Aisul Yanto dan Andi Suandi dikenal dengan lukisan non figuratif dan abstrak. (Sumber gambar: Balai Budaya Jakarta)

Mengenang Aisul Yanto & Andi Suandi Penggerak Komunitas Seni Rupa di Jakarta

15 January 2023   |   16:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Like
Nama Aisul Yanto dan Andi Suandi tidak bisa dipisahkan dari pergolakan sejarah seni rupa di Jakarta. Keduanya, merupakan motor penggerak kelompok Himpunan Pelukis Jakarta (HIPTA) yang berdiri pada 1987, yakni sebuah komunitas para perupa yang memiliki banyak anggota di dalamnya.

Kelak, setelah beberapa tahun berjalan, kelompok tersebut bermetamorfosis menjadi Perupa Jakarta Raya (Peruja) yang masih berjalan hingga hari ini. Keduanya pun dikenal sebagai tokoh garda terdepan yang terus merangkul para seniman untuk berkarya di Balai Budaya Jakarta.

Begitu ungkapan Gogor Purwoko, pelukis yang menjadi koordinator pameran bertajuk In memoriam Aisul Yanto dan Andi Suandi yang digelar di Balai Budaya, Jakarta. Pemeran lukisan yang diikuti 50 seniman ini diadakan pada 14-22 Januari 2023 sebagai bentuk kenangan terhadap dua seniman itu.

Baca jugaMengenang Seniman Nashar, Melawan Kritik dengan Karya

"Mas Aisul ini juga menggagas catatan mengenai sejarah Balai Budaya Jakarta yang hingga saat ini masih disimpan. Memang sedianya akan segera dibukukan, karena penting banget, sebab membahas mengenai tempat bersejarah  yang melahirkan banyak tokoh-tokoh sastra dan seni rupa di Indonesia," papar Gogor.

Para anggota Peruja dan seniman lain pun turut memamerkan karya terbaiknya sebagai bentuk kenangan. Sederet lukisan pun bisa disimak, seperti karya Chrysnanda Dwi Laksana berjudul Perjalanan Hidup, kanvas akrilik (68 X 96 cm). Karya tersebut menggambarkan sosok mahluk bersayap layaknya malaikat bersayap yang menggotong manusia.
 

sumber gambar (Balai Budaya Jakarta)

sumber gambar (Balai Budaya Jakarta)


Seniman Ireng Halimun juga merespon pameran dengan menampilkan karya bertajuk Dua Abstrakis, cat akrilik di atas kanvas, (50 X 50 cm). Dalam lukisan tersebut, perupa yang juga jurnalis itu menampilkan sosok Aisul Yanto dan Andi Suandi yang tengah tersenyum dengan latar totol-totol cerah.

Kemudian terdapat juga karya bertajuk Selamat Jalan, karya perupa RB.Ali, akrilik di atas kanvas, (30 X 60 cm) dengan nuansa raw. Dalam lukisan ini perupa tersebut menampilkan gambar tangan dengan catatan berwarna biru hingga tulisan 'perjalanan' dalam sebuah anak tangga. 
 

Duo Pelukis Non Figuratif dan Abstrak

Mayek Prayitno, perupa yang menulis pengantar pameran In Memoriam Aisul Yanto dan Andi menuturkan gaya lukisan dua motor penggerak seni rupa di Jakarta itu akrab dikenal dengan lukisan non figuratif dan abstrak. Bahkan, sering menampilkan karya dengan nilai spiritual dan terkesan meditatif.

"Mas Aisul itu banyak dipengaruhi karya motif batik Majapahit, agak spiritual juga, makanya ada banyak titik-titik di karyanya. Kalau mas Andi Suandi itu banyak menghadirkan karya abstraksi yang mewakili pikiran-pikirannya dalam seni rupa," papar seniman lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.
 

Sumber gambar (hypeabis.id/ Prasetyo Agung)

Sumber gambar (hypeabis.id/ Prasetyo Agung)

Menurutnya, dalam acara mengenang sosok pelukis figuratif dan abstrak itu, teman-teman seniman di Peruja menampilkan karya mulai dari dua dimensi dan tiga dimensi. Meskipun ada juga yang merespon hal lain yang tidak berhubungan dengan tema yang diangkat. Tetapi hal itu juga menunjukkan keberagaman dalam merespon sang seniman.

"Ada yang merespon beberapa karya Mas Aisul dan Andi Suandi untuk dijadikan karya lagi, atau gagasan yang direspon oleh teman yang ikut pameran. Tapi ada juga yang merespon hal lain yang tidak berhubungan, jadi sangat variatif," papar Mayek.

Agus Suandi merupakan seniman lulusan IKIP Jakarta yang sempat mengajar seni rupa di sekolah Al Azhar, Pondok Labu. Adapun, Aisul Yanto merupakan seniman kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur dan dikenal lewat karya-karyanya yang non figuratif tapi merefleksikan semangat sebuah energi. Keduanya meninggal pada 13 dan 14 Oktober 2022.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla
 

SEBELUMNYA

Investasi Safe Haven Mulai Dilirik Pada Tahun Resesi, SBN Bisa Jadi Pilihan

BERIKUTNYA

4 Ide Staycation di PIK, Cocok untuk Healing Bareng Keluarga

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: