Film Like & Share (Sumber gambar: Starvision/Wahana Kreator)

Review Film Like & Share, Menggugat Realita Tabu Kalangan Remaja

09 December 2022   |   13:50 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Like
Gina S Noer sekali lagi mendorong batas tabu masyarakat Indonesia lewat karya sinema. Setelah sempat menggemparkan publik lewat film perdananya berjudul Dua Garis Biru (2019), kali ini Gina kembali menyutradarai film dengan tema yang sensitif bagi sebagian besar orang Indonesia, Like & Share (2022). 

Dua film tersebut punya tema tentang seks di kalangan remaja, yang banyak terjadi tapi masih merupakan hal tabu untuk diangkat ke permukaan. Jika Dua Garis Biru punya fokus cerita pada dampak seks bebas dan kehamilan remaja, Like & Share lebih banyak mengangkat isu seputar kecanduan porno dan kekerasan seksual. 

Dalam sebuah wawancara, sutradara film Gina S Noer mengatakan bahwa secara garis besar, film Like & Share bicara tentang perempuan, teknologi, dan kekerasan seksual. Topik teknologi berkaitan dengan penyebaran dan aksesibilitas video porno yang makin mudah dengan adanya internet dan media sosial. 

Sementara itu, kekerasan seksual telah jadi topik hangat dalam beberapa waktu terakhir. Catatan Tahunan Komnas Perempuan pada 2020 menyatakan ada lebih dari 431.000 kasus kekerasan terhadap perempuan. Jumlahnya juga meningkat 792 persen dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. 

Situasi yang demikian telah mendorong banyak aktivis perempuan untuk mendesak pemerintah segera mengesahkan peraturan dalam rangka melindungi korban dan menindak tegas pelaku kejahatan. Upaya yang telah membuat langkah maju dengan penetapan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual pada Mei lalu. 

Baca jugaReview Sri Asih, Aksi Superhero Wanita yang Penuh Plot Twist
 

Review Film 

*spoiler alert* 

Film LIke & Share dibuka dengan salah satu cuplikan terbaik, autonomous sensory meridian response atau yang lebih kita kenal dengan sebutan ASMR. Dua tokoh utama film, Lisa (diperankan Aurora Ribero) dan Sarah (Arawinda Kirana) membuat konten ASMR di platform video dalam rangka eksplorasi diri.  

Tak asal-asalan, tim produksi film menyuguhkan pengalaman ASMR yang sangat apik dari aspek visual maupun audio untuk para penonton. Hal ini juga yang selanjutnya diimplementasikan pada banyak adegan seks di dalam film. Gina dengan telaten coba menghadirkan pengalaman kekerasan seksual yang dialami korban kepada penonton lewat perangkat film dan bioskop. 
 

Adegan film Like & Share (Sumber gambar:  YouTube StarvisionPlus)

Adegan film Like & Share (Sumber gambar: YouTube StarvisionPlus)


Film ini juga dengan gamblang mengangkat topik seks, sedari awal penayangannya. Tak lama setelah adegan ASMR, kedua pemeran utama itu berdiskusi soal video porno rumahan yang tengah viral di media sosial, diberi nama ‘bokep hp jatoh’. Bagian ini jadi poin penting pengembangan karakter Lisa yang pada akhirnya kecanduan video porno. 

Dari masalah tersebut, Sarah sebagai sahabatnya berupaya untuk menolong Lisa. Akan tetapi, pada satu titik dia sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa, dan dalam prosesnya menemukan pelarian baru. Sarah bertemu dengan lelaki idamannya, Devan (Jerome Kurnia). 

Mereka diceritakan terpaut usia 10 tahun, Devan berusia 27 tahun dan Sarah berusia 17 tahun. Singkat cerita mereka berpacaran. Devan pada awalnya coba menjadi sosok yang ideal bagi pacar usia remaja itu. Namun, sifatnya manipulatif. Sedikit demi sedikit, dia seakan mendorong Sarah untuk melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. 

Mulai dari meminta foto-foto seksi hingga berakhir dengan adegan ranjang, bukan konsensual melainkan dengan paksaan. Adegan seks yang ditampilkan di film Like & Share tergolong sangat berani dan sensual. Akan tetapi, banyak perspektif Sarah yang juga ditampilkan, memberi gambaran bagaimana perasaan dan situasi korban pelecehan seksual dan pemerkosaan. 

Bahkan setelah hal itu terjadi, Devan masih memegang kendali atas kehidupan Sarah. Ketika Sarah meminta putus, Devan mengancamnya dengan penyebaran foto dan video ke dunia maya. Poin cerita ini menangkap realitas sosial yang banyak terjadi pada era digital, yang memudahkan akses untuk membagikan ragam hal di media sosial, termasuk koleksi pribadi orang lain. 

Sementara itu, Lisa yang bergelut dengan kecanduannya bertemu dengan Fita (Aulia Sarah). orang yang ada di video ‘bokep hp jatoh’. Dia melakukan upayanya sendiri - setelah ‘ditinggal’ Sarah dan tidak mendapat dukungan orang tua - untuk mengatasi adiksinya terhadap video porno, dibantu dengan Fita yang punya perspektif lebih jelas sebagai korban pelecehan seksual. 

Selain itu, film juga mengangkat ragam isu terkait seperti penghakiman orang terhadap korban pemerkosaan, ketidaktahuan orang tua bersikap terhadap isu sensitif yang dialami anak, hingga sistem dan perangkat hukum yang belum sepenuhnya memihak korban kekerasan seksual. 

Jika di awal penulis menyatakan film ini dibuka dengan salah satu adegan terbaik, Like & Share juga punya adegan penutup yang sangat menarik. Resolusi yang dihadirkan atas rangkaian masalah kekerasan seksual dalam film ini adalah gugatan terhadap sistem dan ekosistem yang keliru menyikapi isu sensitif ini.

Gina mengatakan bahwa salah satu alasannya membuat film ini adalah menggugat sistem dan infrastruktur hukum apabila ada masalah. Selain itu, dia menyebut film berusaha memberi suara kepada orang-orang (korban kekerasan seksual) yang belum bisa bersuara. Like & Share bicara soal orang-orang yang tidak mau dibungkam.

“Harapannya adalah semua orang mau memberi kesempatan untuk menonton… Dengan film ini, semoga ketika kita mau membuka perspektif, kita juga mau menjadi bagian dari sebuah sistem yang lebih baik,” katanya. 

Baca jugaReview Film Lesson in Murder 
 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla
 

SEBELUMNYA

Elden Ring jadi Gim Terbaik Tahun Ini, Cek Daftar Lengkap Pemenang The Game Awards 2022

BERIKUTNYA

5 Destinasi Wisata Spesial Merayakan Tahun Baru 2023, Ada Bali dan Bandung

Komentar

Harry Haryadi

Harry Haryadi

13 Dec 2022 - 01:52

test


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: