Mobil Listrik Xiaomi YU7 Meluncur Juli 2025, Dibekali Snapdragon 8 Gen 3 & NVIDIA Drive AGX Thor

Salah satu pemain kendaraan listrik asal China, yakni Xiaomi akan merilis model anyarnya, yakni YU7 pada Juli 2025 di negara tersebut. Mobil tanpa bahan bakar fosil itu dilengkapi dengan snapdragon 8 gen 3 yang memiliki 4 nanometer untuk sistem kabin dan NVIDIA Drive AGX Thor terkait fitur mengemudi otomatis.

Dikutip dari laman resmi Xiaomi, keberadaan chip snapdragon 8 gen 3 tersebut akan memberikan pengalaman pengguna yang lebih lancar. Sistem kendaraan akan melakukan booting dengan cepat. Selain itu, aplikasi yang terdapat di dalam mobil juga akan meluncur dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: Daftar Mobil Listrik Paling Laris Tahun 2025 di Indonesia

“Dan layar sentuh sangat responsif,” demikian tertulis dikutip Hypeabis.id pada Kamis (29/5/2025).

Keberadaan chip snapdragon 8 gen 3 itu juga membuat pembaruan sistem (OTA) juga jauh lebih cepat, bisa selesai hanya dalam 15 menit, sehingga menjadikannya salah satu yang tercepat di kelasnya.

Xiaomi YU7 dilengkapi dengan platform komputasi generasi terbaru NVIDIA DRIVE AGX Thor untuk fitur mengemudi otomatis. Platform ini dibuat dengan teknologi 4 nanometer dan mampu memproses hingga 700 triliun operasi per detik.

NVIDIA DRIVE AGX Thor juga merupakan chip andalan yang dirancang khusus untuk era kecerdasan buatan berbasis model besar.

Platform itu juga menjadi pertama kalinya dalam penggunaan arsitektur NVIDIA Blackwell, sehingga memberikan dukungan lebih kuat untuk kecerdasan buatan berbasis perangkat. Dengan begitu, pengalaman mengemudi otomatis menjadi lebih cerdas dan responsif.

Penyematan snapdragon 8 gen 3 dengan NVIDIA Drive AGX Thor dalam mobil Xiaomi YU7 merupakan bagian dari perusahaan asal China tersebut dalam peningkatan Electrical/Electronic Architecture (EEA) secara signifikan.

Selain itu, sebagai bagian dari peningkatan EEA, perusahaan juga menggunakan modul kendali “Empat-dalam-Satu” (Four-in-One Domain Control Module) yang menggabungkan empat sistem utama, yakni pengendali untuk fitur mengemudi otomatis (ADD), pengendali kokpit digital (DCD), pengendali pusat kendaraan (VCCD), dan kotak komunikasi T-Box.

“Modul ini menyatukan puluhan komponen fungsi dalam satu unit pusat yang sangat terintegrasi,” demikian tertulis.

Dengan desain tersebut, ukuran dan bobot sistem menjadi jauh lebih efisien — jumlah pengendali berkurang 75 persen, ruang yang dibutuhkan hemat 57 persen, dan berat komponennya turun dari 6,85 kg menjadi hanya 3,6 kg.

Selain lebih ringkas, sistem tersebut juga lebih hemat energi, jangkauan kendaraan bertambah 16 km, dan hanya dengan mengaktifkan Sentinel Mode, konsumsi daya turun 40 persen, sehingga menambah jarak tempuh lebih dari 5 km.

Xiaomi EEA versi terbaru yang tersemat dalam YU7 juga menghadirkan teknologi komunikasi canggih ke dalam mobil. Xiaomi YU7 dilengkapi jaringan komunikasi paralel dual 5G yang terdepan di industri, kunci UWB (Ultra Wideband) terbaru, dan menjadi yang pertama meluncurkan Wi-Fi 7.

Dengan tiga modul Bluetooth dan dua Wi-Fi, koneksi hotspot di dalam mobil menjadi 83 persen lebih cepat serta mendukung lebih banyak perangkat IoT, membangun ekosistem pintar “Manusia x Mobil x Rumah” yang lebih terbuka.

“EEA generasi baru dari Xiaomi ini juga telah melewati pengujian keandalan yang sangat ketat dan menyeluruh. Core boards yang ada telah lulus uji standar otomotif AEC-Q104, yang berarti daya tahannya dua kali lebih tinggi dibandingkan standar industri. Pengujian ini mencakup lebih dari 17 jenis lingkungan dan 280 skenario pengujian,” demikian tertulis.

Baca juga: Minat Beli Mobil Listrik Bakal Naik pada 2025, Ini Alasannya!