Ilustrasi penanganan aneurisma otak (dok. Rs PON)

Aneurisma Otak, Kondisi saat Pembuluh Darah Otak Membesar

22 September 2021   |   13:07 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Genhype mungkin tidak terlalu familiar dengan istilah aneurisma otak. Namun, tahukah bahwa sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini? Bahkan beberapa orang terkenal pernah mengalami pecah aneurisma otak, di antaranya adalah Sharon Stone, Emilia Clarke (Game of Throne), Dr. Dre, dan Neil Young. 

Nah, untuk dipahami bahwa aneurisma otak merupakan kondisi di saat dinding pembuluh darah otak melebar atau menonjol (ballooning) akibat lemahnya dinding pembuluh darah tersebut. 

Jika aneurisma ini pecah, dapat mengakibatkan kondisi fatal yaitu perdarahan otak (subarachnoid) dan kerusakan otak. Pecahnya aneurisma ini diperkirakan dialami oleh 1 orang setiap 18 menit. 

Aneurisma otak dapat terjadi pada siapa saja, dan umumnya sebelum pecah aneurisma tidak bergejala, sehingga dianjurkan untuk melakukan brain check-up secara rutin.

dr. Abrar Arham, SpBS, Head of Neurosurgeon RS Pusat Otak Nasional, mengatakan aneurisma ini memang tidak selalu berujung pada kematian tetapi dampaknya bisa dibilang tidak ringan.

Kualitas hidup penderitanya juga menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga. Kecacatan, perawatan, tenaga, dan biaya besar menjadi faktor penting yang perlu dipahami oleh penderita aneurisma otak. 

Oleh karena itulah, pada tahun 2021 ini, Brain Aneurysm Awareness Month yang jatuh setiap bulan September setiap tahunnya, mengangkat tema ‘Raising Awareness, Supporting Survivors, Saving Lives’. 

 “Selain meningkatkan awareness masyarakat akan aneurisma otak ini, kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia juga harus ditingkatkan agar dapat mendeteksi dini, melakukan edukasi pencegahan, dan penanganan komprehensif aneurisma terutama pada penderita yang telah mengalami pecahnya aneurisma otak, atau akan lebih baik bila dapat ditangani sebelum aneurisma tersebut pecah,” jelasnya.

Disebutkan olehnya bahwa saat ini, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) menangani kurang lebih 100 kasus aneurisma otak setiap tahunnya. Penanganan kasus aneurisma otak ini membutuhkan kolaborasi multidisiplin melibatkan dokter bedah saraf, neurointervensionist, neurologist, intensivist, dan lain sebagainya. 

Di samping itu diperlukan berbagai peralatan dan fasilitas penunjang yang memadai dan mutakhir agar kita dapat menangani kasus aneurisma otak dengan tingkat keberhasilan yang cukup baik. 

Penanganan aneurisma dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain operasi bedah mikro (clipping aneurisma) atau dengan teknik minimal invasif endovaskular (coiling aneurisma).

Untuk mengevaluasi secara detail kelainan pembuluh darah otak ini, seringkali kita membutuhkan pemeriksaan DSA (Digital Subtraction Angiography), yang hasilnya dapat membantu menentukan jenis terapi terbaik untuk menangani kasus aneurisma ini. 

Dokter Abrar juga memaparkan teknologi minimal invasif (endovaskular) untuk tatalaksana aneurisma ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu perkembangan terkini yaitu pemasangan Cerebral Flow Diverter untuk pengobatan aneurisma yang angka keberhasilannya sangat tinggi (hingga 95%). Metode ini sudah mulai diterapkan di rumah sakit PON dalam beberapa tahun ke belakang.

“Dengan hadirnya Aneurysm Awareness Month ini, saya berharap masyarakat lebih aware akan penyakit ini dan mau melakukan pemeriksaan brain check-up secara rutin, sehingga kasus-kasus aneurisma otak di Indonesia dapat ditangani sebelum pecah dan membantu mencegah kecacatan dan kematian akibat penyakit ini,” ucapnya. 

Dallas Pratama, Aktor FTV ini pernah mengalami koma akibat pecahnya pembuluh darah otak bagian kiri atau aneurisma di tahun 2015. Aneurisma yang dideritanya kemungkinan disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensinya. 

Dallas dalam akun instagramnya yang ditulis oleh istrinya, Kaditha Ayu, sudah mengalami perbaikan yang luar biasa setelah kondisi aneurismanya diatasi dengan tindakan coiling di RS PON.

Coiling merupakan tindakan memasukkan coil melalui akses pembuluh darah ke lokasi target, sehingga darah tidak lagi masuk ke dalam kantong aneurisma yang pecah tersebut. Dengan tindakan ini, diharapkan Dallas tidak akan kembali mengalami pecah pembuluh darah da saat ini kondisinya sudah kembali pulih.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Ciipher Tunjukkan Peran 3 Anggotanya dalam Album BLIND

BERIKUTNYA

Bau Mulut? Ini Penyebab & Cara Mengatasinya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: