Cek Toko Sebelah 2 (Sumber gambar: Starvision Plus)

Review Cek Toko Sebelah 2, Potret Realistis Dinamika Keluarga  

23 December 2022   |   19:44 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Like
Keluarga telah jamak jadi tema dalam film layar lebar Tanah Air. Topik seputar kelompok terkecil dalam strata sosial itu telah dieksplorasi sedemikian rupa, diperas sampai kering. Kendati begitu, relevansi dan sajian yang menarik bisa membuat film drama keluarga punya nilai yang berharga dan banyak dinantikan para penggemar. 

Adalah Ernest Prakasa, sutradara dan penulis skenario dalam negeri yang banyak mengeksplorasi tema ini dengan suguhan dan kreasi tak membosankan. Portofolionya mencakup sejumlah judul box office, seperti Ngenest (2015), Cek Toko Sebelah (2016), Susah Sinyal (2017), dan Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan (2019). 

Terbaru, Ernest kembali menyutradarai karya layar lebar sekuel dari salah satu film paling populernya berjudul Cek Toko Sebelah 2 (2022). Film yang ditulis Ernest bersama sang istri Meira Anastasia itu melanjutkan kisah keluarga Koh Afuk (Chew Kin Wah), Erwin (Ernest Prakasa), Yohan (Dion Wiyoko), dan Ayu (Adinia Wirasti) dengan segala intrik dan permasalahannya. 

Baca juga: Simak Fakta-Fakta Film Cek Toko Sebelah 2

Meski punya jeda 6 tahun di dunia nyata, film mengambil latar waktu hanya 1 bulan setelah peristiwa pada film pertamanya. Ketika itu, Koh Afuk sudah tidak lagi mengurusi toko. Dia tengah menikmati hidup pensiunannya. Dalam sebuah adegan di babak awal film, terlontar keinginannya untuk menggendong cucu. 

Hal tersebut secara tidak langsung memberikan tekanan pada pasangan Yohan dan Ayu. Khususnya Ayu, yang tidak ingin punya anak dalam waktu dekat. Sementara itu, Erwin tengah menyiapkan langkah berikutnya terkait hubungannya dengan Natalie (Laura Basuki). Juga mengalami tantangan besar dari ibu Natalie, Agnes (Maya Hasan). 

Cerita film Cek Toko Sebelah 2 berkutat pada tokoh-tokoh tersebut. Memotret secara utuh dinamika kehidupan keluarga, dari sudut pandang anak maupun orang tua. 

*spoiler alert* 
 

Komedi yang Lebih Redup 

Bagaimanapun, Ernest berangkat dari jalur komika atau komedian. Karya-karya filmnya tak bisa dilepaskan dari unsur komedi. Bahkan pada film pertama Cek Toko Sebelah, ada banyak guyon yang dihadirkan untuk menghibur para penonton. Persentasenya boleh dibilang fifty-fifty antara komedi dengan drama. Kalaupun tidak, porsinya cukup besar dalam keseluruhan film. 

Hal tersebut tidak lagi terlihat dalam film Cek Toko Sebelah 2. Banyolan yang dibawakan oleh aktor/aktris utama maupun peran pendukung dari para komika memang tetap ada, tapi jumlahnya berkurang drastis. Tak banyak. Beberapa di antaranya memang lucu dan natural menyatu dengan skenario. Akan tetapi beberapa lainnya terasa dipaksakan untuk ada.

Ibu Sonya (Asri Welas) masih jadi salah satu tokoh kuat yang punya peran membuat penonton tertawa. Selain itu geng Capsa, duo pegawai Ayu, dan duo pekerja fotografi Yohan melengkapi rangkaian unsur komedi yang disuguhkan dalam film tersebut. 
 

Drama yang Dominan 

Lantaran unsur komedinya yang lebih sedikit, bagian drama dalam film ini jauh lebih menonjol. Tidak hanya dari sisi durasinya saja, tapi isu yang disuguhkan juga semakin kompleks. Alih-alih dominan dengan intrik internal keluarga seperti pada film pertamanya, ada rangkaian konflik internal dan eksternal yang disuguhkan dalam film sekuel ini. 

Sebagaimana disebutkan di awal, Koh Afuk ingin sekali memiliki cucu hingga mencoba sebuah cara yang jadi sub-cerita dalam film. Dia menitipkan seorang anak dari kenalannya, Amanda (Widuri Puteri) kepada Yohan dan Ayu dengan harapan keduanya bisa lebih bersemangat memiliki buah hati. 

Sayangnya Ayu tidak demikian. Karena trauma masa lalunya, dia memutuskan untuk tidak punya anak. Ini jadi bumbu cerita yang menarik, mengingat isu child free sendiri memang sedang marak dibicarakan di jagat dunia maya. Selain itu, resolusi yang disuguhkan juga agak diluar ekspektasi dan punya poin yang berani. 

Erwin dan Natalie punya masalah yang tidak kalah pelik. Upaya pernikahan keduanya ditantang dengan gamblang dan serius oleh Agnes. Ada banyak isu yang diangkat, tentang perbedaan kelas sosial, latar belakang keluarga dengan catatan hitam, hingga dilema memilih antara pernikahan dan karier. 

Mereka berdua merupakan pusat dari dunia Cek Toko Sebelah 2. Benang merah untuk semua karakter lain. Penonton bakal diajak menyelami cerita manis dan pedih dari dua insan yang memperjuangkan cinta mereka. Ceritanya dibangun secara perlahan dengan eskalasi bertahap hingga mencapai klimaks yang mengandung bawang. 

Kendati bisa dibilang ujung ceritanya sangat bisa ditebak. Terlalu klise. Happy ending untuk seluruh karakter utama, sebagaimana film-film Ernest sebelumnya. Tiap karakter mengalami perubahan ke arah yang positif. 
 

Dukungan Kuat Para Pemain 

Cek Toko Sebelah 2 melibatkan banyak aktor dan aktris yang sama dengan film pertamanya. Ditambah dengan beberapa nama baru yang memberi warna berbeda. Salah satu yang paling dominan adalah pergantian pemeran Natalie dari Gisella Anastasia di film pertama ke Laura Basuki di film sekuelnya. 

Aktris yang telah mengantongi sejumlah penghargaan nasional dan internasional itu berhasil membawa penokohan karakter yang kuat. Laura piawai mengaduk-aduk emosi penonton lewat perannya. Membawa perasaan senang saat adegan romantis, dan haru saat tokohnya berada di bawah tekanan. 

Nama lain yang menonjol adalah Maya Hasan, pemeran tokoh ibu Laura bernama Agnes. Sosok ibu judes dan tegas yang diembannya karena luka masa lalu tersampaikan dengan sangat baik. Barangkali, penonton bakal sebal dengan karakter tersebut saat menyaksikan film ini.

Adapun, Chew Kin Wah punya penokohan yang lebih bijak dalam film sekuel tersebut. Karakter aslinya yang kuat tak lepas dari perannya yang ciamik. Adapun, Adinia Wirasti juga menunjukkan kelasnya sebagai aktris kenamaan. Banyak adegan memperlihatkan bagaimana dia sangat mendalami tokoh Ayu yang traumatis. 

— 

Secara keseluruhan, Cek Toko Sebelah 2 menyajikan tontonan yang hangat dan realistis. Tema keluarga yang sudah berulang kali diangkat ke layar lebar, dikemas jadi suguhan penutup akhir tahun yang manis dan penuh makna. Ernest sekali lagi menawarkan film liburan keluarga yang patut disaksikan. Congrats!

Baca jugaReview Film Like & Share, Menggugat Realita Tabu Kalangan Remaja

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Vernon SEVENTEEN Hadirkan Pop Punk Era 2000-an Lewat Mixtape Black Eye

BERIKUTNYA

Intip Oppo Experience Store yang Hadirkan Produk Premium

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: