Intip Kecanggihan Cyber Drone 9, Teknologi Patroli Internet Siap Sergap Konten Hoaks
10 January 2023 |
21:31 WIB
Baru-baru ini Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate mengungkap hasil kerja teknologi dari sistem siber yang dibuat atas dukungan kementeriannya bernama Cyber Drone 9. Bisa dikatakan, teknologi inilah yang bertindak sebagai patroli pengawas keamanan dan keaslian informasi di jagat internet di Indonesia.
Jhonny menyampaikan jika sistem Cyber Drone 9 tersebut berhasil menangkal lebih dari 1.300 informasi hoaks menjelang penyelenggaran Pemilu 2024 mendatang. Menjelang Pemilu tahun depan, Cyber Drone 9 tersebut berfungsi mengawasi informasi hoaks hingga ujaran kebencian di ruang digital.
Baca juga: Mavic 3 Classic, Drone Seri Terbaru Dari DJI yang Pas Buat Ngonten
Dilansir dari situs Kominfo, Cyber Drone 9 merupakan sistem pengganti sistem pemblokiran konten negatif yang sebelumnya bernama Trust+ yang sudah dihentikan.
Cyber Drone 9 ini menjadi sistem terbaru milik Kominfo yang menjalankan fungsi sama yaitu untuk mempercepat cara kerja melawan konten yang bersifat negatif. Cyber Drone 9 ini hadir sejak 2018 lalu membantu Kominfo memberantas konten-konten tersebut.
Yang menjadi teknologi pembeda dan lebih mutakhir pada Cyber Drone 9 dibanding Trust+ ini adalah tambahan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence yang membuat kerja mesin sensor internet bekerja lebih canggih.
Sistem ini terletak di Gedung Kominfo tepatnya di lantai 8 dalam sebuah ruangan khusus yang dibantu oleh puluhan orang tim untuk mempercepat proses pencarian konten negatif selama 24 jam penuh.
Di Gedung Kominfo tersebut, Cyber Drone memiliki dua ruangan yang dipisahkan antara Security Operation Center atau SOC Room dan War Room. SOC Room merupakan ruang utama yang menjadi tempat memantau aktivitas internet. Disini juga konten negatif dipilah dan dikendalikan.
Proses seleksi akan berlanjut di War Room. Di ruangan ini, pengambilan keputusan untuk menyeleksi konten negatif yang sudah dipantau di SOC Room dilakukan. Tim akan memverifikasi ulang konten-konten itu dengan seksama sebelum akhirnya memutuskan konten tersebut dicabut aksesnya dari internet Indonesia.
Cyber Drone 9 bekerja dengan cara memfilter IP, URL dan lainnya yang terkait dengan konten berunsur negatif. Sistem ini juga berjalan di router dengan cara memantau aliran data secara real time dalam satu hari penuh. Jika Cyber Drone 9 mendeteksi konten negatif, maka sistemnya akan langsung menindak aliran tersebut dengan otomatis.
Secara umum, Cyber Drone adalah sistem pembantu Kominfo untuk memberi data informasi dari ribuan situs akaun penyebar hoaks dan konten negatif.
Konten negatif yang akan terseleksi termasuk juga perjudian, pornografi, ideologi radikal, penipuan dan lainnya. Jadi bisa dikatakan, manusia tetap menjadi penyeleksi akhir dari konten-konten negatif yang ditampilkan oleh Cyber Drone 9 ini.
Editor: Fajar Sidik
Jhonny menyampaikan jika sistem Cyber Drone 9 tersebut berhasil menangkal lebih dari 1.300 informasi hoaks menjelang penyelenggaran Pemilu 2024 mendatang. Menjelang Pemilu tahun depan, Cyber Drone 9 tersebut berfungsi mengawasi informasi hoaks hingga ujaran kebencian di ruang digital.
Baca juga: Mavic 3 Classic, Drone Seri Terbaru Dari DJI yang Pas Buat Ngonten
Dilansir dari situs Kominfo, Cyber Drone 9 merupakan sistem pengganti sistem pemblokiran konten negatif yang sebelumnya bernama Trust+ yang sudah dihentikan.
Cyber Drone 9 ini menjadi sistem terbaru milik Kominfo yang menjalankan fungsi sama yaitu untuk mempercepat cara kerja melawan konten yang bersifat negatif. Cyber Drone 9 ini hadir sejak 2018 lalu membantu Kominfo memberantas konten-konten tersebut.
Ruang Cyber Drone 9 (Sumber gambar: Kominfo)
Yang menjadi teknologi pembeda dan lebih mutakhir pada Cyber Drone 9 dibanding Trust+ ini adalah tambahan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence yang membuat kerja mesin sensor internet bekerja lebih canggih.
Sistem ini terletak di Gedung Kominfo tepatnya di lantai 8 dalam sebuah ruangan khusus yang dibantu oleh puluhan orang tim untuk mempercepat proses pencarian konten negatif selama 24 jam penuh.
Di Gedung Kominfo tersebut, Cyber Drone memiliki dua ruangan yang dipisahkan antara Security Operation Center atau SOC Room dan War Room. SOC Room merupakan ruang utama yang menjadi tempat memantau aktivitas internet. Disini juga konten negatif dipilah dan dikendalikan.
Proses seleksi akan berlanjut di War Room. Di ruangan ini, pengambilan keputusan untuk menyeleksi konten negatif yang sudah dipantau di SOC Room dilakukan. Tim akan memverifikasi ulang konten-konten itu dengan seksama sebelum akhirnya memutuskan konten tersebut dicabut aksesnya dari internet Indonesia.
Cyber Drone 9 bekerja dengan cara memfilter IP, URL dan lainnya yang terkait dengan konten berunsur negatif. Sistem ini juga berjalan di router dengan cara memantau aliran data secara real time dalam satu hari penuh. Jika Cyber Drone 9 mendeteksi konten negatif, maka sistemnya akan langsung menindak aliran tersebut dengan otomatis.
Secara umum, Cyber Drone adalah sistem pembantu Kominfo untuk memberi data informasi dari ribuan situs akaun penyebar hoaks dan konten negatif.
Konten negatif yang akan terseleksi termasuk juga perjudian, pornografi, ideologi radikal, penipuan dan lainnya. Jadi bisa dikatakan, manusia tetap menjadi penyeleksi akhir dari konten-konten negatif yang ditampilkan oleh Cyber Drone 9 ini.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.