Jelang Tahun Baru, Cek Panduan Membuat Resolusi Keuangan Awal Tahun
26 December 2022 |
20:00 WIB
Sama halnya dengan keuangan perusahaan, yang harus dievaluasi jelang awal tahun, kondisi dompet kita pun mesti dicek lagi menuju pergantian tahun. Jangan-jangan, selama setahun ini kita tidak tepat mengatur keuangan, sehingga dompet kering.
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk membuat resolusi keuangan. Resolusi adalah janji atau tujuan yang kita buat untuk dilaksanakan mulai tahun baru. Jadi, dengan resolusi keuangan, kita bisa membuat daftar catatan finansial selama setahun ke depan.
Tentu catatan ini kita tulis berdasarkan evaluasi selama setahun. Kira-kira hal apa saja yang harus diperbaiki dan dipertahankan. Begitu pun sebaliknya.
Baca juga: Biar Bisa Investasi, Begini Tip Mengatur Keuangan Bagi Mahasiswa
Bagi sebagian orang mungkin sudah terbiasa dalam urusan ini, tetapi sebagiannya barangkali masih bingung. Buat kalian yang masih tidak tahu harus memulai dari mana membuat resolusi keuangan awal tahun, Hypeabis.id sudah punya panduannya.
Perencana Keuangan Finansial Consulting Eko Endarto dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend mengatakan, setiap orang yang masih lajang atau berkeluarga sepatutnya mengendalikan pengeluaran. Hal ini penting agar tidak melebihi penghasilan yang diperoleh setiap bulannya.
Adapun, pengeluaran dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yakni kewajiban, kebutuhan, dan keinginan. Kewajiban menyangkut berbagai pengeluaran yang sifatnya wajib seperti membayar listrik serta biaya kesehatan.
Namun, pengeluaran yang masuk dalam kelompok kewajiban ini bisa saja dikurangi. Misalnya untuk kesehatan bisa menggunakan asuransi untuk menekan pengeluaran besar. Selanjutnya, terkait kebutuhan, pada dasarnya seseorang memiliki banyak alternatif dalam pemenuhannya.
Misalnya saja, untuk kebutuhan komunikasi, operator tertentu memasang tarif terlalu mahal, maka kalian dapat menggantinya dengan operator lain. Sementara itu, mengenai keinginan, tergantung pada pilihan seseorang apa saja keinginan yang ingin dicapai pada tahun ini yang berkaitan dengan pengeluaran.
Idealnya, seseorang atau keluarga hanya memiliki cicilan utang konsumtif tidak melebihi angka 30 persen dari penghasilan setiap bulannya. Utang konsumtif misalnya kartu kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).
Namun, jika ada utang produktif seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), tidak jadi persoalan jika total cicilan utang yang harus dibayar mencapai 40 persen dari penghasilan setiap bulannya.
Nah, apabila seseorang atau keluarga masih memiliki cicilan utang konsumtif melebihi patokan angka tersebut, maka membuat resolusi yang berkaitan dengan utang sangatlah penting.
Untuk menurunkan cicilan utang, carilah solusinya agar tidak terlalu menjadi beban. Cara yang dapat dilakukan misalnya mendatangi bank yang bersangkutan untuk memperoleh alternatif pembayaran, bisa dengan hanya membayar pokok utangnya saja dan menghentikan bunganya.
Baiknya, minimal 10 persen dari penghasilan kita dialokasikan untuk investasi. Jika kalian mempunyai tujuan keuangan tertentu, jumlah dana yang dialokasikan untuk investasi malahan harus lebih banyak lagi, misalnya untuk mempersiapkan biaya sekolah anak ke luar negeri.
Jika seseorang atau sebuah keluarga belum mencapai gambaran ideal tersebut, ada baiknya membuat resolusi yang berkaitan dengan investasi.
Resolusi yang berkaitan dengan proteksi. Jenis proteksi yang wajib dimiliki seseorang atau keluarga adalah asuransi kesehatan. Apabila asuransi dari BPJS Kesehatan dirasa kurang memadai, dapat menggunakan asuransi swasta. Jenis proteksi lain yang penting adalah asuransi jiwa.
Orang yang perlu memiliki asuransi jiwa adalah yang memiliki tanggungan. Selanjutnya, asuransi yang melindungi aset seperti asuransi properti dan asuransi kendaraan juga penting untuk dimiliki. Jika kalian dan keluarga belum memiliki jenis proteksi yang memadai, tak ada salahnya untuk membuat resolusinya.
Mengendapkan uang di rekening tanpa tujuan sangat riskan. Sebab, bisa saja sewaktu-waktu kalian menggunakan uang tersebut. Kalian boleh jadi berpikir, bingung menghabiskan uang. Padahal, efek jangka panjangnya kalian bisa-bisa tidak memiliki simpanan.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menetapkan tujuan dalam menabung. Umpamanya, tujuan menabung untuk membeli properti, pendidikan, dan traveling. Mengutip Investopedia, untuk memudahkan mencapai tujuan, kalian harus disiplin mengalokasikan penghasilan ke rekening khusus. Lebih bagus lagi kalian mengatur penarikan secara otomatis dari rekening. Lewat cara ini, kalian bisa mendisiplinkan diri untuk mengatur keuangan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk membuat resolusi keuangan. Resolusi adalah janji atau tujuan yang kita buat untuk dilaksanakan mulai tahun baru. Jadi, dengan resolusi keuangan, kita bisa membuat daftar catatan finansial selama setahun ke depan.
