Bukan Border Collie, Ini Ras Anjing Paling Pintar di Dunia
15 January 2023 |
16:30 WIB
1
Like
Like
Like
Dengan naluri menggembala dan latar belakang pekerjaannya, Border Collie sering kali dianggap sebagai ras anjing terpintar di dunia. Namun, para ilmuan dari University of Helsinki di Finlandia telah menerbitkan penelitian terbaru yang menyatakan bahwa Belgian Malinois mungkin adalah anjing paling cerdas.
Dalam penelitian terbaru ini, lebih dari 1.000 anjing dari 13 ras berbeda menjalani pengujian kecerdasan yang ketat, yang berfokus pada sifat dan perilaku kognitif. Hasil penelitian itu cukup mengejutkan karena dua ras anjing yang paling dicintai seperti Labrador berada di urutan kesembilan dan Golden Retriever menempati posisi terakhir.
Sama-sama anjing gembala dengan Collies, Belgian Malinois meraih peringkat pertama dengan 35 poin dari 39 sehingga bisa dibilang unggul di hampir setiap ujian yang dilakukan dalam penelitian. Di tempat kedua ada Border Collies dengan 26 poin, diikuti oleh ras German Hovawart dengan 25 poin.
Baca juga: Dog Talent Academy, Gali Talenta Anabul Kesayangan
Belgian Malinois adalah pilihan populer bagi mereka yang mencari anjing untuk menjadi hewan pelacak, penjaga, atau polisi yang baik, tetapi mereka juga membuktikan diri mereka mandiri, pemecah masalah yang baik, cepat tanggap, dan pandai membaca manusia. Labrador dan Golden Retriever yang populer mendapat skor sedikit lebih rendah. Meskipun mereka unggul dalam satu bidang: interpretasi gerak tubuh manusia.
Salah satu tugas yang diberikan kepada para anjing dalam penelitian adalah mereka diberi dua mangkuk makanan, di mana satu diisi penuh dan satu lagi kosong. Idenya adalah untuk melihat apakah mereka dapat mengidentifikasi mangkuk mana yang kosong. Namun, data mengungkapkan tidak ada perbedaan antara ras anjing untuk tugas ini.
Ada juga tugas untuk mengukur kognisi anjing, di mana anjing harus memutar di sekitar pagar transparan berbentuk V untuk mengakses makanan yang bisa dilihatnya, ini diterapkan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah hewan tersebut.
Tugas lainnya yang diterapkan adalah para peneliti mereka ‘tugas yang tidak dapat diselesaikan’ – makanan ditempatkan di dalam kotak yang tidak bisa dibuka, tugas ini untuk melihat seberapa cepat mereka mencari bantuan manusia dan menentukan seberapa mandiri mereka.
Selain itu, tugas untuk mengukur kemampuan membaca gerakan manusia dinilai dengan bagaimana mereka merespons lima gerakan manusia: menunjuk konstan, menunjuk singkat, menunjuk dengan kaki, menunjuk sesuatu sambil menghadap ke arah lain dan mengikuti pandangan.
Dikutip dari Telegraph, Saara Junttila, penulis studi dan peneliti PhD dalam kognisi anjing di University of Helsinki, mengatakan sebagian besar breed yang dipelajari memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri. 'Misalnya, Labrador Retriever sangat pandai membaca gerak tubuh manusia, tetapi tidak begitu pandai dalam kemampuan pemecahan masalah spasial,' katanya.
Sedang Belgia Malionis berada di urutan teratas untuk tugas membaca gerakan manusia dan tugas V-detour, dan merupakan anjing ras kelima yang paling mandiri.
Baca juga: Ini Alasan Shiba Inu Jadi Anjing Ras Paling Spesial di Jepang
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dalam penelitian terbaru ini, lebih dari 1.000 anjing dari 13 ras berbeda menjalani pengujian kecerdasan yang ketat, yang berfokus pada sifat dan perilaku kognitif. Hasil penelitian itu cukup mengejutkan karena dua ras anjing yang paling dicintai seperti Labrador berada di urutan kesembilan dan Golden Retriever menempati posisi terakhir.
Sama-sama anjing gembala dengan Collies, Belgian Malinois meraih peringkat pertama dengan 35 poin dari 39 sehingga bisa dibilang unggul di hampir setiap ujian yang dilakukan dalam penelitian. Di tempat kedua ada Border Collies dengan 26 poin, diikuti oleh ras German Hovawart dengan 25 poin.
Baca juga: Dog Talent Academy, Gali Talenta Anabul Kesayangan
(Sumber gambar: Unsplash/Gerri Van der Walt)
Salah satu tugas yang diberikan kepada para anjing dalam penelitian adalah mereka diberi dua mangkuk makanan, di mana satu diisi penuh dan satu lagi kosong. Idenya adalah untuk melihat apakah mereka dapat mengidentifikasi mangkuk mana yang kosong. Namun, data mengungkapkan tidak ada perbedaan antara ras anjing untuk tugas ini.
Ada juga tugas untuk mengukur kognisi anjing, di mana anjing harus memutar di sekitar pagar transparan berbentuk V untuk mengakses makanan yang bisa dilihatnya, ini diterapkan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah hewan tersebut.
Tugas lainnya yang diterapkan adalah para peneliti mereka ‘tugas yang tidak dapat diselesaikan’ – makanan ditempatkan di dalam kotak yang tidak bisa dibuka, tugas ini untuk melihat seberapa cepat mereka mencari bantuan manusia dan menentukan seberapa mandiri mereka.
Selain itu, tugas untuk mengukur kemampuan membaca gerakan manusia dinilai dengan bagaimana mereka merespons lima gerakan manusia: menunjuk konstan, menunjuk singkat, menunjuk dengan kaki, menunjuk sesuatu sambil menghadap ke arah lain dan mengikuti pandangan.
Dikutip dari Telegraph, Saara Junttila, penulis studi dan peneliti PhD dalam kognisi anjing di University of Helsinki, mengatakan sebagian besar breed yang dipelajari memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri. 'Misalnya, Labrador Retriever sangat pandai membaca gerak tubuh manusia, tetapi tidak begitu pandai dalam kemampuan pemecahan masalah spasial,' katanya.
Sedang Belgia Malionis berada di urutan teratas untuk tugas membaca gerakan manusia dan tugas V-detour, dan merupakan anjing ras kelima yang paling mandiri.
Baca juga: Ini Alasan Shiba Inu Jadi Anjing Ras Paling Spesial di Jepang
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.