Menyimak Rekam Jejak Peran Perempuan dalam Pameran The Truth Inside You
19 December 2022 |
16:52 WIB
Wacana tentang kesetaraan gender yang kian masif digaungkan saat ini kerap diasosiasikan dengan pengetahuan dari negeri barat. Padahal, sejak berabad-abad silam, para perempuan Indonesia telah mengambil peran besar dalam membangun peradaban.
Hal tersebut mewujud dalam banyaknya artefak peninggalan masa lalu yang menjadi rekam jejak pergerakan perempuan di Nusantara. Seperti misalnya pelana kuda Kyai Gentayu yang dibuat pada tahun 1829 Masehi yang mewakilkan keberadaan Ratu Ageng, sosok perempuan tangguh di balik kemasyuran Pangeran Diponegoro.
Ratu Ageng merupakan perempuan yang saleh, berani, dan peduli terhadap masyarakat, juga terampil dalam berkuda serta bersiasat saat perang. Karakternya yang keras itulah turut membentuk Pangeran Diponegoro menjadi pribadi yang berpegang teguh pada prinsip seorang ksatria.
Baca juga: Angkat Cerita Perempuan, Museum Nasional Gelar Pameran The Truth Inside You
Artefak tersebut hanyalah satu dari 108 koleksi yang ditampilkan oleh Museum Nasional dalam pameran The Truth Inside You: Alunan Kisah tentang Perempuan, yang berlangsung pada 15 Desember 2022 hingga 15 Januari 2023.
Koleksi tersebut terdiri dari 102 koleksi milik Museum Nasional, sementara lainnya datang dari beberapa instansi terkait seperti Museum Katedral, Museum Pusaka (TMII), Museum Seni Rupa dan Keramik, Perpustakaan Nasional, Museum Sonobudoyo dan Galeri Nasional.
Tidak hanya berupa koleksi, pameran ini juga akan menyajikan tiga karya instalasi di mana satu karya menggunakan teknologi augmented reality (AR), dan satu ruang kontemplasi berbasis video mapping.
Mengangkat tema peran perempuan dalam keseharian yang bertahan dan mengatasi berbagai tantangan kehidupan dengan kekuatan yang ada dalam dirinya, pameran ini mencoba merespon kompleksitas dunia yang dijalani perempuan, khususnya perempuan Indonesia yang unik dan dinamis.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan judul pameran ini menyimpan pesan yang sangat besar bahwa setiap perempuan memiliki kekuatan di dalam dirinya, yang dari waktu ke waktu dalam perjalanan sejarah terwujud dalam peninggalan artefak.
Menurutnya, perempuan juga memiliki peran besar yakni sebagai penjaga transmisi pengetahuan dari generasi ke generasi. Namun, sekalipun posisinya begitu penting, lanjutnya, dalam keseharian saat ini perempuan masih mendapatkan diskriminasi dan ketimpangan di masyarakat.
"Kami ingin mengangkat dalam pemeran ini satu pesan bahwa sebetulnya soal kesetaraan dan keadilan gender itu ada di dalam masyarakat kita. Bukan sesuatu yang asing dan datang dari luar [negeri]," katanya.
Ada dua tema kuratorial utama yang diangkat dalam pameran The Truth Inside You, yakni This is Me dan I Can Be. Tema This is Me menjadi tutur pembuka yang memuat kejujuran dan keterbukaan perempuan atas dirinya sendiri dan dunia yang tengah dijalani.
Hal tersebut mewujud pada artefak wadah-wadah air suci yang mewakili makna kecantikan itu tidak hanya tampilan fisik semata tetapi juga dari hati dan perilaku yang berbelas kasih. Cundrik dan patrem sebagai bentuk artefaktual dari sisi perempuan yang memiliki kekuatan tersembunyi.
Koleksi yang dipamerkan dalam tema ini membawa kita untuk menyelami, menemukan, dan memahami pribadi perempuan yang seutuhnya. Sementara pada tema I Can Be, berisikan cerita dari perempuan yang percaya diri atas ragam peran yang dapat dilakoninya, yang mengajak kita membuka hati dan mengapresiasi hal-hal yang telah dikerjakannya.
Tema kuratorial tersebut juga mencoba mendobrak stigma lama ‘perempuan sebagai konco wingking’, dengan narasi kuat perempuan di balik layar yang mampu menciptakan pribadi-pribadi tangguh, potensial, dan adaptif. Hal itu salah satunya tersaji dalam koleksi arca Prajnaparamita, perwujudan Rajapatni Gayatri, sosok perempuan di balik kejayaan dan keagungan Majapahit.
Kurator Museum Nasional, Fifia Wardhani, mengatakan koleksi yang ditampilkan dalam pameran The Truth Inside You terdiri dari ragam artefak dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki garis besar tema tentang perempuan.
Dalam prosesnya, tim kuratorial yang terdiri dari lintas disiplin ilmu seperti arkeolog, sejarawan, dan konservator, mencoba memilih artefak yang paling menarik untuk ditampilkan kepada publik namun menyesuaikan dengan kekhasan dari masing-masing suku di Tanah Air
Seperti misalnya dalam sub tema kuratorial Make Your Day Up, yang menampilkan makna kecantikan berbeda-beda dari beberapa daerah di Indonesia. Mulai dari memakai perhiasan, bersolek, memanjangkan daun telinga, meruncingkan atau meratakan gigi, hingga cantik di luar ranah visual.
"Kami sesuaikan dengan koleksi yang kami punya terlebih dahulu di Museum Nasional, apabila tidak ada, kami pinjam ke museum lain," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kurator Museum Nasional, Yustina Dwi Stefanie, menjelaskan secara konsep pameran ini ingin menampilkan dinamika dan kompleksitas dunia perempuan. Dengan koleksi yang ada, pameran ini mengajak pengunjung untuk menyelami pribadi para perempuan dalam melalui setiap bagian hidupnya.
"Pilihan dan peran yang dilakoni para perempuan ini yang perlu kita apresiasi. Karena setiap hal yang dilakukan perempuan dalam pameran ini memberikan dampak dan energi yang positif bagi orang-orang di sekitarnya," katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Hal tersebut mewujud dalam banyaknya artefak peninggalan masa lalu yang menjadi rekam jejak pergerakan perempuan di Nusantara. Seperti misalnya pelana kuda Kyai Gentayu yang dibuat pada tahun 1829 Masehi yang mewakilkan keberadaan Ratu Ageng, sosok perempuan tangguh di balik kemasyuran Pangeran Diponegoro.
Ratu Ageng merupakan perempuan yang saleh, berani, dan peduli terhadap masyarakat, juga terampil dalam berkuda serta bersiasat saat perang. Karakternya yang keras itulah turut membentuk Pangeran Diponegoro menjadi pribadi yang berpegang teguh pada prinsip seorang ksatria.
Baca juga: Angkat Cerita Perempuan, Museum Nasional Gelar Pameran The Truth Inside You
Artefak tersebut hanyalah satu dari 108 koleksi yang ditampilkan oleh Museum Nasional dalam pameran The Truth Inside You: Alunan Kisah tentang Perempuan, yang berlangsung pada 15 Desember 2022 hingga 15 Januari 2023.
Koleksi tersebut terdiri dari 102 koleksi milik Museum Nasional, sementara lainnya datang dari beberapa instansi terkait seperti Museum Katedral, Museum Pusaka (TMII), Museum Seni Rupa dan Keramik, Perpustakaan Nasional, Museum Sonobudoyo dan Galeri Nasional.
Tidak hanya berupa koleksi, pameran ini juga akan menyajikan tiga karya instalasi di mana satu karya menggunakan teknologi augmented reality (AR), dan satu ruang kontemplasi berbasis video mapping.
Salah satu koleksi dalam pameran The Truth Inside You di Museum Nasional (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan judul pameran ini menyimpan pesan yang sangat besar bahwa setiap perempuan memiliki kekuatan di dalam dirinya, yang dari waktu ke waktu dalam perjalanan sejarah terwujud dalam peninggalan artefak.
Menurutnya, perempuan juga memiliki peran besar yakni sebagai penjaga transmisi pengetahuan dari generasi ke generasi. Namun, sekalipun posisinya begitu penting, lanjutnya, dalam keseharian saat ini perempuan masih mendapatkan diskriminasi dan ketimpangan di masyarakat.
"Kami ingin mengangkat dalam pemeran ini satu pesan bahwa sebetulnya soal kesetaraan dan keadilan gender itu ada di dalam masyarakat kita. Bukan sesuatu yang asing dan datang dari luar [negeri]," katanya.
Tema Kuratorial
Ada dua tema kuratorial utama yang diangkat dalam pameran The Truth Inside You, yakni This is Me dan I Can Be. Tema This is Me menjadi tutur pembuka yang memuat kejujuran dan keterbukaan perempuan atas dirinya sendiri dan dunia yang tengah dijalani.Hal tersebut mewujud pada artefak wadah-wadah air suci yang mewakili makna kecantikan itu tidak hanya tampilan fisik semata tetapi juga dari hati dan perilaku yang berbelas kasih. Cundrik dan patrem sebagai bentuk artefaktual dari sisi perempuan yang memiliki kekuatan tersembunyi.
Koleksi yang dipamerkan dalam tema ini membawa kita untuk menyelami, menemukan, dan memahami pribadi perempuan yang seutuhnya. Sementara pada tema I Can Be, berisikan cerita dari perempuan yang percaya diri atas ragam peran yang dapat dilakoninya, yang mengajak kita membuka hati dan mengapresiasi hal-hal yang telah dikerjakannya.
Tema kuratorial tersebut juga mencoba mendobrak stigma lama ‘perempuan sebagai konco wingking’, dengan narasi kuat perempuan di balik layar yang mampu menciptakan pribadi-pribadi tangguh, potensial, dan adaptif. Hal itu salah satunya tersaji dalam koleksi arca Prajnaparamita, perwujudan Rajapatni Gayatri, sosok perempuan di balik kejayaan dan keagungan Majapahit.
Salah satu koleksi dalam pameran The Truth Inside You di Museum Nasional (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)
Dalam prosesnya, tim kuratorial yang terdiri dari lintas disiplin ilmu seperti arkeolog, sejarawan, dan konservator, mencoba memilih artefak yang paling menarik untuk ditampilkan kepada publik namun menyesuaikan dengan kekhasan dari masing-masing suku di Tanah Air
Seperti misalnya dalam sub tema kuratorial Make Your Day Up, yang menampilkan makna kecantikan berbeda-beda dari beberapa daerah di Indonesia. Mulai dari memakai perhiasan, bersolek, memanjangkan daun telinga, meruncingkan atau meratakan gigi, hingga cantik di luar ranah visual.
"Kami sesuaikan dengan koleksi yang kami punya terlebih dahulu di Museum Nasional, apabila tidak ada, kami pinjam ke museum lain," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kurator Museum Nasional, Yustina Dwi Stefanie, menjelaskan secara konsep pameran ini ingin menampilkan dinamika dan kompleksitas dunia perempuan. Dengan koleksi yang ada, pameran ini mengajak pengunjung untuk menyelami pribadi para perempuan dalam melalui setiap bagian hidupnya.
"Pilihan dan peran yang dilakoni para perempuan ini yang perlu kita apresiasi. Karena setiap hal yang dilakukan perempuan dalam pameran ini memberikan dampak dan energi yang positif bagi orang-orang di sekitarnya," katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.