Grup Teater asal Belanda Maas Theater and Dance Siap Pentaskan BullyBully di Yogyakarta
16 January 2023 |
13:13 WIB
Setelah sukses menggelar pertunjukan di Jambi dan Jakarta, pementasan teater musikal BullyBully dari Maas Theater & Dance akan dihelat di Yogyakarta. Pertunjukan ini bakal digelar di Auditorium Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta dan Pendhapa Art Space, masing-masing pada 18 dan 19 Januari 2023.
Maas Theater and Dance adalah kelompok teater dan tari yang berbasis di Rotterdam, Belanda. Sejumlah produksi pertunjukan teater dan tari yang telah mereka ciptakan selalu memiliki hubungan yang kuat antara penonton dan penampil di atas panggung.
Dengan berbagai alat dan metode teatrikal untuk menyampaikan cerita yang ringan dan mudah dipahami, kelompok seni ini menawarkan cerita yang aksesibel dan fantastis, yang diceritakan oleh para pemain dengan cara yang baru dan orisinal.
Begitu pun dalam pertunjukan BullyBully, mereka mencoba membuka wawasan tentang isu serius dengan cara yang menyenangkan dan mudah diakses, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Pertunjukan perdana mereka di Indonesia ini didukung oleh Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis.
Baca juga: Menyimak Dialog Teater & Film di Pertunjukan Silang Media Setelah Lewat Djam Malam
Pertunjukan BullyBully menampilkan kisah tentang dua dunia yang berbeda antara dunia anak-anak dan orang-orang dewasa. Pertunjukan ini mencoba membuka wawasan kepada penontonnya tentang benturan di tengah dua dunia yang berbeda yang bertemu dalam satu kisah.
Dikonseptualisasikan dan disutradarai oleh René Geerlings, musikal ini menampilkan dua pemain, banyak lagu, pertengkaran lucu, sedikit pertentangan, dan akhir yang bahagia.
Geerlings mengatakan sama seperti pertunjukan sebelumnya yang telah dia garap, dalam BullyBully dia mencoba mengangkat isu yang besar dan rumit tapi sekaligus bagus untuk disajikan dalam pementasan. Meski begitu, dia memastikan pementasan ini dapat dipahami penonton anak-anak.
Lewat pertunjukan ini, Geerlings ingin menyampaikan bahwa anak-anak di mana pun di dunia ini harus dapat mengungkapkan pikiran mereka dan bersikap kritis terhadap lingkungan sekitar. "Orang dewasa sering berpikir bahwa mereka tahu yang terbaik, tetapi kita tidak boleh lupa mendengarkan anak-anak,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi.
Sebelum BullyBully, Maas Theater and Dance sendiri pernah berkolaborasi dengan Erasmus Huis dengan menampilkan pertunjukan daring bertajuk Whoops! pada 2021 lalu.
Sementara itu, Direktur Erasmus Huis, Yolande Melsert mengatakan tahun ini pihaknya ingin menarik penonton muda untuk datang dan menonton pertunjukan secara langsung. Menurutnya, BullyBully adalah sebuah pementasan yang dapat dinikmati oleh keluarga.
Yolande menjelaskan di Belanda, seni pertunjukan yang mengangkat tentang dunia anak digarap dengan serius dan kualitas yang tinggi. Sebagai sebuah kelompok masyarakat, opini, perasaan, dan penilaian anak-anak dianggap murni dan karena belum dipengaruhi oleh kondisi politik maupun ekonomi.
"Maas Theater and Dance adalah salah satu kelompok teater terbesar dan terpenting di Belanda. Saya sangat bangga dapat mempresentasikan pertunjukan peraih penghargaan ini di Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Lakon AUM & Absurditas Teater Mandiri yang Memukau
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Maas Theater and Dance adalah kelompok teater dan tari yang berbasis di Rotterdam, Belanda. Sejumlah produksi pertunjukan teater dan tari yang telah mereka ciptakan selalu memiliki hubungan yang kuat antara penonton dan penampil di atas panggung.
Dengan berbagai alat dan metode teatrikal untuk menyampaikan cerita yang ringan dan mudah dipahami, kelompok seni ini menawarkan cerita yang aksesibel dan fantastis, yang diceritakan oleh para pemain dengan cara yang baru dan orisinal.
Begitu pun dalam pertunjukan BullyBully, mereka mencoba membuka wawasan tentang isu serius dengan cara yang menyenangkan dan mudah diakses, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Pertunjukan perdana mereka di Indonesia ini didukung oleh Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis.
Baca juga: Menyimak Dialog Teater & Film di Pertunjukan Silang Media Setelah Lewat Djam Malam
Pertunjukan BullyBully menampilkan kisah tentang dua dunia yang berbeda antara dunia anak-anak dan orang-orang dewasa. Pertunjukan ini mencoba membuka wawasan kepada penontonnya tentang benturan di tengah dua dunia yang berbeda yang bertemu dalam satu kisah.
Dikonseptualisasikan dan disutradarai oleh René Geerlings, musikal ini menampilkan dua pemain, banyak lagu, pertengkaran lucu, sedikit pertentangan, dan akhir yang bahagia.
Geerlings mengatakan sama seperti pertunjukan sebelumnya yang telah dia garap, dalam BullyBully dia mencoba mengangkat isu yang besar dan rumit tapi sekaligus bagus untuk disajikan dalam pementasan. Meski begitu, dia memastikan pementasan ini dapat dipahami penonton anak-anak.
Lewat pertunjukan ini, Geerlings ingin menyampaikan bahwa anak-anak di mana pun di dunia ini harus dapat mengungkapkan pikiran mereka dan bersikap kritis terhadap lingkungan sekitar. "Orang dewasa sering berpikir bahwa mereka tahu yang terbaik, tetapi kita tidak boleh lupa mendengarkan anak-anak,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi.
Sebelum BullyBully, Maas Theater and Dance sendiri pernah berkolaborasi dengan Erasmus Huis dengan menampilkan pertunjukan daring bertajuk Whoops! pada 2021 lalu.
Sementara itu, Direktur Erasmus Huis, Yolande Melsert mengatakan tahun ini pihaknya ingin menarik penonton muda untuk datang dan menonton pertunjukan secara langsung. Menurutnya, BullyBully adalah sebuah pementasan yang dapat dinikmati oleh keluarga.
Yolande menjelaskan di Belanda, seni pertunjukan yang mengangkat tentang dunia anak digarap dengan serius dan kualitas yang tinggi. Sebagai sebuah kelompok masyarakat, opini, perasaan, dan penilaian anak-anak dianggap murni dan karena belum dipengaruhi oleh kondisi politik maupun ekonomi.
"Maas Theater and Dance adalah salah satu kelompok teater terbesar dan terpenting di Belanda. Saya sangat bangga dapat mempresentasikan pertunjukan peraih penghargaan ini di Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Lakon AUM & Absurditas Teater Mandiri yang Memukau
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.