Menyimak Dialog Teater & Film di Pertunjukan Silang Media Setelah Lewat Djam Malam
29 November 2022 |
15:44 WIB
Seiring dengan perkembangan seni dan media, sebuah pertunjukan kini tak hanya disajikan lewat pentas dramaturgi. Tetapi, bisa juga disuguhkan dengan memasukkan media lain seperti film. Pertunjukan ini disebut sebagai silang-media.
Bukan sekadar alih wahana yang memindahkan ekspresi seni dari satu wahana ke wahana lain, pertunjukan silang-media mempertemukan dan mendialogkan wahana atau media yang berbeda-beda sebagai satu kesatuan ekspresi.
Format pertunjukan ini akan digunakan untuk merespon dan mendialogkan kembali salah satu film legendaris karya Usmar Ismail, Lewat Djam Malam, melalui pementasan teater bertajuk Setelah Lewat Djam Malam.
Film Lewat Djam Malam yang diproduksi tahun 1954 merupakan film klasik yang ditulis oleh Asrul Sani dan disutradarai oleh Usmar Ismail. Film ini menjadi suatu perenungan atas tema kebangsaan dan kedaulatan individu dalam dunia modern.
Baca juga: Pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam Siap Digelar, Silang Media Teater & Film
Tema itu disampaikan melalui kisah Iskandar, seorang mantan pejuang kemerdekaan yang berusaha memasuki dan beradaptasi dengan dunia baru, kehidupan pasca kemerdekaan, yang berbeda dengan yang dia bayangkan sebelumnya.
Pertemuannya dengan kekasihnya, Norma, serta rekan-rekan perjuangannya dahulu dan sesosok perempuan yang mengesankannya, Laila, tak membuat Iskandar bisa menghindar dari perasaan asing atas dunia baru yang dia masuki.
Menurut Produser Yulia Evina Bhara, Lewat Djam Malam merupakan salah satu tonggak penting perfilman Indonesia. Selain itu, secara tema dan estetika, film ini juga dinilai penting untuk direspon dan didialogkan kembali saat ini.
Lewat pertunjukan silang media, Yulia mengatakan pihaknya ingin merespon film tersebut dengan cara yang baru dalam kerja kolaborasi banyak pihak terutama para seniman muda.
"Semoga pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam ini dapat mempertemukan penonton film dan teater untuk mengalami sebuah pertunjukan segar, berbeda dan mengesankan untuk akhir tahun mereka," ujarnya kepada Hypeabis.id, baru-baru ini.
Sutradara Yudi Ahmad Tajudin mengatakan berbeda dengan alih wahana, dalam pertunjukan silang media Setelah Lewat Djam Malam, film yang menjadi pijakan karya akan hadir dan menjadi bagian ekspresi baru di atas panggung.
"Ada dialog antara film dan panggung. Film akan mempengaruhi pertunjukan, dan pertunjukan juga akan mempengaruhi film," katanya.
Yudi menambahkan, sebagai suatu pertunjukan, Setelah Lewat Djam Malam merupakan suatu dialog antar generasi tentang paham kebangsaan yang terjadi pada era 1950-an seperti dalam film yang dilihat dengan konteks hari ini.
"Bagaimana kami memaknainya dan memantulkannya pada kenyataan hari ini. Pada titik inilah kami berharap banyak penonton muda yang datang sehingga kita bisa membicarakan isu penting ini," tambahnya.
Dalam proses mengelaborasi keduanya menjadi sebuah pertunjukan yang utuh, papar Yudi, diolah berdasarkan konteks ide, artistik, hingga visi para kolaborator yang terlibat mulai dari aktor, pemusik, hingga visual designer.
Namun, pria yang dikenal sebagai aktor juga itu mengatakan tantangan terbesar dalam menggarap pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam adalah menyatukan dua logika teknis dari dua media yang berbeda.
"Bagaimana logika kamera dan logika panggung muncul dan apakah terlihat sebagai sebuah dialog. Tentunya ada teknikal yang menantang," ujarnya.
Sebab, tak sekadar mempertemukan dua media yang berbeda, pertunjukan ini juga hendak mengaktualisasi konten film baik secara bentuk maupun cara penyampaiannya kepada penonton.
"Ada perspektif yang kami coba sodorkan bagaimana paham kebangsaan yang ditawarkan oleh film Lewat Djam Malam bisa kita dialogkan kembali hari ini," imbuhnya.
Pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam akan dimainkan oleh beberapa figur publik dari berbagai latar belakang mulai dari aktor, penyanyi, hingga penari. Mereka adalah Reza Rahadian, Lukman Sardi, Dira Sugandi, Sal Priadi, Kelly Tandiono, Josh Marcy, serta para penari Dansity.
Yudi mengatakan para aktor yang terlibat dipilih berdasarkan latar belakang mereka yang juga aktif dalam dunia perfilman. Alasan lain juga adalah kesesuaian aktor dengan karakter yang diperankan termasuk visi sang sutradara dalam menggarap pertunjukan.
