Kalian para Art Lovers, Yuk Kunjungi Singapore Art Week 2023
20 December 2022 |
16:30 WIB
Yudi Supriyanto
Jurnalis Hypeabis.id
Perhelatan Singapore Art Week 2023 (SAW 2023) siap digelar di Singapura, dari 6 - 15 Januari 2023. Untuk kalian pencinta seni, ajang ini wajib masuk agenda. Sebab ada berbagai acara seni yang disiapkan untuk meramaikan ajang tersebut.
Tay Tong, Director, Sector Development, National Arts Council, Singapore, mengatakan, ada dua pameran seni yang diadakan selama SAW 2023, yakni platform seni lokal S.E.A. Focus dan peluncuran perdana Art SG.
Baca juga: Menyimak Rekam Jejak Peran Perempuan dalam Pameran The Truth Inside You
Selain itu, terdapat juga pameran yang diadakan oleh sejumlah besar galeri komersial di daerah seperti Gillman Barracks, Tanjong Pagar, dan Bras Basah sebagai bagian dari SAW. “Namun, tujuan dan fokus utama SAW bukanlah untuk menjual karya seni sebanyak yang kita bisa,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dia menuturkan bahwa SAW telah menjadi platform yang membawa seniman Singapura dan regional untuk mempersembahkan karya terbaik mereka dalam 11 tahun. Tidak hanya itu, SAW juga terus menjadi platform dan katalisator utama bagi seniman untuk berkreasi, berkolaborasi, dan terhubung.
Menurutnya, ajang ini berfungsi sebagai penghubung kolaborasi kreatif bagi seniman untuk mengeksplorasi bentuk seni baru di luar praktik mereka yang biasa seperti Art x Design, Art x Tech, dan Art x Food.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Takashi Murakami, Seniman Kontemporer Jepang di Balik Karya Flowers
“SAW telah menjadi titik tertinggi dalam kalender seni visual regional, di mana telah menjadi pertemuan semua orang yang bekerja di ekosistem seni visual, yang berkumpul dan menciptakan semangat di kota melalui seni. Kami ingin menyambut lebih banyak penonton regional ke Singapura, dan untuk mendapatkan apresiasi yang lebih baik terhadap seni dan seniman di kawasan ini,” katanya.
Dia menambahkan bahwa bertahun-tahun, ajang ini juga telah memperluas jejaknya dengan seni yang mengambil alih seluruh pulau, dari pusat kota sampai dengan lingkungan perumahan, yang membawa program ajang ini lebih dekat dan lebih mudah diakses oleh penduduk Singapura.
Ajang ini akan memiliki berbagai penawaran pengalaman di ruang sehari-hari. Menurutnya, seni mengambil alih secara harfiah.
“Dengan perjalanan yang secara substansial terbuka, SAW berharap dapat menyambut lebih banyak audiens internasional dari kawasan ini dan sekitarnya untuk bergabung dengan kami,” katanya.
Program SAW yang beragam di seluruh pulau memastikan titik akses bagi audiens dengan berbagai tingkat minat, apakah mereka seniman itu sendiri, penggemar seni, atau pendatang baru dalam seni.
Dia pun optimistis 130 program selama Singapore Art Week 2023 akan menarik pengunjung dari segala usia dan latar belakang. Untuk diketahui, akan ada total 700 seniman dan kurator dari Singapura dan seluruh dunia di ajang ini.
Di antara seniman yang terlibat juga ada seniman dari Indonesia. Salah satunya adalah Papermoon Puppet Theatre dengan menampilkan seni instalasi berukuran besar di program Esplanade Visual Arts Exhibitions 2023.
Dikutip dari laman papermoonpuppet.com, Papermoon Puppet Theatre didirikan pada April 2006 di Yogyakarta, Indonesia oleh Co-Artistic Director Maria Tri Sulistyani atau yang kerap disapa Ria.
Sejak itu, sang seniman memelihara, mengembangkan, dan memperluas Pappermoon Puppet Theatre bersama dengan Co-Artistic Director Iwan Effendi yang merupakan seorang seniman visual dan desainer boneka Papermoon.
Sampai saat ini, Papermoon Puppet Theatre telah melakukan tur ke lebih dari 10 negara sampai dengan saat ini. Tidak hanya itu, pada 2008, mereka juga meluncurkan Pesta Boneka, yakni sebuah puppet biennale yang menyambut para dalang dari seluruh dunia datang ke Yogyakarta.
Baca juga: Angkat Cerita Perempuan, Museum Nasional Gelar Pameran The Truth Inside You
Tay Tong, Director, Sector Development, National Arts Council, Singapore, mengatakan, ada dua pameran seni yang diadakan selama SAW 2023, yakni platform seni lokal S.E.A. Focus dan peluncuran perdana Art SG.
Baca juga: Menyimak Rekam Jejak Peran Perempuan dalam Pameran The Truth Inside You
Selain itu, terdapat juga pameran yang diadakan oleh sejumlah besar galeri komersial di daerah seperti Gillman Barracks, Tanjong Pagar, dan Bras Basah sebagai bagian dari SAW. “Namun, tujuan dan fokus utama SAW bukanlah untuk menjual karya seni sebanyak yang kita bisa,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dia menuturkan bahwa SAW telah menjadi platform yang membawa seniman Singapura dan regional untuk mempersembahkan karya terbaik mereka dalam 11 tahun. Tidak hanya itu, SAW juga terus menjadi platform dan katalisator utama bagi seniman untuk berkreasi, berkolaborasi, dan terhubung.
Menurutnya, ajang ini berfungsi sebagai penghubung kolaborasi kreatif bagi seniman untuk mengeksplorasi bentuk seni baru di luar praktik mereka yang biasa seperti Art x Design, Art x Tech, dan Art x Food.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Takashi Murakami, Seniman Kontemporer Jepang di Balik Karya Flowers
“SAW telah menjadi titik tertinggi dalam kalender seni visual regional, di mana telah menjadi pertemuan semua orang yang bekerja di ekosistem seni visual, yang berkumpul dan menciptakan semangat di kota melalui seni. Kami ingin menyambut lebih banyak penonton regional ke Singapura, dan untuk mendapatkan apresiasi yang lebih baik terhadap seni dan seniman di kawasan ini,” katanya.
Dia menambahkan bahwa bertahun-tahun, ajang ini juga telah memperluas jejaknya dengan seni yang mengambil alih seluruh pulau, dari pusat kota sampai dengan lingkungan perumahan, yang membawa program ajang ini lebih dekat dan lebih mudah diakses oleh penduduk Singapura.
Ajang ini akan memiliki berbagai penawaran pengalaman di ruang sehari-hari. Menurutnya, seni mengambil alih secara harfiah.
“Dengan perjalanan yang secara substansial terbuka, SAW berharap dapat menyambut lebih banyak audiens internasional dari kawasan ini dan sekitarnya untuk bergabung dengan kami,” katanya.
Program SAW yang beragam di seluruh pulau memastikan titik akses bagi audiens dengan berbagai tingkat minat, apakah mereka seniman itu sendiri, penggemar seni, atau pendatang baru dalam seni.
Dia pun optimistis 130 program selama Singapore Art Week 2023 akan menarik pengunjung dari segala usia dan latar belakang. Untuk diketahui, akan ada total 700 seniman dan kurator dari Singapura dan seluruh dunia di ajang ini.
Seniman Indonesia
Di antara seniman yang terlibat juga ada seniman dari Indonesia. Salah satunya adalah Papermoon Puppet Theatre dengan menampilkan seni instalasi berukuran besar di program Esplanade Visual Arts Exhibitions 2023.Dikutip dari laman papermoonpuppet.com, Papermoon Puppet Theatre didirikan pada April 2006 di Yogyakarta, Indonesia oleh Co-Artistic Director Maria Tri Sulistyani atau yang kerap disapa Ria.
Sejak itu, sang seniman memelihara, mengembangkan, dan memperluas Pappermoon Puppet Theatre bersama dengan Co-Artistic Director Iwan Effendi yang merupakan seorang seniman visual dan desainer boneka Papermoon.
Sampai saat ini, Papermoon Puppet Theatre telah melakukan tur ke lebih dari 10 negara sampai dengan saat ini. Tidak hanya itu, pada 2008, mereka juga meluncurkan Pesta Boneka, yakni sebuah puppet biennale yang menyambut para dalang dari seluruh dunia datang ke Yogyakarta.
Baca juga: Angkat Cerita Perempuan, Museum Nasional Gelar Pameran The Truth Inside You
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.