Tentu catatan ini kita tulis berdasarkan evaluasi selama setahun. Kira-kira hal apa saja yang harus diperbaiki dan dipertahankan. Begitu pun sebaliknya.
Baca juga: Biar Bisa Investasi, Begini Tip Mengatur Keuangan Bagi Mahasiswa
Bagi sebagian orang mungkin sudah terbiasa dalam urusan ini, tetapi sebagiannya barangkali masih bingung. Buat kalian yang masih tidak tahu harus memulai dari mana membuat resolusi keuangan awal tahun, Hypeabis.id sudah punya panduannya.
1. Cek Kembali Pengeluaran
Perencana Keuangan Finansial Consulting Eko Endarto dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend mengatakan, setiap orang yang masih lajang atau berkeluarga sepatutnya mengendalikan pengeluaran. Hal ini penting agar tidak melebihi penghasilan yang diperoleh setiap bulannya.Adapun, pengeluaran dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yakni kewajiban, kebutuhan, dan keinginan. Kewajiban menyangkut berbagai pengeluaran yang sifatnya wajib seperti membayar listrik serta biaya kesehatan.
Namun, pengeluaran yang masuk dalam kelompok kewajiban ini bisa saja dikurangi. Misalnya untuk kesehatan bisa menggunakan asuransi untuk menekan pengeluaran besar. Selanjutnya, terkait kebutuhan, pada dasarnya seseorang memiliki banyak alternatif dalam pemenuhannya.
Misalnya saja, untuk kebutuhan komunikasi, operator tertentu memasang tarif terlalu mahal, maka kalian dapat menggantinya dengan operator lain. Sementara itu, mengenai keinginan, tergantung pada pilihan seseorang apa saja keinginan yang ingin dicapai pada tahun ini yang berkaitan dengan pengeluaran.
2. Perhatikan Utang
Idealnya, seseorang atau keluarga hanya memiliki cicilan utang konsumtif tidak melebihi angka 30 persen dari penghasilan setiap bulannya. Utang konsumtif misalnya kartu kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Namun, jika ada utang produktif seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), tidak jadi persoalan jika total cicilan utang yang harus dibayar mencapai 40 persen dari penghasilan setiap bulannya.
Nah, apabila seseorang atau keluarga masih memiliki cicilan utang konsumtif melebihi patokan angka tersebut, maka membuat resolusi yang berkaitan dengan utang sangatlah penting.
Untuk menurunkan cicilan utang, carilah solusinya agar tidak terlalu menjadi beban. Cara yang dapat dilakukan misalnya mendatangi bank yang bersangkutan untuk memperoleh alternatif pembayaran, bisa dengan hanya membayar pokok utangnya saja dan menghentikan bunganya.
3. Investasi Tak Boleh Lupa
Baiknya, minimal 10 persen dari penghasilan kita dialokasikan untuk investasi. Jika kalian mempunyai tujuan keuangan tertentu, jumlah dana yang dialokasikan untuk investasi malahan harus lebih banyak lagi, misalnya untuk mempersiapkan biaya sekolah anak ke luar negeri.Jika seseorang atau sebuah keluarga belum mencapai gambaran ideal tersebut, ada baiknya membuat resolusi yang berkaitan dengan investasi.
4. Proteksi Juga Penting
Resolusi yang berkaitan dengan proteksi. Jenis proteksi yang wajib dimiliki seseorang atau keluarga adalah asuransi kesehatan. Apabila asuransi dari BPJS Kesehatan dirasa kurang memadai, dapat menggunakan asuransi swasta. Jenis proteksi lain yang penting adalah asuransi jiwa. Orang yang perlu memiliki asuransi jiwa adalah yang memiliki tanggungan. Selanjutnya, asuransi yang melindungi aset seperti asuransi properti dan asuransi kendaraan juga penting untuk dimiliki. Jika kalian dan keluarga belum memiliki jenis proteksi yang memadai, tak ada salahnya untuk membuat resolusinya.
5. Update Tujuan Menabung
Mengendapkan uang di rekening tanpa tujuan sangat riskan. Sebab, bisa saja sewaktu-waktu kalian menggunakan uang tersebut. Kalian boleh jadi berpikir, bingung menghabiskan uang. Padahal, efek jangka panjangnya kalian bisa-bisa tidak memiliki simpanan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menetapkan tujuan dalam menabung. Umpamanya, tujuan menabung untuk membeli properti, pendidikan, dan traveling. Mengutip Investopedia, untuk memudahkan mencapai tujuan, kalian harus disiplin mengalokasikan penghasilan ke rekening khusus. Lebih bagus lagi kalian mengatur penarikan secara otomatis dari rekening. Lewat cara ini, kalian bisa mendisiplinkan diri untuk mengatur keuangan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.