Adapun, pertunjukan silang media Setelah Lewat Djam Malam akan dipentaskan pada 2 & 3 Desember 2022 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Bukan sekadar alih wahana yang memindahkan ekspresi seni dari satu wahana ke wahana lain, pertunjukan silang-media mempertemukan dan mendialogkan wahana atau media yang berbeda-beda sebagai satu kesatuan ekspresi.
Format pertunjukan ini akan digunakan untuk merespon dan mendialogkan kembali salah satu film legendaris karya Usmar Ismail, Lewat Djam Malam, melalui pementasan teater bertajuk Setelah Lewat Djam Malam.
Film Lewat Djam Malam yang diproduksi tahun 1954 merupakan film klasik yang ditulis oleh Asrul Sani dan disutradarai oleh Usmar Ismail. Film ini menjadi suatu perenungan atas tema kebangsaan dan kedaulatan individu dalam dunia modern.
Baca juga: Pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam Siap Digelar, Silang Media Teater & Film
Tema itu disampaikan melalui kisah Iskandar, seorang mantan pejuang kemerdekaan yang berusaha memasuki dan beradaptasi dengan dunia baru, kehidupan pasca kemerdekaan, yang berbeda dengan yang dia bayangkan sebelumnya.
Pertemuannya dengan kekasihnya, Norma, serta rekan-rekan perjuangannya dahulu dan sesosok perempuan yang mengesankannya, Laila, tak membuat Iskandar bisa menghindar dari perasaan asing atas dunia baru yang dia masuki.
Menurut Produser Yulia Evina Bhara, Lewat Djam Malam merupakan salah satu tonggak penting perfilman Indonesia. Selain itu, secara tema dan estetika, film ini juga dinilai penting untuk direspon dan didialogkan kembali saat ini.
Lewat pertunjukan silang media, Yulia mengatakan pihaknya ingin merespon film tersebut dengan cara yang baru dalam kerja kolaborasi banyak pihak terutama para seniman muda.
"Semoga pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam ini dapat mempertemukan penonton film dan teater untuk mengalami sebuah pertunjukan segar, berbeda dan mengesankan untuk akhir tahun mereka," ujarnya kepada Hypeabis.id, baru-baru ini.
Dialog Teater & Film
Sutradara Yudi Ahmad Tajudin mengatakan berbeda dengan alih wahana, dalam pertunjukan silang media Setelah Lewat Djam Malam, film yang menjadi pijakan karya akan hadir dan menjadi bagian ekspresi baru di atas panggung."Ada dialog antara film dan panggung. Film akan mempengaruhi pertunjukan, dan pertunjukan juga akan mempengaruhi film," katanya.
Yudi menambahkan, sebagai suatu pertunjukan, Setelah Lewat Djam Malam merupakan suatu dialog antar generasi tentang paham kebangsaan yang terjadi pada era 1950-an seperti dalam film yang dilihat dengan konteks hari ini.
"Bagaimana kami memaknainya dan memantulkannya pada kenyataan hari ini. Pada titik inilah kami berharap banyak penonton muda yang datang sehingga kita bisa membicarakan isu penting ini," tambahnya.
Dalam proses mengelaborasi keduanya menjadi sebuah pertunjukan yang utuh, papar Yudi, diolah berdasarkan konteks ide, artistik, hingga visi para kolaborator yang terlibat mulai dari aktor, pemusik, hingga visual designer.
Namun, pria yang dikenal sebagai aktor juga itu mengatakan tantangan terbesar dalam menggarap pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam adalah menyatukan dua logika teknis dari dua media yang berbeda.
"Bagaimana logika kamera dan logika panggung muncul dan apakah terlihat sebagai sebuah dialog. Tentunya ada teknikal yang menantang," ujarnya.
Sebab, tak sekadar mempertemukan dua media yang berbeda, pertunjukan ini juga hendak mengaktualisasi konten film baik secara bentuk maupun cara penyampaiannya kepada penonton.
"Ada perspektif yang kami coba sodorkan bagaimana paham kebangsaan yang ditawarkan oleh film Lewat Djam Malam bisa kita dialogkan kembali hari ini," imbuhnya.
Pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam akan dimainkan oleh beberapa figur publik dari berbagai latar belakang mulai dari aktor, penyanyi, hingga penari. Mereka adalah Reza Rahadian, Lukman Sardi, Dira Sugandi, Sal Priadi, Kelly Tandiono, Josh Marcy, serta para penari Dansity.
Yudi mengatakan para aktor yang terlibat dipilih berdasarkan latar belakang mereka yang juga aktif dalam dunia perfilman. Alasan lain juga adalah kesesuaian aktor dengan karakter yang diperankan termasuk visi sang sutradara dalam menggarap pertunjukan.
Adapun, pertunjukan silang media Setelah Lewat Djam Malam akan dipentaskan pada 2 & 3 Desember 2022 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.