Mengenal Ciri Kanker Kolon, Penyakit Usus Besar yang Diderita Pele
30 December 2022 |
10:32 WIB
Legenda sepak bola dunia, Pele dinyatakan meninggal dunia pada 29 Desember 2022. Pria dengan nama lengkap Edson Arantes do Nascimento itu mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Israelita Albert Einstein, Sao Paulo, Brasil. Pesepak bola yang berhasil merebut tiga gelar juara Piala Dunia untuk negaranya itu memang sudah sakit sejak beberapa tahun belakangan.
Dilansir dari situs FIFA, Pele memiliki penyakit di bagian usus besar kanannya. Pihak medis mengidentifikasi sejenis tumor di area pencernaan sehingga harus dioperasi. Sebelum meninggal, Pele berdiam di rumah sakit sejak 30 November lalu. Dia mulai menjalani pemeriksaan rutin mengenai penyakitnya pada September 2021. Pele juga sempat mengalami infeksi saluran pernapasan dan keluar masuk rumah sakit untuk menjalani kemoterapi setelah melakukan operasi.
Baca juga: Mengenang Pele, Sepak Terjang Sang Legenda Peraih Tiga Gelar Piala Dunia
Ternyata, kanker di bagian usus besar atau yang biasa disebut kanker kolon yang mengintai Pele beberapa tahun ini. Kanker kolon memiliki banyak faktor penyebab seperti adanya iritasi atau peradangan pada usus. Menurut American Cancer Society, kanker kolon tidak menimbulkan gejala hingga menyebar di dalam tubuh.
Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan RI, kanker ini merupakan jenis kanker ketiga terbesar hingga menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di Amerika Serikat. Untuk itu, kanker kolon menjadi salah satu penyakit yang mendapat banyak perhatian di berbagai negara.
Kanker kolon harus ditemukan lebih awal melalui proses skrining. Kanker yang terdeteksi lebih awal bisa ditangani dengan cepat. Dokter akan melakukan rangkaian skrining mulai dari kolonoskopi, biopsi, hingga ultrasonografi untuk mengenatahui apakah pasien menderita kanker kolon. Pengobatan akan dilakukan sesuai dengan jenis kanker dan seberapa besar sebarannya. Selanjutnya, perawatan akan dilakukan melalui kemoterapi, imunoterapi, dan pembedahan apabila diperlukan.
Menurut riset yang dilakukan Cancer Research UK, kanker kolon tidak sekedar mendorong penyakit di pencernaan, tapi juga berdampak pada kehilangan mental seperti kesulitan berkonsentrasi, merasa tidak pasti, hingga cemas. Kanker usus besar dimulai dari bagian belakang usus besar dan mulai menyebar di organ tubuh lainnya. Kanker pada tahap lanjut akan menyebar ke hati, paru-paru, dan jaringan perut.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan jika salah satu ciri kanker kolon yang kerap tidak ketahuan adalah perasaan sakit pada perut seperti nyeri dan keram yang tidak kunjung sembuh. Kemudian adanya gejala diare dan konstipasi serta perubahan kebiasaan buang air besar. Ciri yang harus diwaspadai adalah saat pendarahan di area dubur dan ada darah di tinja saat melakukan buang air besar.
Penelitian yang dilakukan oleh Cancer Research UK menyebut bahwa ciri dan gejala kanker kolon berbeda-beda karena sifatnya yang menyebar. Mulai dari organ hati, pasien akan merasakan kulit yang gatal dan menguning, selera makan yang menurun, serta perasaan sakit dan bengkak di sekitar bagian kanan perut.
Saat menyebar ke bagian paru-paru, penderita mungkin merasakan batuk yang tidak kunjung sembuh dan memburuk saat malam hari, batuk darah, sesak nafas, dan infeksi dada. Kanker kolon pun bisa menyebar ke area tulang manusia. Cirinya adalah rasa nyeri di bagian tulang tertentu. Pelepasan kalsium ke dalam darah saat kanker kolon sudah dinyatkan stadium lanjut kerap kali memunculkan rasa haus yang berlebihan, merasa mual dan sembelit, membuat sifat lebih temperamental, hingga kelelahan dan kebingungan.
