Mengintip Kecanggihan Hyperlocal Metafarming Station
19 January 2023 |
15:34 WIB
Teknologi sudah semakin jauh mendukung kebutuhan hidup manusia, termasuk dalam sektor pertanian dan kebutuhan pangan. Puluhan tahun lalu, mungkin konsep pertanian dengan teknologi tingkat tinggi sulit untuk dibayangkan. Namun sekarang, teknologi berperan jauh dalam piring makanan kita.
Hadirnya Hyperlocal Metafarming Station di Indonesia menjadi salah satu penanda adanya perhatian lebih pada sumber pangan. Mall Plaza Indonesia, Jakarta menjadi lokasi dibukanya pusat pertanian multidimenasi dengan konsep restoran, yang disebut pertama di dunia.
Peresmian pusat pertanian multidimensi ini dilakukan oleh Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Arief Prasetyo selaku Kepala Badan Pangan Nasional RI pada Desember 2022 lalu. Hyperlocal Metafarming Station ini diberi nama GREENS, menyajikan sayuran dengan kualitas terbaik yang dirawat dengan teknologi kelas dunia.
Baca juga: Siswa Kelas 7 Ciptakan Robot Pertanian Maculer yang Unggul di Kompetisi Internasional
Salah satu yang menarik adalah microGREENS, yang ditanam dengan teknologi GREENS pod untuk ragam sumber pangan menggunakan inovasi teknologi canggih seperti artificial intelligence (AI), blockchain, dan Internet of Things (IoT).
Ada beberapa kelebihan mengapa teknologi ini terlihat menarik. Misalnya, GREENS pod bisa mengatur suhu, air, cahaya, kelembaban udara, nutrisi hingga oksigen secara otomatis. Hasilnya, sayur akan lebih terjamin dalam segi kebersihan, kesegaran, hingga kualitas nutrisinya. MicroGREENS diklaim memiliki kandungan nutrisi sekitar 39 kali lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran yang ditanam secara konvensional.
Sayuran akan dipanen dalam usia 9-15 hari, waktu yang dianggap tepat untuk membuat jaminan rasa yang segar karena sayur disajikan dalam keadaan masih hidup. Pengunjung GREENS diajak untuk menikmati sayuran bernutrisi yang diolah dengan teknologi tinggi ini dalam pengalaman dining atau kuliner yang baru.
“Setiap konsumen bisa mengetahui asal usul pangan dan kandungan nutrisi dari menu yang dihidangkan,” ungkap Erwin Gunawan selaku Co-Dounder & Chied Business Officer GREENS.
Tidak sampai disitu saja, menu makanan yang akan disajikan pada pengunjung juga diracik oleh ahli gizi. Tujuannya adalah untuk memastikan asupan gizi seimbang harian terpenuhi dengan konsumsi serat berupa sayur tadi.
Konsep transparasi yang ingin diberikan GREENS ini pun direncanakan akan semakin inovatif. Misalnya, memperlihatkan sistem pertanian multidimensi atau metafarming dengan mengajak konsumen untuk menjadi petaninya sendiri. Harapannya, pembukaan pertanian multidiemsi ini dapat menandai kemajuan teknologi agrikultur, sekaligus membuka kesadaran dan wawasan pada lapisan masyarakat tentang sumber pangan yang bergizi dan seimbang.
GREENS juga hadir dengan tujuan yang lebih luas lagi ke depannya, seperti menghadirkan sumber pangan yang baru dan hiperlokal, serta berkelanjutan dalam maraknya era metaverse. Misi lainnya adalah memperbaiki sistem pangan masyarakat agar lebih berkualitas, bernutrisi tinggi, dan terjaga keamanannya serta tentu saja kemudahan menjangkau sumber pangan yang lebih sehat ini.
Editor: Indyah Sutriningrum
Hadirnya Hyperlocal Metafarming Station di Indonesia menjadi salah satu penanda adanya perhatian lebih pada sumber pangan. Mall Plaza Indonesia, Jakarta menjadi lokasi dibukanya pusat pertanian multidimenasi dengan konsep restoran, yang disebut pertama di dunia.
Peresmian pusat pertanian multidimensi ini dilakukan oleh Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Arief Prasetyo selaku Kepala Badan Pangan Nasional RI pada Desember 2022 lalu. Hyperlocal Metafarming Station ini diberi nama GREENS, menyajikan sayuran dengan kualitas terbaik yang dirawat dengan teknologi kelas dunia.
Baca juga: Siswa Kelas 7 Ciptakan Robot Pertanian Maculer yang Unggul di Kompetisi Internasional
Salah satu yang menarik adalah microGREENS, yang ditanam dengan teknologi GREENS pod untuk ragam sumber pangan menggunakan inovasi teknologi canggih seperti artificial intelligence (AI), blockchain, dan Internet of Things (IoT).
Ada beberapa kelebihan mengapa teknologi ini terlihat menarik. Misalnya, GREENS pod bisa mengatur suhu, air, cahaya, kelembaban udara, nutrisi hingga oksigen secara otomatis. Hasilnya, sayur akan lebih terjamin dalam segi kebersihan, kesegaran, hingga kualitas nutrisinya. MicroGREENS diklaim memiliki kandungan nutrisi sekitar 39 kali lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran yang ditanam secara konvensional.
GREENS, Hyperlocal Metafarming Station (Sumber gambar: GREENS)
Sayuran akan dipanen dalam usia 9-15 hari, waktu yang dianggap tepat untuk membuat jaminan rasa yang segar karena sayur disajikan dalam keadaan masih hidup. Pengunjung GREENS diajak untuk menikmati sayuran bernutrisi yang diolah dengan teknologi tinggi ini dalam pengalaman dining atau kuliner yang baru.
“Setiap konsumen bisa mengetahui asal usul pangan dan kandungan nutrisi dari menu yang dihidangkan,” ungkap Erwin Gunawan selaku Co-Dounder & Chied Business Officer GREENS.
Tidak sampai disitu saja, menu makanan yang akan disajikan pada pengunjung juga diracik oleh ahli gizi. Tujuannya adalah untuk memastikan asupan gizi seimbang harian terpenuhi dengan konsumsi serat berupa sayur tadi.
GREENS, Hyperlocal Metafarming Station (Sumber gambar: GREENS)
Konsep transparasi yang ingin diberikan GREENS ini pun direncanakan akan semakin inovatif. Misalnya, memperlihatkan sistem pertanian multidimensi atau metafarming dengan mengajak konsumen untuk menjadi petaninya sendiri. Harapannya, pembukaan pertanian multidiemsi ini dapat menandai kemajuan teknologi agrikultur, sekaligus membuka kesadaran dan wawasan pada lapisan masyarakat tentang sumber pangan yang bergizi dan seimbang.
GREENS juga hadir dengan tujuan yang lebih luas lagi ke depannya, seperti menghadirkan sumber pangan yang baru dan hiperlokal, serta berkelanjutan dalam maraknya era metaverse. Misi lainnya adalah memperbaiki sistem pangan masyarakat agar lebih berkualitas, bernutrisi tinggi, dan terjaga keamanannya serta tentu saja kemudahan menjangkau sumber pangan yang lebih sehat ini.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.