Perupa Muda Luqi Lukman Presentasikan "Kaul" di Selasar Sunaryo Art Space
07 July 2021 |
08:48 WIB
Perupa muda Indonesia Luqi Lukman beberapa waktu mempresentasikan karyanya dalam pameran di Selasar Sunaryo Art Space lho Genhype.
Seniman yang menempuh pendidikan seni grafis di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta ini telah bekerja lebih dari setengah tahun ke belakang untuk merancang dan mewujudkan karya-karya dan konsep baru bagi pamerannya.
Dalam pameran yang berlangsung pada 4 Juni – 4 Juli 2021 tersebut, dalam siaran pers, Luqi mempresentasikan “Kaul” yang dibangun dari kesan-kesan insani sang seniman yang bercurah akan ingatan, melalui benda, yang dijahitnya ke dalam komposisi melalui jejaring garis yang melintasi bahan.
Telusur Luqi seperti mengambil alih alur pembubuhan catatan dalam kerja seni grafis, sekaligus jatuhnya bingkai citraan dan gambar sebagai batas dari cara kita membayangkan imaji karya.
Kerja Luqi merangkai bentuk dengan melintasi bahan dalam sifat-sifat dan wujudnya yang mungkin untuk bersambung. Di tengah-tengahnya ada kesan-kesan yang disimpan dan hadir untuk dirundingkan sebagai milik.
Mereka adalah rangkaian benda-benda yang terkumpul dan menjadi curahan seiring waktu—baik yang terkumpul dan dibangun dalam momen fokus dan perhatian yang panjang, juga yang singkat.
Kerja Luqi menengahi sebuah perundingan di antara kenyataan, cerapan, ingatan, serta perwujudan sikap dan sifat yang menyambung garis-garis narasi insani.
Dia adalah sebuah kaul untuk memaknai diri dan dunia-dunia dalam segala kenisbian dan kesamar-samarannya.
Editor: M R Purboyo
Seniman yang menempuh pendidikan seni grafis di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta ini telah bekerja lebih dari setengah tahun ke belakang untuk merancang dan mewujudkan karya-karya dan konsep baru bagi pamerannya.
Dalam pameran yang berlangsung pada 4 Juni – 4 Juli 2021 tersebut, dalam siaran pers, Luqi mempresentasikan “Kaul” yang dibangun dari kesan-kesan insani sang seniman yang bercurah akan ingatan, melalui benda, yang dijahitnya ke dalam komposisi melalui jejaring garis yang melintasi bahan.
Telusur Luqi seperti mengambil alih alur pembubuhan catatan dalam kerja seni grafis, sekaligus jatuhnya bingkai citraan dan gambar sebagai batas dari cara kita membayangkan imaji karya.
Kerja Luqi merangkai bentuk dengan melintasi bahan dalam sifat-sifat dan wujudnya yang mungkin untuk bersambung. Di tengah-tengahnya ada kesan-kesan yang disimpan dan hadir untuk dirundingkan sebagai milik.
Mereka adalah rangkaian benda-benda yang terkumpul dan menjadi curahan seiring waktu—baik yang terkumpul dan dibangun dalam momen fokus dan perhatian yang panjang, juga yang singkat.
Kerja Luqi menengahi sebuah perundingan di antara kenyataan, cerapan, ingatan, serta perwujudan sikap dan sifat yang menyambung garis-garis narasi insani.
Dia adalah sebuah kaul untuk memaknai diri dan dunia-dunia dalam segala kenisbian dan kesamar-samarannya.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.