Tayang di Disney+ Hotstar, Simak 4 Fakta Menarik Film The Menu
05 January 2023 |
10:51 WIB
Setelah tayang di bioskop, film The Menu kini bisa kalian tonton di platform Disney+ Hotstar. Disutradarai oleh Mark Mylod, The Menu merupakan film thriller-comedy yang menampilkan kisah pengalaman makan malam dengan cerita menegangkan. Film ini diproduksi oleh Searchlight Pictures dan A Hyperobject Industries/Gary Sanchez Production.
The Menu berkisah tentang pasangan muda, Margot (diperankan oleh Anya Taylor-Joy) dan Tyler (Nicholas Hoult) yang melakukan perjalanan ke pulau pesisir untuk makan di restoran eksklusif bernama Hawthorn.
Di restoran itu, ada seorang juru masak misterius tapi terkenal bernama Chef Julian Slowik (Ralph Fiennes), yang telah menyiapkan hidangan spesial untuk undangan yang terpilih.
Baca juga: Fakta Film Veronica yang Diklaim Sebagai Film Horor Terseram
Selain Margot dan Tyler, tamu lainnya adalah tiga teman mereka yang bekerja di bidang teknologi yakni Bryce, Soren, dan Dave. Ada juga pasangan kaya yang lebih tua dan klien tetap Hawthorn, Anne dan Richard, kritikus restoran terkenal bernama Lillian Bloom, dan editor majalah Ted yang diperankan oleh Paul Adelstein, serta bintang film paruh baya dengan asistennya.
Sepanjang malam di sebuah pulau pesisir, staf di Hawthorn yang dipimpin oleh jenderal Elsa (Hong Chau), melayani enam meja tamu, di mana masing-masing mewakili tipe pengunjung tertentu, yang telah membuat marah atau tidak menghormati Chef Slowik.
Mulai dari pelanggan lama yang tidak pernah puas, kritikus makanan yang sombong, hingga pencinta kuliner yang seakan tahu segalanya. Para undangan pun semakin menyadari motivasi Chef Slowik dari hidangan malam yang dibuat sang juru masak itu, dengan terbukanya rahasia-rahasia mengejutkan dan hidangan yang tidak terduga.
Sebelum menonton filmnya, yuk simak 4 fakta menarik film The Menu.
Cerita film The Menu yang ditulis oleh Will Tracy terinspriasi dari pengalamannya saat mengunjungi satu restoran mewah di pulau pribadi yang berlokasi di Bergen, Norwegia, beberapa tahun lalu. Perjalanan yang ditempuh menggunakan kapal dan lokasi restoran yang terpencil, menimbulkan pertanyaan di kepalanya.
"Kami terjebak di sini selama empat jam, bagaimana jika terjadi suatu kesalahan?” kata Tracy.
Tracy lantas membawa ide ini kepada Seith Ress, dan mereka membuat cerita yang unik dan menonjolkan pengalaman restoran kelas atas, dengan sentuhan keadaan yang tidak biasa, yaitu sisi gelap dari industri tersebut yang sangat terlihat dalam pengalaman fine dining tersebut.
Berbeda dengan film-film lainnya dimana para aktor dapat beristirahat pada saat mereka tidak melakukan adegan dalam skenario, sutradara sekaligus produser Mark Mylod mengharuskan para aktor untuk tetap di lokasi syuting dan menggunakan mikrofon pada setiap saat.
Hal ini dilakukan karena dia ingin para aktor bisa mendalami karakter masing-masing, sekaligus keperluan mengambil gambar secara 360 derajat pada setiap saat. Dengan begitu, ada beberapa adegan atau ekspresi aktor yang spontan tertangkap kamera walaupun mereka sedang tidak syuting.
Para pembuat film The Menu ingin hidangan yang disajikan juga turut menampilkan emosi dan kegilaan yang ada di dalam film ini. Maka dari itu, mereka berkolaborasi dengan chef ternama, Dominique Crenn yang telah mendapatkan tiga bintang Michelin untuk restorannya di San Fransisco, Atelier Crenn.
Chef Dominique Crenn bersama Executive Pastry Chef, Juan Contreras, dan Food Stylist, Kendall Gensler, menciptakan makanan-makanan yang memiliki nilai seni dan juga terlihat indah di depan kamera, namun tetap bisa dinikmati.
Untuk menampilkan pengalaman fine dining yang sesungguhnya, akurasi dalam penampilan karakter, dengan desain kostum, rambut, dan tata rias merupakan elemen penting dalam film ini.
Perancang kostum Amy Westcott, bahkan sampai meneliti restoran berbintang Michelin, melihat foto koki dan tipe orang yang biasanya sering mengunjunginya untuk mendesain kostum para karakter film The Menu.
“Dia [Mark Mylod] ingin semua benar-benar akurat sehingga orang-orang yang bekerja di dunia ini akan memahaminya,” jelas Westcott.
Selain detail yang harus benar, sang desainer juga menambahkan beberapa elemen dan detail tersembunyi yang harus dilihat dengan seksama dalam kostum-kostum yang dirancangnya. Salah satu contohnya adalah kerah baju sang Koki yang menampilkan kerah Mandarin untuk memberikan kesan sosok dengan otoritas tinggi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
The Menu berkisah tentang pasangan muda, Margot (diperankan oleh Anya Taylor-Joy) dan Tyler (Nicholas Hoult) yang melakukan perjalanan ke pulau pesisir untuk makan di restoran eksklusif bernama Hawthorn.
Di restoran itu, ada seorang juru masak misterius tapi terkenal bernama Chef Julian Slowik (Ralph Fiennes), yang telah menyiapkan hidangan spesial untuk undangan yang terpilih.
Baca juga: Fakta Film Veronica yang Diklaim Sebagai Film Horor Terseram
Selain Margot dan Tyler, tamu lainnya adalah tiga teman mereka yang bekerja di bidang teknologi yakni Bryce, Soren, dan Dave. Ada juga pasangan kaya yang lebih tua dan klien tetap Hawthorn, Anne dan Richard, kritikus restoran terkenal bernama Lillian Bloom, dan editor majalah Ted yang diperankan oleh Paul Adelstein, serta bintang film paruh baya dengan asistennya.
Sepanjang malam di sebuah pulau pesisir, staf di Hawthorn yang dipimpin oleh jenderal Elsa (Hong Chau), melayani enam meja tamu, di mana masing-masing mewakili tipe pengunjung tertentu, yang telah membuat marah atau tidak menghormati Chef Slowik.
Mulai dari pelanggan lama yang tidak pernah puas, kritikus makanan yang sombong, hingga pencinta kuliner yang seakan tahu segalanya. Para undangan pun semakin menyadari motivasi Chef Slowik dari hidangan malam yang dibuat sang juru masak itu, dengan terbukanya rahasia-rahasia mengejutkan dan hidangan yang tidak terduga.
Sebelum menonton filmnya, yuk simak 4 fakta menarik film The Menu.
1. Inspirasi Penulis Skenario
Cerita film The Menu yang ditulis oleh Will Tracy terinspriasi dari pengalamannya saat mengunjungi satu restoran mewah di pulau pribadi yang berlokasi di Bergen, Norwegia, beberapa tahun lalu. Perjalanan yang ditempuh menggunakan kapal dan lokasi restoran yang terpencil, menimbulkan pertanyaan di kepalanya."Kami terjebak di sini selama empat jam, bagaimana jika terjadi suatu kesalahan?” kata Tracy.
Tracy lantas membawa ide ini kepada Seith Ress, dan mereka membuat cerita yang unik dan menonjolkan pengalaman restoran kelas atas, dengan sentuhan keadaan yang tidak biasa, yaitu sisi gelap dari industri tersebut yang sangat terlihat dalam pengalaman fine dining tersebut.
Poster film The Menu (Sumber gambar: Disney+ Hotstar)
2. Seluruh Aktor Wajib Hadir di Set Syuting
Berbeda dengan film-film lainnya dimana para aktor dapat beristirahat pada saat mereka tidak melakukan adegan dalam skenario, sutradara sekaligus produser Mark Mylod mengharuskan para aktor untuk tetap di lokasi syuting dan menggunakan mikrofon pada setiap saat.Hal ini dilakukan karena dia ingin para aktor bisa mendalami karakter masing-masing, sekaligus keperluan mengambil gambar secara 360 derajat pada setiap saat. Dengan begitu, ada beberapa adegan atau ekspresi aktor yang spontan tertangkap kamera walaupun mereka sedang tidak syuting.
Salah satu menu yang disajikan di film The Menu (Sumber gambar: Disney+ Hotstar)
3. Melibatkan Chef Ternama
Para pembuat film The Menu ingin hidangan yang disajikan juga turut menampilkan emosi dan kegilaan yang ada di dalam film ini. Maka dari itu, mereka berkolaborasi dengan chef ternama, Dominique Crenn yang telah mendapatkan tiga bintang Michelin untuk restorannya di San Fransisco, Atelier Crenn.Chef Dominique Crenn bersama Executive Pastry Chef, Juan Contreras, dan Food Stylist, Kendall Gensler, menciptakan makanan-makanan yang memiliki nilai seni dan juga terlihat indah di depan kamera, namun tetap bisa dinikmati.
Cuplikan film The Menu (Sumber gambar: Disney+ Hotstar)
4. Kostum yang Dirancang Spesial
Untuk menampilkan pengalaman fine dining yang sesungguhnya, akurasi dalam penampilan karakter, dengan desain kostum, rambut, dan tata rias merupakan elemen penting dalam film ini.Perancang kostum Amy Westcott, bahkan sampai meneliti restoran berbintang Michelin, melihat foto koki dan tipe orang yang biasanya sering mengunjunginya untuk mendesain kostum para karakter film The Menu.
“Dia [Mark Mylod] ingin semua benar-benar akurat sehingga orang-orang yang bekerja di dunia ini akan memahaminya,” jelas Westcott.
Selain detail yang harus benar, sang desainer juga menambahkan beberapa elemen dan detail tersembunyi yang harus dilihat dengan seksama dalam kostum-kostum yang dirancangnya. Salah satu contohnya adalah kerah baju sang Koki yang menampilkan kerah Mandarin untuk memberikan kesan sosok dengan otoritas tinggi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.