Jadi Metode Diet Terbaik di Dunia, Cek 5 Keunggulan Diet Mediterania
24 January 2023 |
19:40 WIB
Diet mediterania kembali menempati peringkat 1 dari daftar 40 diet terbaik di dunia versi The US News & World Report pada 2023. Jenis diet ini pun banyak diterapkan para artis Hollywood untuk tetap menjaga berat badan dan menerapkan pola hidup sehat. Adapun diet ini diadopsi dari pola makan pendudukan kawasan Mediterania.
Ahli Gizi dari RS Pondok Indah, dr. Juwalita Surapsari menerangkan diet mediterania sejatinya tidak jauh berbeda dengan pola makan masyarakat Indonesia di masa lampau. Karakteristik diet ini mengutamakan banyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, protein nabati, lemak sehat seperti olive oil, serta konsumsi protein hewani yang lebih diutamakan ikan dan seafood.
"Pada diet ini yang diminimalisir penggunaan gula dan red meat [daging merah]," ujarnya kepada Hypeabis.id saat ditemui di sela-sela Media Gathering Tokopedia, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Ragam Pola Diet Sehat Idol K-Pop, Mana yang Jadi Pilihanmu?
Dengan kata lain, diet mediterania mengonsumsi serat dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan demikian, mereka yang menjalani diet ini tidak mudah cepat lapar dan dapat mereduksi beragam penyakit degeneratif seperti jantung, stroke, diabetes, hingga kanker.
"[Diet mediterania] bisa mengontrol kolesterol lebih baik, gula darah lebih baik, akhirnya risiko penyakit degeneratif, kanker juga turun," tuturnya.
Lita menyebut hampir tidak ada efek samping jika kamu mengadopsi diet mediterania karena semua komponen nutrisi tetap terpenuhi. Termasuk protein yang lebih banyak bersumber dari nabati seperti kacang-kacangan.
Diet mediteranian juga terbilang aman dan mudah diterapkan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang melimpah di Indonesia. Lita menegaskan diet paling baik harus memenuhi tiga komponen, yakni harus aman, mudah diaplikasikan, dan tidak memiliki efek samping jangka panjang.
Jika dibandingkan dengan diet Keto, diet mediterania lebih aman dan tidak berisiko meningkatya kolesterol di dalaam tubuh. Adapun diet keto menerapkan pola makan tinggi lemak.
Buat kamu yang sedang pilih-pilih metode diet, simak dulu yuk manfaat dari diet mediterania berikut ini.
Seperti yang disampaikan dokter Lita sebelumnya, diet mediterania dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Selain karena konsumsi serat yang tinggi, lemak jenuh tidak dilarang ketika kamu mengonsumsi diet ini. Sebagai pengganti, diet ini menyarankan untuk menggunakan minyak zaitun dan kacang-kacangan yang mengandung lemak baik.
Dalam sebuah studi yang diunggah di jurnal BMC Med pada 2016 terhadap lebih dari 20.000 orang dewasa, orang yang mengikuti diet Mediterania jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit jantung. Para peneliti bahkan memperkirakan bahwa hingga 4 persen dari semua kasus penyakit jantung dapat dicegah ketika konsisten menerapkan diet mediterania.
Studi lain yang berlangsung hampir lima tahun menyimpulkan bahwa risiko penyakit kardiovaskular 30 persen lebih rendah pada orang yang mengikuti diet mediterania ini.
Dalam studi yang sama, para peneliti menemukan diet mediterania dapat mencegah hingga 8,5 persen kasus strok. Hal itu juga ditemukan dalam sebuah studi pada 2018 yang dilakukan di Inggris, terutama pada wanita.
Sementara itu, sebuah studi pada 2016 di European Heart Journal memantau lebih dari 15.000 orang di 39 negara selama hampir empat tahun. Semakin dekat peserta mengikuti diet mediterania, semakin rendah risiko serangan jantung, strok, atau kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Diet mediterania kaya akan antioksidan yang berasal dari sayur dan buah. Diet kaya antioksidan dan anti-inflamasi ini juga dapat melindungi dari kanker tertentu.
Tinjauan studi tahun 2017 menyimpulkan bahwa diet mediterania dapat memiliki efek perlindungan terhadap kanker payudara, kanker perut, kanker hati, kanker prostat, dan kanker kepala dan leher. "Kalau tinggi serat, kanker usus besar saja sudah bisa dicegah. Sayur, buah tinggi antioksidan," tutur dr. Juwalita.
Selain menekankan konsumi banyak serat dan lemak baik, diet mediteranian menganjurkan untuk tidak terlalu banyak makanan manis dan mendorong banyak olahraga. Hal ini penting untuk mencegah dan mengelola diabetes.
Hal ini terbuktu dalam sebuah studi yang dirilis di jurnal Nutrition pada 2014 lalu. Para peneliti menemukan mereka yang mengikuti diet mediterania menurunkan risiko diabetes sampai 19 persen. Studi lain yang dilakukan pada 2020 mengkonfirmasi kesimpulan tersebut, mencatat bahwa kepatuhan yang lebih tinggi terhadap diet Mediterania berkorelasi dengan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2.
Konsumsi banyak serat memang membantu kamu untuk kenyang lebih lama. Diet ini juga rendah karbohidrat. Kata Lita, karbohidrat yang dipilih pun lebih banyak serat seperti singkong. Sebuah studi besar pada 2018 yang melibatkan lebih dari 32.000 peserta menemukan bahwa mengikuti diet Mediterania mengurangi risiko obesitas.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Ahli Gizi dari RS Pondok Indah, dr. Juwalita Surapsari menerangkan diet mediterania sejatinya tidak jauh berbeda dengan pola makan masyarakat Indonesia di masa lampau. Karakteristik diet ini mengutamakan banyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, protein nabati, lemak sehat seperti olive oil, serta konsumsi protein hewani yang lebih diutamakan ikan dan seafood.
"Pada diet ini yang diminimalisir penggunaan gula dan red meat [daging merah]," ujarnya kepada Hypeabis.id saat ditemui di sela-sela Media Gathering Tokopedia, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Ragam Pola Diet Sehat Idol K-Pop, Mana yang Jadi Pilihanmu?
Dengan kata lain, diet mediterania mengonsumsi serat dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan demikian, mereka yang menjalani diet ini tidak mudah cepat lapar dan dapat mereduksi beragam penyakit degeneratif seperti jantung, stroke, diabetes, hingga kanker.
"[Diet mediterania] bisa mengontrol kolesterol lebih baik, gula darah lebih baik, akhirnya risiko penyakit degeneratif, kanker juga turun," tuturnya.
Lita menyebut hampir tidak ada efek samping jika kamu mengadopsi diet mediterania karena semua komponen nutrisi tetap terpenuhi. Termasuk protein yang lebih banyak bersumber dari nabati seperti kacang-kacangan.
Diet mediteranian juga terbilang aman dan mudah diterapkan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang melimpah di Indonesia. Lita menegaskan diet paling baik harus memenuhi tiga komponen, yakni harus aman, mudah diaplikasikan, dan tidak memiliki efek samping jangka panjang.
Jika dibandingkan dengan diet Keto, diet mediterania lebih aman dan tidak berisiko meningkatya kolesterol di dalaam tubuh. Adapun diet keto menerapkan pola makan tinggi lemak.
Buat kamu yang sedang pilih-pilih metode diet, simak dulu yuk manfaat dari diet mediterania berikut ini.
1. Mengurangi risiko penyakit jantung
Seperti yang disampaikan dokter Lita sebelumnya, diet mediterania dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Selain karena konsumsi serat yang tinggi, lemak jenuh tidak dilarang ketika kamu mengonsumsi diet ini. Sebagai pengganti, diet ini menyarankan untuk menggunakan minyak zaitun dan kacang-kacangan yang mengandung lemak baik.Dalam sebuah studi yang diunggah di jurnal BMC Med pada 2016 terhadap lebih dari 20.000 orang dewasa, orang yang mengikuti diet Mediterania jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit jantung. Para peneliti bahkan memperkirakan bahwa hingga 4 persen dari semua kasus penyakit jantung dapat dicegah ketika konsisten menerapkan diet mediterania.
Studi lain yang berlangsung hampir lima tahun menyimpulkan bahwa risiko penyakit kardiovaskular 30 persen lebih rendah pada orang yang mengikuti diet mediterania ini.
2. Mengurangi Risiko Strok
Dalam studi yang sama, para peneliti menemukan diet mediterania dapat mencegah hingga 8,5 persen kasus strok. Hal itu juga ditemukan dalam sebuah studi pada 2018 yang dilakukan di Inggris, terutama pada wanita.Sementara itu, sebuah studi pada 2016 di European Heart Journal memantau lebih dari 15.000 orang di 39 negara selama hampir empat tahun. Semakin dekat peserta mengikuti diet mediterania, semakin rendah risiko serangan jantung, strok, atau kematian akibat penyakit kardiovaskular.
3. Melindungi dari Kanker
Diet mediterania kaya akan antioksidan yang berasal dari sayur dan buah. Diet kaya antioksidan dan anti-inflamasi ini juga dapat melindungi dari kanker tertentu. Tinjauan studi tahun 2017 menyimpulkan bahwa diet mediterania dapat memiliki efek perlindungan terhadap kanker payudara, kanker perut, kanker hati, kanker prostat, dan kanker kepala dan leher. "Kalau tinggi serat, kanker usus besar saja sudah bisa dicegah. Sayur, buah tinggi antioksidan," tutur dr. Juwalita.
4. Mencegah dan Kelola Diabetes
Selain menekankan konsumi banyak serat dan lemak baik, diet mediteranian menganjurkan untuk tidak terlalu banyak makanan manis dan mendorong banyak olahraga. Hal ini penting untuk mencegah dan mengelola diabetes.Hal ini terbuktu dalam sebuah studi yang dirilis di jurnal Nutrition pada 2014 lalu. Para peneliti menemukan mereka yang mengikuti diet mediterania menurunkan risiko diabetes sampai 19 persen. Studi lain yang dilakukan pada 2020 mengkonfirmasi kesimpulan tersebut, mencatat bahwa kepatuhan yang lebih tinggi terhadap diet Mediterania berkorelasi dengan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2.
5. Membantu turunkan berat badan
Konsumsi banyak serat memang membantu kamu untuk kenyang lebih lama. Diet ini juga rendah karbohidrat. Kata Lita, karbohidrat yang dipilih pun lebih banyak serat seperti singkong. Sebuah studi besar pada 2018 yang melibatkan lebih dari 32.000 peserta menemukan bahwa mengikuti diet Mediterania mengurangi risiko obesitas.(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.