Baca juga: Jangan Salah, Ada 3 Mitos Seputar Kanker Usus Besar
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dilansir dari situs FIFA, Pele memiliki penyakit di bagian usus besar kanannya. Pihak medis mengidentifikasi sejenis tumor di area pencernaan sehingga harus dioperasi. Sebelum meninggal, Pele berdiam di rumah sakit sejak 30 November lalu. Dia mulai menjalani pemeriksaan rutin mengenai penyakitnya pada September 2021. Pele juga sempat mengalami infeksi saluran pernapasan dan keluar masuk rumah sakit untuk menjalani kemoterapi setelah melakukan operasi.
Baca juga: Mengenang Pele, Sepak Terjang Sang Legenda Peraih Tiga Gelar Piala Dunia
Ternyata, kanker di bagian usus besar atau yang biasa disebut kanker kolon yang mengintai Pele beberapa tahun ini. Kanker kolon memiliki banyak faktor penyebab seperti adanya iritasi atau peradangan pada usus. Menurut American Cancer Society, kanker kolon tidak menimbulkan gejala hingga menyebar di dalam tubuh.
Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan RI, kanker ini merupakan jenis kanker ketiga terbesar hingga menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di Amerika Serikat. Untuk itu, kanker kolon menjadi salah satu penyakit yang mendapat banyak perhatian di berbagai negara.
Kanker kolon harus ditemukan lebih awal melalui proses skrining. Kanker yang terdeteksi lebih awal bisa ditangani dengan cepat. Dokter akan melakukan rangkaian skrining mulai dari kolonoskopi, biopsi, hingga ultrasonografi untuk mengenatahui apakah pasien menderita kanker kolon. Pengobatan akan dilakukan sesuai dengan jenis kanker dan seberapa besar sebarannya. Selanjutnya, perawatan akan dilakukan melalui kemoterapi, imunoterapi, dan pembedahan apabila diperlukan.
Ilustrasi organ dalam manusia (Sumber gambar: Mart Production/Pexels)
Gejala & Dampak
Menurut riset yang dilakukan Cancer Research UK, kanker kolon tidak sekedar mendorong penyakit di pencernaan, tapi juga berdampak pada kehilangan mental seperti kesulitan berkonsentrasi, merasa tidak pasti, hingga cemas. Kanker usus besar dimulai dari bagian belakang usus besar dan mulai menyebar di organ tubuh lainnya. Kanker pada tahap lanjut akan menyebar ke hati, paru-paru, dan jaringan perut. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan jika salah satu ciri kanker kolon yang kerap tidak ketahuan adalah perasaan sakit pada perut seperti nyeri dan keram yang tidak kunjung sembuh. Kemudian adanya gejala diare dan konstipasi serta perubahan kebiasaan buang air besar. Ciri yang harus diwaspadai adalah saat pendarahan di area dubur dan ada darah di tinja saat melakukan buang air besar.
Penelitian yang dilakukan oleh Cancer Research UK menyebut bahwa ciri dan gejala kanker kolon berbeda-beda karena sifatnya yang menyebar. Mulai dari organ hati, pasien akan merasakan kulit yang gatal dan menguning, selera makan yang menurun, serta perasaan sakit dan bengkak di sekitar bagian kanan perut.
Saat menyebar ke bagian paru-paru, penderita mungkin merasakan batuk yang tidak kunjung sembuh dan memburuk saat malam hari, batuk darah, sesak nafas, dan infeksi dada. Kanker kolon pun bisa menyebar ke area tulang manusia. Cirinya adalah rasa nyeri di bagian tulang tertentu. Pelepasan kalsium ke dalam darah saat kanker kolon sudah dinyatkan stadium lanjut kerap kali memunculkan rasa haus yang berlebihan, merasa mual dan sembelit, membuat sifat lebih temperamental, hingga kelelahan dan kebingungan.
Baca juga: Jangan Salah, Ada 3 Mitos Seputar Kanker Usus Besar
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.