Ilustrasi perawatan telinga (Sumber gambar: Freepik)

Enggak Harus Sering Dikorek, Ternyata Begini Cara Merawat Kesehatan Telinga

24 January 2023   |   15:58 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Tidak sedikit orang yang masih suka mengorek telinga mereka untuk membersihkannya. Padahal, cara tersebut tidak direkomendasikan loh oleh dokter. Sebab, metode tersebut dianggap membahayakan telinga. Contohnya, jika kalian mengorek terlalu dalam, maka bisa memicu luka. 

Dokter THT RS Elisabeth Semarang Alberta Widya Kristanti mengatakan, telinga memiliki fungsi yang penting bagi tubuh. Organ ini berfungsi sebagai pendengaran. Apabila, bagian ini mengalami gangguan, maka kita bisa kesulitan untuk mendengar. 

Baca juga: 6 Manfaat Cuka Putih, Antioksidan hingga Jaga Kesehatan Telinga

 Oleh karena itu, organ pendengaran tersebut perlu dijaga dengan baik. Masyarakat perlu berhati-hati saat membersihkan telinga. Sayangnya, saat ini masih sering ditemui kebiasaan merawat telinga yang sebenarnya keliru.


Jangan Terlalu Sering

Salah satu yang masih sering salah ialah tentang cara membersihkan telinga. Dokter yang akrab disapa Berta itu mengatakan membersihkan telinga memang harus dilakukan secara rutin. Namun, bukan berarti terlalu sering.

Menurut Dokter Berta, membersihkan telinga sebaiknya dilakukan satu atau dua kali per minggu. Dirinya tidak menyarankan untuk membersihkan telinga lebih dari dua kali dalam seminggu tanpa arahan dokter.

“Kalau terlalu sering, telinga bisa iritasi. Pada kasus yang lebih serius, telinga justru bisa mengalami peradangan jika terlalu sering dibersihkan,” ujar Berta kepada Hypeabis.id.


Boleh Gunakan Cotton Bud, Tetapi...

Untuk membersihkan telinga, masyarakat bisa menggunakan kapas pentol (cotton bud). Namun, pastikan cotton bud tidak terlalu dalam. Kemudian, proses membersihkan telinga juga tidak boleh terlalu lama.

Sebab, kulit di dalam telinga itu cukup tipis. Jika terlalu lama bergesekan dengan cotton bud, dikhawatirkan menjadi bengkak atau meradang.
 

Ilustrasi perawatan telinga (Sumber gambar: Freepik)

Ilustrasi perawatan telinga (Sumber gambar: Freepik)


Dokter Berta juga menyarankan agar jangan pernah memasukkan benda-benda apa pun yang tidak berhubungan dengan proses pembersihan.


Ingat, Bagi yang Suka Gunakan Headset

Selain itu, karena telinga berhubungan dengan pendengaran, maka porsi suara yang masuk ke dalam gendang telinga mesti diatur. Terutama bagi orang-orang yang suka memakai headshet.

Saat menggunakan headshet, sebaiknya pengguna memakai volume maksimal 60 persen saja. Kemudian,durasi penggunaannya maksimal satu jam.

Setiap kali satu jam, pengguna mesti melepaskan headshet dan membiarkan telinga beristirahat sejenak. Setidaknya, kata Berta, beri jeda sekitar 15 menit sebelum memakai headshet kembali. Ulangi setelah pemaikaian selama satu jam atau lebih.

“Intinya hitunglah frekuensi pemakaian headshet. Jangan terlalu sering,” imbuhnya.


Jika Telinga Berdenging

Ada beberapa masalah yang kerap timbul di telinga. Beberapa masalah sebenarnya bisa diselesaikan dengan perawatan mandiri. Namun, jika dirasa sudah berat, sebaiknya segera menghubungi dokter telinga hidung tenggorokan (THT) terdekat.

Dokter Berta mengatakan salah satu yang paling sering ditemui ialah telinga berdenging. Untuk mengatasinya, kita bisa meminta orang lain untuk melakukan gerakan meniup secara perlahan. Namun, jika tidak kunjung mereda, segera pergi ke dokter.


Telinga Kemasukan Air

Kemudian, telinga yang kemasukan air juga jadi salah satu insiden yang sering ditemui di masyarakat. Nah, perawatan telinga yang kemasukan air perlu berhati-hati.

Beberapa orang masih percaya cara mengeluarkan air ialah dengan memasukkan air kembali ke telinga. Cara itu dianggap sebagai pancingan agar air di dalam ikut keluar. Namun, cara tersebut tidak direkomendasikan karena bisa jadi air yang masuk ke telinga justru jadi bertambah banyak.

“Lebih baik dengan tisu. Tisu tersebut dipilin, lalu dimasukkan ke dalam telinga. Biarkan tisu menyerap air di dalam telinga," imbuhnya.

Baca juga: Daun Telinga Bengkak? Ini Penyebabnya

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Intip Sejarah dan Keunikan Museum Lawang Sewu & Ambarawa

BERIKUTNYA

Menengok Ragam Kuliner Imlek yang Sarat Makna Kehidupan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: