Kolaborasi Diskoria, Laleilmanino, dan BCL Hadirkan Harapan dengan Badai Telah Berlalu
20 January 2023 |
12:27 WIB
1
Like
Like
Like
Dua tahun terakhir, hampir seluruh karya orisinil Diskoria hadir di masa sulit yang kita lewati bersama. Kini perlahan keadaan membaik, masa pandemi mulai menghilang, sebuah karya terlahir kembali lewat kolaborasi Diskoria dan Laleilmanino yang kali menggandeng solois Bunga Citra Lestari (BCL).
Kolaborasi ini meramu sebuah anthem akhir pandemi dengan merespon mahakarya album terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone Indonesia pada 2007, Badai Pasti Berlalu (1977) karya Chrisye, Berlian Hutahuruk dan Eros Djarot, yang menghasilkan single berjudul Badai Telah Berlalu.
Merdi dan Aat dari Diskoria, menggambarkan Badai Telah Berlalu sebagai persembahan sekaligus rasa syukur terhadap masa sulit yang sudah terlewati. Salah satu karya Diskoria yang bertempo medium, mengajak kita berkontemplasi dan mengingatkan diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja.
Baca juga: SVARA, Serial Dokumenter yang Eksplor Makna di Balik Musik & Budaya
Karya kolaborasi ini dikerjakan dalam kurun waktu enam bulan terakhir, hingga selesainya proses syuting video klip yang digarap oleh Gianni Fajri dan Bagoes Tresna Aji bersama tim Miura Films, yang juga menggarap video klip hits Diskoria berjudul C.H.R.I.S.Y.E.
Kali ini, mereka coba menggambarkan kengahatan keluarga yang bisa kembali berkumpul melalui pemeran-pemeran dalam video tersebut. Ada wajah familiar yang bisa Genhype temukan di video klipnya, yakni aktris senior Indonesia, Christine Hakim, yang merupakan pemeran utama untuk film Badai Pasti Berlalu (1977).
"Lagu ini merupakan ekspresi kami dalam merespon beberapa hal, seperti tentang pandemi yang berakhir menjadi endemi. Suatu selebrasi ala kami yang dituangkan dalam cipta lagu, dan sekaligus memberikan sebuah penghargaan atas album soundtrack film Badai Pasti Berlalu, yang selalu menjadi inspirasi kami," ujar Aat Diskoria ketika dihubungi Hypeabis.id.
Jika Genhype masih ingat, single pertama Diskoria, Balada Insan Muda, juga sedikit banyak mengacu pada album dan film Badai Pasti Berlalu. Berbeda dengan single mereka sebelumnya, Badai Pasti Berlalu terdengar memiliki nuansa yang lebih pop dari lagu-lagu kolaborasi Diskoria dan Laleilmanino lainnya yang kerap mengusung alunan disko.
Menurut Aat, ada cukup banyak tantangan dalam penggarapan lagu ini. Mulai dari pencetusan ide, menyusun lirik, aransemen hingga menjadi satu karya pembuka pada tahun baru. Meski demikian, kolaborasi ini melibatkan banyak individu kreatif yang pada akhirnya berhasil meleburkan ide-ide mereka ke dalam sebuah lagu.
Di tengah gempuran lagu-lagu pop, elektronik bahkan dangdut yang kini kian digemari pendengar dari segala usia, Diskoria konsisten untuk menghadirkan karya persembahan bagi musik disko Tanah Air. Berawal dari duo selektor yang dikenal kerap membawakan lagu disko Indonesia dari era 1980-an, karier mereka pun terus menanjak dengan melahirkan musik disko untuk diperdengarkan di era modern.
Meski bagi sebagian generasi milenial dan generasi z musik disko Indonesia adalah selera yang niche, baik Aat maupun Merdi optimistis bahwa karya mereka dapat diterima oleh pendengar dari berbagai kalangan. Aat menuturkan bagaimana sedari awal apa yang mereka kerjakan bertujuan agar generasi muda bisa menjadikan musik negerinya sendiri sebagai pilihan untuk dinikmati selain musik mancanegara.
Kehadiran Diskoria yang konsisten membawakan lagu disko Indonesia dalam setiap penampilan mereka ternyata telah mengubah peta permainan yang ada, menjadikan yang tadinya tak ada jadi ada, yang tak boleh menjadi boleh. Aat mengingat ketika dulu lagu Indonesia banyak dilarang untuk diputar dibanyak tempat, khususnya di klub, sekarang menjadi sebaliknya.
"Contoh lain lagi misalnya sekarang ini orang tua bersama anaknya bisa menikmati set kami, bersama-sama berdansa di klub. Sebuah pemandangan yang mungkin belum pernah kami lihat sebelumnya," tambahnya.
Tak hanya bekerja dengan Laleilmanino, dalam proses penciptaan karya Diskoria juga selalu menggandeng musisi Tanah Air seperti Isyana, Afifah Yusuf, Fathia Izzati, Ardhito Pramono, Adinda Dwimadasari hingga Dian Sastrowardoyo dan Eva Celia.
Badai Telah Berlalu sudah bisa dinikmati oleh publik mulai tanggal 20 Januari 2023 pada seluruh layanan musik digital, bersamaan dengan video klip melalui kanal YouTube Suara Disko. Badai Telah Berlalu juga direncanakan hadir dalam bentuk rilisan fisik, mengingat di penghujung tahun lalu, Diskoria bersama Suara Disko baru saja merilis piringan hitam 10 inci untuk lagu Serenata Jiwa Lara dan C.H.R.I.S.Y.E.
Baca juga: Diskoria, Isyana Sarasvati & Ardhito Pramono Rilis Lagu Yth: NAIF
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Kolaborasi ini meramu sebuah anthem akhir pandemi dengan merespon mahakarya album terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone Indonesia pada 2007, Badai Pasti Berlalu (1977) karya Chrisye, Berlian Hutahuruk dan Eros Djarot, yang menghasilkan single berjudul Badai Telah Berlalu.
Merdi dan Aat dari Diskoria, menggambarkan Badai Telah Berlalu sebagai persembahan sekaligus rasa syukur terhadap masa sulit yang sudah terlewati. Salah satu karya Diskoria yang bertempo medium, mengajak kita berkontemplasi dan mengingatkan diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja.
Baca juga: SVARA, Serial Dokumenter yang Eksplor Makna di Balik Musik & Budaya
Khayalku menyata ujung cerita kita bak kurnia dewata. Hatiku berseri matahari yang kunanti telah kembali, pilu yang dulu hilang kini berganti merdu. Pilu yang dulu hilang. Badai telah berlalu
Karya kolaborasi ini dikerjakan dalam kurun waktu enam bulan terakhir, hingga selesainya proses syuting video klip yang digarap oleh Gianni Fajri dan Bagoes Tresna Aji bersama tim Miura Films, yang juga menggarap video klip hits Diskoria berjudul C.H.R.I.S.Y.E.
Kali ini, mereka coba menggambarkan kengahatan keluarga yang bisa kembali berkumpul melalui pemeran-pemeran dalam video tersebut. Ada wajah familiar yang bisa Genhype temukan di video klipnya, yakni aktris senior Indonesia, Christine Hakim, yang merupakan pemeran utama untuk film Badai Pasti Berlalu (1977).
Christine Hakim di video klip Badai Telah Berlalu. (Sumber gambar: Suara Disko)
Jika Genhype masih ingat, single pertama Diskoria, Balada Insan Muda, juga sedikit banyak mengacu pada album dan film Badai Pasti Berlalu. Berbeda dengan single mereka sebelumnya, Badai Pasti Berlalu terdengar memiliki nuansa yang lebih pop dari lagu-lagu kolaborasi Diskoria dan Laleilmanino lainnya yang kerap mengusung alunan disko.
Menurut Aat, ada cukup banyak tantangan dalam penggarapan lagu ini. Mulai dari pencetusan ide, menyusun lirik, aransemen hingga menjadi satu karya pembuka pada tahun baru. Meski demikian, kolaborasi ini melibatkan banyak individu kreatif yang pada akhirnya berhasil meleburkan ide-ide mereka ke dalam sebuah lagu.
Di tengah gempuran lagu-lagu pop, elektronik bahkan dangdut yang kini kian digemari pendengar dari segala usia, Diskoria konsisten untuk menghadirkan karya persembahan bagi musik disko Tanah Air. Berawal dari duo selektor yang dikenal kerap membawakan lagu disko Indonesia dari era 1980-an, karier mereka pun terus menanjak dengan melahirkan musik disko untuk diperdengarkan di era modern.
Meski bagi sebagian generasi milenial dan generasi z musik disko Indonesia adalah selera yang niche, baik Aat maupun Merdi optimistis bahwa karya mereka dapat diterima oleh pendengar dari berbagai kalangan. Aat menuturkan bagaimana sedari awal apa yang mereka kerjakan bertujuan agar generasi muda bisa menjadikan musik negerinya sendiri sebagai pilihan untuk dinikmati selain musik mancanegara.
Kehadiran Diskoria yang konsisten membawakan lagu disko Indonesia dalam setiap penampilan mereka ternyata telah mengubah peta permainan yang ada, menjadikan yang tadinya tak ada jadi ada, yang tak boleh menjadi boleh. Aat mengingat ketika dulu lagu Indonesia banyak dilarang untuk diputar dibanyak tempat, khususnya di klub, sekarang menjadi sebaliknya.
"Contoh lain lagi misalnya sekarang ini orang tua bersama anaknya bisa menikmati set kami, bersama-sama berdansa di klub. Sebuah pemandangan yang mungkin belum pernah kami lihat sebelumnya," tambahnya.
Tak hanya bekerja dengan Laleilmanino, dalam proses penciptaan karya Diskoria juga selalu menggandeng musisi Tanah Air seperti Isyana, Afifah Yusuf, Fathia Izzati, Ardhito Pramono, Adinda Dwimadasari hingga Dian Sastrowardoyo dan Eva Celia.
Badai Telah Berlalu sudah bisa dinikmati oleh publik mulai tanggal 20 Januari 2023 pada seluruh layanan musik digital, bersamaan dengan video klip melalui kanal YouTube Suara Disko. Badai Telah Berlalu juga direncanakan hadir dalam bentuk rilisan fisik, mengingat di penghujung tahun lalu, Diskoria bersama Suara Disko baru saja merilis piringan hitam 10 inci untuk lagu Serenata Jiwa Lara dan C.H.R.I.S.Y.E.
Baca juga: Diskoria, Isyana Sarasvati & Ardhito Pramono Rilis Lagu Yth: NAIF
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.