Mengenal Tulkun, Hewan Pintar di Film Avatar 2 yang Jadi Incaran Bangsa Langit
20 December 2022 |
18:00 WIB
Film Avatar: The Way of Water (2022) tak henti-hentinya menyita perhatian publik. Film karya James Cameron dengan visual memukau itu juga terus memperkenalkan semesta baru, termasuk fauna cerdas yang hidup di samudra Pandora, yang menjadi latar dari film sekuel Avatar (2009).
Salah satu hewan yang ditonjolkan dalam film berdurasi 192 menit itu adalah mamalia bernama Tulkun. Spesies Catacean yang cerdas itu muncul pertama kali di dalam film untuk menolong Lo'ak - anak tengah dari pasangan Jake Sully dan Neytiri - yang tenggelam di kedalaman laut.
Dilansir dari Pandorapedia, Tuklun merupakan hewan asli lautan Pandora yang berbentuk seperti paus. Mereka memiliki empat mata dengan ukuran berbeda, yakni dua berukuran besar, dan dua lainnya berukuran lebih kecil. Adapun, keempat mata tersebut sama-sama memiliki warna oranye.
Selain itu, Tulkun juga memiliki enam sirip meski dua sirip yang berada di bagian belakang menyatu menjadi bagian ekor. Uniknya, dari semua fauna laut yang menghuni terumbu karang Metkayina, hanya Tulkun penghuni laut yang paling cerdas dan memiliki hubungan emosional dengan bangsa tersebut.
Baca juga: Review Film Avatar: The Way of Water, Cerita Klise dengan Visual Memukau
Para Tulkun juga memiliki nama mereka sendiri dengan sejarah dan budaya keluarga yang kaya serta musik dan puisi yang canggih. Berabad-abad sebelumnya, Tulkun terlibat dalam peperangan berdarah yang berlangsung selama beberapa generasi. Situasi itu meninggalkan trauma yang mendalam di dalam kelompok.
Akhirnya, para Tulkun mengubah cara pandang hidup mereka dan secara kolektif bersumpah untuk hidup dalam pasifisme absolut. Salah satunya adalah melarang segala bentuk pembunuhan dan perang, serta tidak melakukan pembalasan dendam dengan kekerasan.
Tak hanya itu, Tulkun juga berbagi kekerabatan antarspesies yang unik dengan semua klan terumbu karang. Bahkan, dengan kecerdasannya mereka bisa berkomunikasi dengan Na'vi melalui bahasa masing-masing. Adapun, bagi klan Metkayina mereka biasanya berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Baca juga: Kate Winslet Geser Rekor Tom Cruise Tahan Napas 7 Menit di Bawah Air Demi Film Avatar 2
Selain berbicara, klan Metkayina dan Tulkun juga bermusik bersama. Hubungan antara hewan cerdas dengan suku Metkayina ini memang sangat erat. Satu orang Metkayina biasanya juga memiliki satu Tulkun sebagai 'saudara' yang saling tolong-menolong satu sama lain saat dibutuhkan.
Keistimewaan Tulkun tak hanya terkenal di bangsa Metkayina. Bangsa langit alias manusia juga menilai hewan tersebut sebagai makhluk spesial. Tulkun memiliki cairan bernama Amrita yang membuat mereka jadi target pembunuhan. Sebab, zat tersebut bisa menghentikan penuaan pada manusia.
Kisah mengani Tulkun juga merupakan sub-plot yang turut menjadi landasan kuat pengembangan karakter utama di film Avatar: The Way of Water. Di mana sekuel tersebut juga fokus pada upaya yang dilakukan Jake Sully dan Neytiri bersama anak-anaknya untuk menyelamatkan keluarganya dari ancamaan bangsa langit.
Sementara itu, salah satu inspirasi keindahan bawah laut yang dibuat oleh James Cameron juga diambil dalam khasanah kebudayaan bagnsa Indonesia. Hal itu dia ungkap dalam wawancara bersama National Geographic bertajuk The Science Behind James Camron's Avatar The Way of Water.
