Meja kerja Soedjatmoko yang ditampilkan dalam pameran arsip Membaca Soedjatmoko dari Rumah dan Ingatan (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Melihat Perjalanan Soedjatmoko dalam Pameran Arsip di Kediamannya

10 January 2023   |   11:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Sebagai sebuah bangsa yang besar, Indonesia tak lepas dari peran dan jasa para pemikirnya. Salah satunya adalah Soedjatmoko, yang sepanjang hidupnya terus bergumul dengan persoalan-persoalan besar yang dihadapi bangsa dan dunia. Lantas mengembangkannya menjadi pemikiran-pemikiran yang mendahului zamannya.

Untuk merunut lagi sejumlah momen penting dalam kiprahnya, baik sebagai seorang intelektual maupun seorang manusia dengan berbagai dinamika kehidupannya, keluarga mendiang Soedjatmoko menggelar pameran arsip bertajuk Membaca Soedjatmoko dari Rumah dan Ingatan.

Pameran ini diselenggarakan pada 10-14 Januari 2023 di kediamannya di Menteng, Jakarta. Di rumah Soedjatmoko, keluarganya menyimpan banyak arsip berupa dokumen, foto, surat/korespondensi, dan arsip lain yang menarik untuk ditelisik. 

Baca jugaMenelusuri Imaji Seniman Jepang Chiharu Shiota dalam Pameran The Soul Trembles
 

c

Acara pembukaan pameran arsip Membaca Soedjatmoko dari Rumah dan Ingatan (Sumber gambar: Membaca Soedjatmoko)

Kegemaran menyimpan dan merapikan arsip perjalanan Soedjatmoko, dilakukan oleh Ratmini Gandasubrata, istri Soedjatmoko. Hal ini juga menjadi pemantik keluarga untuk menyajikannya dalam bentuk situs web di alamat www.membacasoedjatmoko.com, dan pameran untuk membaca juga melihat kembali bagaimana seorang intelektual hadir, tumbuh, dan mencurahkan pikirannya untuk sebuah bangsa. 

"Pameran ini merupakan penutup atas rangkaian kegiatan selama satu tahun, sejak 10 Januari 2022, memperingati 100 tahun Soedjatmoko dengan cara membaca gagasan-gagasannya dalam konteks hari ini dan ke depan,” ujar Kamala Chandrakirana, putri dari Soedjatmoko.

Dengan bersumber pada arsip-arsip yang disimpan-rawat oleh oleh keluarga Soedjatmoko, rangkaian pameran dan diskusi publik ini tidak hanya ingin memperlihatkan keterkaitan antara sejarah keluarga dengan sejarah nasional, tetapi juga hendak menyampaikan bahwa catatan-catatan kecil dan ingatan-ingatan personal yang dirawat secara telaten oleh orang-orang yang berada di sekitar tokoh cukup penting sebagai sumber rujukan sejarah. 

"Lebih dari enam dekade kami tidak pernah pindah dari rumah ini, jadi dokumen-dokumen serta buku-buku ayah kami yang selama ini dia simpan, memang masih ada," kata perempuan yang akrab disapa Nana itu. 

Bagi keluarga, gelaran memperingati seratus tahun usia Soedjatmoko juga menjadi momentum penemuan mereka dengan arsip dari pria yang akrab disapa Koko itu. Nana menjelaskan selama ini keluarga tidak pernah mencoba untuk membuka lemari-lemari arsip yang selama ini dirapikan oleh sang ibu, Ratmini.

"Jadi ini penemuan baru juga untuk kami. Semacam perkenalan baru lagi dengan ayah kami sebenarnya," ucapnya. 

Baca jugaAngkat Budaya Nusantara, Pameran artina Jadi Wajah Seni Rupa Kontemporer Indonesia
 

Pameran arsip Membaca Soedjatmoko dari Rumah dan Ingatan (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Pameran arsip Membaca Soedjatmoko dari Rumah dan Ingatan (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Hadir dalam acara pembukaan, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menuturkan kesadaran pengarsipan yang dilakukan oleh keluarga Soedjatmoko lalu membukanya untuk bisa diketahui publik merupakan hal yang sangat penting.

"Bahan-bahan seperti ini yang dapat membuat kita memahami dinamika sejarah itu jauh lebih baik. Bukan dari laporan-laporan yang sifatnya formal dari pemerintah," tuturnya.

Dia pun menambahkan bahwa arsip sejumlah dokumen dan tulisan yang ada dari Soedjatmoko dapat menjadi kontribusi penting bagi pemahaman publik mengenai periode sejarah pada zaman tersebut, sekaligus memberikan wawasan mengenai isu-isu penting yang masih bergulir hingga saat ini.

Pameran arsip ini dikuratori oleh Esha Tegar Putra, pegiat arsip, peneliti sekaligus jurnalis Kelana Wisnu. Selain menyuguhkan beragam arsip, pameran ini juga menampilkan karya respons dari Danya Adhalia, Banu Karim, Samitra Burgess, dan Liam Burgess.

Esha mengatakan pameran ini juga menjadi upaya untuk 'menaklukkan' rumah yang dijadikan sebagai galeri pameran tanpa mengotak-atik interiornya. Sebab, lanjutnya, ruang dan isinya menyimpan memori tersendiri bagi keluarga Soedjatmoko.

"Arsip-arsip Soedjatmoko yang dirawat oleh keluarga dan rumah tempat pameran ini mempunyai hubungan tak terpisahkan," katanya.

Selain pameran, serangkaian diskusi publik juga akan digelar untuk mendalami Soedjatmoko.  Tema-tema yang diangkat untuk diskusi tersebut adalah “Yang Muda Yang Bicara”, “Arsip Keluarga dan Catatan Kecil Lainnya”, “Kembali ke Akar, Pulang ke Sejarah” dan pemutaran film SOEDJATMOKO Jejak Akar Kultural Leluhur, serta  peluncuran Prisma: Seratus Tahun Soedjatmoko. 

Bagi Genhype yang ingin mengunjungi pameran dan mengikuti diskusi publiknya, bisa mendaftarkan diri melalui laman berikut ini.

Baca jugaDaftar Pameran Seni Rupa Januari 2023, KamiSketsa hingga Road to Jakarta Biennale

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

7 Fitur Menarik Game One Piece Odyssey, Rilis 13 Januari 2023

BERIKUTNYA

Ini Alasan Gareth Bale Pensiun Sebagai Pesepak Bola Profesional di Usia 33 Tahun

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: