional, kue putu mayang memiliki cerita tersendiri di kalangan masyarakat Betawi. Berdasarkan informasi dari laman Lembaga Kebudayaan Betawi, putu mayang memiliki beragam cerita di baliknya. Ada yang menyebut, kue ini memiliki kaitan dengan cerita rakyat Rakyat Jampang Mayangsari. Kata Mayang kabarnya merujuk pada nama Mayang Sari nan jelita. Adapun, Mayangsari adalah tokoh perempuan dalam cerita Si Jampang. Versi lainnya menyebut bahwa kue ini sebenarnya terinspirasi dari kue mayam, yang berasal dari India Selatan. Cerita ini semakin kuat jika merujuk pada posisi Batavia sebagai kota pelabuhan, sehingga tak menutup kemungkinan adanya kontak para pendatang dari India dengan warga lokal.
Tidak cuma itu, kue ini juga disebut-sebut terinspirasi dari mi, makanan yang dibawa oleh masyarakat China pada masa lalu ke Nusantara. Meski begitu, belum ada fakta sejarah pasti tentang asal-usul kue ini.
Resep Kue Putu Mayang
Bagi kalian penggemar makanan Betawi atau penganan tradisional, Hypeabis.id sudah menyiapkan resep kue putu mayang untuk kalian. Dihimpun dari buku Betawi Punye Rase karya Chef Nchank Tamberang & Utari Ninghadiyati, simak resepnya berikut ini. (Catatan untuk 20 buah)
Bahan:
- 500 g tepung beras putih
- 200 gr air es
- 500 ml air hangat
- 200 ml air daun suji
- 1 sdt garam
Gula kinca:
- 250 g gula jawa
- 50 ml gula pasir
- ½ sdt garam
- 400 ml santan encer dari 1 buah kelapa
- 1 lbr daun salam
Cara membuat:
- Gula kinca: Campur semua bahan, aduk rata. Rebus hingga mendidih dan mengental. Aduk sesekali agar santan tidak pecah. Angkat dan sisihkan.
- Panaskan panci pengukus hingga air di dalamnya mendidih, lapisi saringan kukusan dengan kain bersih. Masukkan tepung beras, perciki air es hingga tepung lembap dan menggumpal. Kukus hingga tepung hangat (sekitar 5 menit). Angkat dan sisihkan.
- Campur air hangat, air daun suji, dan garam, aduk rata. Rebus hingga mendidih, angkat.
- Tuang air daun suji ke atas tepung beras sedikit demi sedikit, sambil diaduk hingga adonan agak mengeras. Masukkan adonan ke cetakan putu mayang, tekan hingga berbentuk mi. Bentuk bulat atau sesuai selera.
- Panaskan pengukus hingga air di dalamnya mendidih, kukus adonan selama 10 menit. Angkat dan sajikan dengan gula kinca.
Baca juga: Anak Betawi Asli Merapat, Yuk Kepoin Cerita Si Pitung & Mariyam lewat Wayang Golek
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.