“Ada banyak prang-orang yang tinggal di rumah panggung, rakit, dan lainnya di pinggiran laut Indonesia. Kami melihatnya sebagai bentuk desa yang berbeda-beda,” papar James Cameron.
Baca juga: Sutradara James Cameron Sebut Avatar 2 Terinspirasi dari Kehidupan Tepi Laut Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Salah satu hewan yang ditonjolkan dalam film berdurasi 192 menit itu adalah mamalia bernama Tulkun. Spesies Catacean yang cerdas itu muncul pertama kali di dalam film untuk menolong Lo'ak - anak tengah dari pasangan Jake Sully dan Neytiri - yang tenggelam di kedalaman laut.
Dilansir dari Pandorapedia, Tuklun merupakan hewan asli lautan Pandora yang berbentuk seperti paus. Mereka memiliki empat mata dengan ukuran berbeda, yakni dua berukuran besar, dan dua lainnya berukuran lebih kecil. Adapun, keempat mata tersebut sama-sama memiliki warna oranye.
Selain itu, Tulkun juga memiliki enam sirip meski dua sirip yang berada di bagian belakang menyatu menjadi bagian ekor. Uniknya, dari semua fauna laut yang menghuni terumbu karang Metkayina, hanya Tulkun penghuni laut yang paling cerdas dan memiliki hubungan emosional dengan bangsa tersebut.
Baca juga: Review Film Avatar: The Way of Water, Cerita Klise dengan Visual Memukau
Tulkun (Sumber gambar: Avatar.com)
Akhirnya, para Tulkun mengubah cara pandang hidup mereka dan secara kolektif bersumpah untuk hidup dalam pasifisme absolut. Salah satunya adalah melarang segala bentuk pembunuhan dan perang, serta tidak melakukan pembalasan dendam dengan kekerasan.
Tak hanya itu, Tulkun juga berbagi kekerabatan antarspesies yang unik dengan semua klan terumbu karang. Bahkan, dengan kecerdasannya mereka bisa berkomunikasi dengan Na'vi melalui bahasa masing-masing. Adapun, bagi klan Metkayina mereka biasanya berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Baca juga: Kate Winslet Geser Rekor Tom Cruise Tahan Napas 7 Menit di Bawah Air Demi Film Avatar 2
Selain berbicara, klan Metkayina dan Tulkun juga bermusik bersama. Hubungan antara hewan cerdas dengan suku Metkayina ini memang sangat erat. Satu orang Metkayina biasanya juga memiliki satu Tulkun sebagai 'saudara' yang saling tolong-menolong satu sama lain saat dibutuhkan.
Keistimewaan Tulkun tak hanya terkenal di bangsa Metkayina. Bangsa langit alias manusia juga menilai hewan tersebut sebagai makhluk spesial. Tulkun memiliki cairan bernama Amrita yang membuat mereka jadi target pembunuhan. Sebab, zat tersebut bisa menghentikan penuaan pada manusia.
Kisah mengani Tulkun juga merupakan sub-plot yang turut menjadi landasan kuat pengembangan karakter utama di film Avatar: The Way of Water. Di mana sekuel tersebut juga fokus pada upaya yang dilakukan Jake Sully dan Neytiri bersama anak-anaknya untuk menyelamatkan keluarganya dari ancamaan bangsa langit.
Sementara itu, salah satu inspirasi keindahan bawah laut yang dibuat oleh James Cameron juga diambil dalam khasanah kebudayaan bagnsa Indonesia. Hal itu dia ungkap dalam wawancara bersama National Geographic bertajuk The Science Behind James Camron's Avatar The Way of Water.
“Ada banyak prang-orang yang tinggal di rumah panggung, rakit, dan lainnya di pinggiran laut Indonesia. Kami melihatnya sebagai bentuk desa yang berbeda-beda,” papar James Cameron.
Baca juga: Sutradara James Cameron Sebut Avatar 2 Terinspirasi dari Kehidupan Tepi Laut Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.